Surah Al-Qiyamah merupakan surah ke-75 dalam Al-Qur’an, terdiri atas 40 ayat, dan terletak di juz ke-29. Dalam mushaf, ia berada setelah Surah Al-Muddatsir dan sebelum Surah Al-Insan.
Al-Qiyamah masuk dalam golongan surah Makkiyyah. Para ulama sepakat bahwa surah ini diturunkan di Mekah setelah Surah Al-Qari‘ah.
Nama Al-Qiyamah diambil dari kata pada ayat pertamanya, لَا أُقْسِمُ بِيَوْمِ الْقِيَامَةِ — “Aku bersumpah demi hari kiamat.”
Menurut riwayat dari Ibnu Abbas, Ibnu Zubair, Qatadah, dan Al-Hasan Al-Bashri, surah ini seluruhnya Makkiyyah. Bahkan, Imam Ibn ‘Atiyyah menyebut adanya ijma‘ (kesepakatan para mufassir) bahwa Surah Al-Qiyamah diturunkan di Mekah. Maqatilu ayat (konteks turunnya) menunjukkan bahwa surah ini datang untuk menegaskan kebenaran hari kebangkitan dan membantah orang-orang Quraisy yang mengingkari kehidupan setelah mati.
Pesan utama surah ini sangat mendalam: Allah bersumpah dengan hari kebangkitan untuk meneguhkan bahwa manusia pasti akan dibangkitkan dan dihisab atas amalnya. Di dalamnya juga terdapat gambaran kuat tentang kegelisahan manusia saat sakaratul maut, penyesalan di hari hisab, serta kuasa Allah dalam menghidupkan kembali tulang-belulang. Oleh karena itu, Umar bin Khattab r.a. pernah berkata, “Barang siapa ingin mengetahui hakikat hari kiamat, maka bacalah Surah Al-Qiyamah.”
Dalam salah satu ayatnya, Allah menegur Nabi agar tidak tergesa-gesa mengikuti bacaan wahyu dengan lidahnya, seraya menjamin bahwa Allah sendiri yang akan mengumpulkan dan menjelaskan Al-Qur’an kepadanya. Maka, Qs Al-Qiyamah menjadi cerminan keseimbangan antara kekuatan argumen teologis dan kelembutan bimbingan kenabian.
Bacaan Surat Al-Qiyamah Ayat 1-40 Lengkap
Berikut ini teks lengkap Surah Al-Qiyamah sebagaimana tercantum dalam Mushaf Al-Qur’an Kementerian Agama Republik Indonesia, mencakup tulisan Arab, bacaan latin, serta terjemahan bahasa Indonesia untuk setiap ayatnya.

Dengan membaca ayat demi ayat, kita akan melihat bagaimana Al-Qur’an menggambarkan kedahsyatan hari kebangkitan — dari sumpah Allah atas hari itu, kegelisahan manusia ketika nyawa dicabut, hingga penegasan bahwa seluruh amal akan dipertanggungjawabkan.
Surah Laa uqsimu bi yaumilqiyamah ini tidak hanya membangkitkan rasa takut kepada Allah, tetapi juga menghadirkan kesadaran spiritual yang mendalam akan kepastian hidup setelah mati.
Marilah kita resapi firman-firman Allah dalam Surat Al-Qiyamah ayat 1–40 berikut ini dengan hati yang khusyuk, sebagai pengingat bahwa setiap hembusan napas kita sedang menuju pertemuan dengan-Nya.