Doa Sebelum Bekerja dalam Islam Lengkap dengan Penjelasan

Doa sebelum bekerja bukan sekadar bacaan rutinitas, tapi kunci keberkahan rizki, dan semangat memberi manfaat dalam aktivitas harian Anda


Setiap pagi adalah harapan baru. Ketika seseorang melangkahkan kaki keluar rumah untuk bekerja, itu bukan sekadar aktivitas duniawi, tapi bagian dari penghambaan kepada Allah. Islam menempatkan kerja pada posisi yang sangat mulia: sebagai bentuk syukur, tanggung jawab, dan ladang untuk memberi manfaat kepada orang lain.

Sebelum memulai pekerjaan, ada satu amalan sederhana namun penuh makna: berdoa sebelum bekerja. Doa ini bukan hanya permohonan perlindungan atau keberkahan, tapi juga pernyataan sikap hati—ridha terhadap takdir Allah, tidak tergesa mengejar dunia, dan tidak lalai menyambut rezeki yang datang.

Niat Sebelum Bekerja

Segala aktivitas bermula dari niat. Jika seseorang berniat bekerja demi mencari rezeki halal, membantu keluarga, dan tidak ingin menjadi beban bagi orang lain, maka seluruh langkah dan keringatnya tercatat sebagai ibadah.

“Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya.” (HR. Bukhari-Muslim)

Dengan niat yang benar, seseorang bisa mengubah meja kerja, ladang, pasar, atau bahkan jalanan kota menjadi ladang pahala. Maka sebelum berangkat, luruskan niat: bekerja untuk Allah, bukan sekadar demi angka di rekening.

Bacaan Doa Sebelum Bekerja

Setelah Anda meniatkan segala aktivitas bekerja semata-mata karena Allah (lillāhi ta‘ālā), bacalah doa sebelum bekerja—lengkap dengan teks Arab, latin, dan artinya—untuk menghadirkan ruh spiritual dalam setiap langkah. Dengan begitu, Anda tidak sekadar bekerja, tapi meyakini bahwa ada makna, arah, dan keberkahan di balik setiap usaha.

 

بِسْمِ ٱللَّهِ عَلَىٰ نَفْسِي وَمَالِي وَدِينِي، ٱللَّهُمَّ رَضِّنِي بِقَضَائِكَ، وَبَارِكْ لِي فِيمَا قُدِّرَ لِي حَتَّىٰ لَا أُحِبَّ تَعْجِيلَ مَا أَخَّرْتَ وَلَا تَأْخِيرَ مَا عَجَّلْتَ

Do’a sebelum bekerja latin Bismillâhi ‘alâ nafsî wa mâlî wa dînî. Allâhumma radl-dlinî bi qadâ-ika, wabârik lî fî mâ quddira lî hattâ lâ uḫibba ta‘jîla mâ akh-kharta wa lâ ta’khîra mâ ‘ajjalta

Arti doa sebelum bekerja: Dengan menyebut nama Allah, atas diriku, hartaku, dan agamaku. Ya Allah, jadikanlah aku orang yang ridha (menerima) atas ketetapan-Mu serta berkahilah aku atas rezeki yang Engkau tentukan sehingga aku tak tergesa-gesa meminta sesuatu yang Engkau tunda, atau menunda-nunda sesuatu yang Engkau hendak segerakan.

Itulah amalan yang bisa menambah nilai spiritual dalam aktivitas harian kita adalah membaca doa sebelum berangkat kerja, seperti yang diajarkan dalam hadis riwayat Ibnu as-Sunni

Pagi adalah Waktu Memulai Aktivitas

Rasulullah ﷺ mendoakan keberkahan bagi umatnya di waktu pagi. Maka waktu pagi bukan hanya awal dari aktivitas, tetapi waktu yang paling potensial untuk meraih keberkahan.

“Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.” (HR. Abu Dawud)

Memulai kerja dengan doa berarti menjadikan pagi bukan sekadar rutinitas terburu-buru, tapi saat sakral memohon ridha dan kekuatan dari Allah. Kita tak tahu apa yang akan terjadi hari itu—maka doa adalah bekal terbaik.

Bekerja = Syukur = Ditambah Rezeki = Berkah

Coba kita renungkan sejenak: Apakah kita pernah memandang pekerjaan kita sebagai karunia, bukan beban?

Banyak orang mengeluh tentang pekerjaannya—gajinya kecil, tekanan besar, atau atasan yang sulit diajak kompromi. Tapi di balik itu semua, hakikat bekerja adalah bentuk nikmat besar yang tidak semua orang miliki. Pikirkan ini:

  • Tidak semua orang diberi kesehatan untuk bangun pagi dan bergerak.

  • Tidak semua orang punya waktu luang yang cukup untuk produktif.

  • Tidak semua orang mendapatkan kesempatan atau akses untuk bekerja.

Maka ketika seseorang bangun pagi dan punya tempat atau tugas yang harus dikerjakan, itu adalah tanda bahwa Allah telah mempercayakan satu amanah dan peluang rezeki kepadanya.

Syukur dalam Konteks Kerja

Syukur bukan hanya ucapan “Alhamdulillah.” Dalam konteks pekerjaan, syukur adalah cara kita menggunakan nikmat itu untuk kebaikan:

  • Kita bekerja dengan niat yang lurus.

  • Kita menjaga kejujuran dan amanah.

  • Kita tidak meremehkan tugas, sekecil apa pun itu.

Saat kita bersyukur melalui sikap kerja yang baik, maka janji Allah pun berlaku:

“Jika kalian bersyukur, niscaya Aku akan menambah nikmat-Ku kepadamu.”
(QS. Ibrahim: 7)

Tambahan Rezeki: Hanya Soal Nominal?

Lalu muncul pertanyaan: Jika aku bersyukur, mengapa rezekiku tidak langsung bertambah besar?

Mungkin karena kita hanya memaknai rezeki sebagai angka dalam rekening, padahal rezeki juga mencakup:

  • Ketenangan hati dalam bekerja

  • Keluarga yang sehat dan saling mendukung

  • Teman kerja yang baik

  • Kesempatan untuk terus belajar dan berkembang

  • Pekerjaan yang tidak menjauhkan kita dari Allah

Jadi, rezeki itu bukan hanya “banyak” tapi juga cukup dan membawa keberkahan.
Berkah artinya: sedikit bisa mencukupi, banyak tidak membuat sombong.

Coba Renungkan!

  • Apakah saya hari ini bekerja dengan kesadaran bahwa ini adalah nikmat dari Allah?

  • Sudahkah saya menjalani pekerjaan sebagai bentuk syukur, bukan sekadar kewajiban?

  • Apakah saya termasuk orang yang meminta ditambah rezeki, tapi lupa mensyukuri yang sudah ada?

  • Apakah hasil kerja saya membawa keberkahan—bukan hanya untuk saya, tapi juga orang lain?

Bekerja adalah nikmat. Bersyukur adalah cara menjaga nikmat itu. Dan keberkahan adalah hasil dari syukur yang diwujudkan secara nyata—lewat doa, sikap kerja yang baik, dan manfaat yang kita berikan.

Maka jika hari ini kamu masih bisa bekerja, jangan hanya buru-buru mengejar hasil.
Bersyukurlah. Karena mungkin Allah sedang memberimu bukan angka, tapi cukup dan berkah yang tidak semua orang paham nilainya.

Bekerja adalah Tanggung Jawab

Dalam Islam, bekerja adalah bentuk tanggung jawab terhadap diri sendiri, keluarga, dan masyarakat. Rasulullah ﷺ bahkan menyebut orang yang mencari nafkah halal sebagai mujahid di jalan Allah.

“Tidaklah seseorang memakan makanan yang lebih baik daripada hasil kerja tangannya sendiri.” (HR. Bukhari)

Dengan membaca doa sebelum bekerja, kita menanamkan kesadaran bahwa pekerjaan bukan sekadar kewajiban dunia, tapi juga amanah akhirat. Kita bertanggung jawab atas prosesnya, bukan hanya hasilnya.

Bekerja adalah Jalan Memberi Manfaat

Apa pun profesi kita—guru, pedagang, tukang bangunan, desainer, pengemudi—semua berkontribusi dalam rantai manfaat kehidupan. Seorang muslim diajarkan untuk menjadi sosok yang memberi, bukan hanya mengambil.

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain.” (HR. Ahmad)

Dengan doa yang mencerminkan penerimaan terhadap ketentuan Allah dan permohonan keberkahan, kita menyadari bahwa manfaat yang kita berikan kepada orang lain bisa menjadi jembatan menuju keridhaan-Nya.

Istiqomah Doa Sebelum Bekerja

Sering kali, kita semangat di awal tapi lelah di tengah jalan. Maka selain doa sebelum bekerja, jagalah semangat dan orientasi sepanjang hari:

  • Sisihkan waktu untuk dzikir ringan di sela kerja.

  • Ambil waktu shalat tepat waktu, terutama Dhuha bagi yang memungkinkan.

  • Jaga adab kerja: jujur, tidak menunda, dan tidak merugikan pihak lain.

Konsistensi akan membuat pekerjaan lebih tenang, hasil lebih berkah, dan hubungan antarsesama lebih sehat.

Muhasabah Setelah Aktivitas

Menutup hari dengan perenungan akan memperkuat kualitas kerja:

  • Apakah aku bekerja dengan niat yang lurus?

  • Apakah ada yang bisa aku bantu hari ini?

  • Adakah rezeki haram yang tak kusadari?

Doa tidak hanya dibaca di awal, tapi juga menjadi pengingat agar kita tetap berada dalam orbit keimanan, bahkan setelah aktivitas selesai.

Doa Sebagai Titik Tolak dan Titik Pulang

Bekerja bukan sekadar mencari nafkah. Ia adalah bentuk ibadah, ungkapan syukur, tanggung jawab atas amanah, dan wujud nyata kontribusi sosial.

Maka jangan abaikan doa sebelum bekerja. Ia bukan sekadar rangkaian kata, tapi arah penentu langkah. Ia menghadirkan kesadaran bahwa rezeki bukan sekadar hasil usaha, tapi pancaran rahmat-Nya.

Berangkatlah dengan niat yang lurus, jalani dengan doa yang tulus, dan pulanglah dengan hati yang tenang.
Semoga setiap aktivitas kita tercatat sebagai amal yang menghadirkan keberkahan di dunia dan keselamatan di akhirat. Amin.