5 Arti Kafirun dalam Berbagai Konteks

Kata Kafirun artinya bisa beragam. Kata ini merupakan bentuk jamak mudzakar salim (plural maskulin) yang dibaca dalam bentuk rafa’. Bentuk mufrad (tunggal) dari kata ini adalah “kafir.”

Oleh karena itu, arti kata “kafirun” tentu berdasar pada pengartian kata “kafir”. Mari kita eksplorasi lebih lanjut tentang arti dan makna “kafirun” dan implikasinya dalam berbagai konteks.

Akar Kata Kafirun

Kafirun adalah bentuk plural-maskulin atau dikenal dengan Jamak Mudzakar Salim dalam Nahwu. Kafirun sama dengan Kafirin, hanya beda I’rab-nya. Kata ini mempunya bentuk tunggal “Kafir’”.

Sighat (Bentuk Kata) Kafir كَافِر  Dalam bahasa Arab, “kafir” adalah bentuk isim fa’il yang berasal dari mashdar “kufr” (كُفْر) atau “kafr” (كَفْر).

Kata ini juga bisa berasal dari fi’il madhi “kafara” (كَفَرَ) yang memiliki makna “menutupi” (السَّتْر). Dalam ilmu tashrif, “kafara” mengikuti pentasrifan seperti kata “nashara” (نَصَرَ).

Dengan demikian Kafirun artinya orang-orang kafir, kelompok kafir atau para kafir. Nah, tinggal kata Kafir sendiri diartikan seperti apa? Lihat penjelasan di bawah.

Arti dan Penggunaan Kata “Kafir”

1. Orang yang Menolak Iman Dalam konteks agama Islam, kata “kafir” digunakan untuk merujuk pada individu yang menolak iman atau tidak percaya kepada Allah. Ini adalah makna yang paling umum dan sering digunakan dalam teks-teks keagamaan. Terlebih ditambah ‘Al’ menjadi Al Kafirun yang mana dijadikan nama surah.

2. Petani Secara etimologis, dalam beberapa literatur klasik bahasa Arab, kata “kafir” digunakan untuk merujuk pada petani. Hal ini karena petani “menutupi” benih dengan tanah saat menanam, yang sesuai dengan makna dasar kata “kafara” (menutupi).

3. Kegelapan Kata “kafir” juga bisa dihubungkan dengan konsep kegelapan. Kegelapan “menutupi” cahaya, sehingga ada paralel dengan makna dasar kata tersebut. Ini menggambarkan bagaimana kegelapan bisa menghalangi atau menyembunyikan sesuatu yang terang.

4. Tanah Datar Beberapa pandangan menyatakan bahwa istilah ini juga bisa digunakan untuk menggambarkan tanah datar, karena tanah datar “menutupi” permukaan bumi. Ini adalah penggunaan yang lebih metaforis namun tetap berakar pada konsep menutupi.

5. Awan Gelap Dalam beberapa interpretasi, “kafir” dapat merujuk pada awan gelap yang “menutupi” langit dan cahaya matahari, menciptakan suasana gelap. Ini menggambarkan bagaimana awan gelap bisa menghalangi sinar matahari dan menyebabkan kegelapan.

Kata “kafirun” sebagai bentuk jamak dari “kafir” memiliki beragam arti tergantung pada konteks penggunaannya.

Secara umum, dalam konteks agama Islam, ia merujuk pada orang-orang yang menolak atau tidak percaya pada ajaran Islam. Ini tercermin pada ayat Qulya ayyuhal kafirun dalam Surah al-Kafirun.

Namun, secara etimologis dan dalam penggunaan lain, ia bisa berarti petani, kegelapan, tanah datar, atau awan gelap, yang semuanya berakar pada konsep “menutupi” sesuatu.

Memahami kata ini dalam berbagai konteks membantu kita melihat kekayaan makna bahasa Arab dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari dan dalam teks keagamaan. Wallahu ‘Alam.