Hadis Keutamaan Ayat Kursi

Ayat Kursi, yang terdapat dalam Surat Al-Baqarah ayat 255, dikenal luas sebagai salah satu ayat istimewa dalam Al-Qur’an. Banyak riwayat hadis yang menjelaskan keutamaannya, baik ketika dibaca setelah shalat, sebelum tidur, maupun sebagai penjaga rumah dari gangguan makhluk halus.

Artikel ini merangkum beberapa hadis seputar Ayat Kursi lengkap dengan teks Arab, terjemahan, dan penjelasan sederhana agar mudah dipahami dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Riwayat dari Ubay bin Ka‘ab

Dalam Shahih Muslim disebutkan bahwa Rasulullah ﷺ pernah berdialog dengan sahabat Ubay bin Ka‘ab mengenai ayat yang paling agung.

يَا أَبَا الْمُنْذِرِ، أَتَدْرِي أَيُّ آيَةٍ مِنْ كِتَابِ اللَّهِ مَعَكَ أَعْظَمُ؟ قَالَ: قُلْتُ: اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ. قَالَ: يَا أَبَا الْمُنْذِرِ، أَتَدْرِي أَيُّ آيَةٍ مِنْ كِتَابِ اللَّهِ مَعَكَ أَعْظَمُ؟ قَالَ: قُلْتُ: اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ. قَالَ: فَضَرَبَ عَلَى صَدْرِي وَقَالَ: وَاللَّهِ لِيَهْنِكَ الْعِلْمُ أَبَا الْمُنْذِرِ.

Yā Abā al-Munẓir, a-tadrī ayyu āyatin min kitābillāhi ma‘aka a‘ẓam? Qāla: qultu: Allāhu wa rasūluhu a‘lam. Qāla: Yā Abā al-Munẓir, a-tadrī ayyu āyatin min kitābillāhi ma‘aka a‘ẓam? Qāla: qultu: Allāhu lā ilāha illā huwa al-ḥayyu al-qayyūm. Qāla: fa-ḍaraba ‘alā ṣadrī wa qāla: Wallāhi liyahnikal-‘ilmu Abā al-Munẓir.

Artinya: Rasulullah ﷺ bersabda: “Wahai Abu Mundzir, tahukah engkau ayat mana dari Kitabullah yang paling agung bersamamu?” Aku (Ubay) menjawab: “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.” Beliau mengulang pertanyaan itu, lalu aku menjawab: “Allāhu lā ilāha illā huwa al-ḥayyu al-qayyūm (Allah, tiada tuhan selain Dia Yang Maha Hidup lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya).” Maka beliau menepuk dadaku seraya bersabda: “Demi Allah, semoga ilmu ini membahagiakanmu wahai Abu Mundzir.”

Penjelasan: Hadis ini memperlihatkan bagaimana sahabat Ubay bin Ka‘ab mendapat pengakuan langsung dari Nabi ﷺ tentang jawabannya. Ayat Kursi ditunjuk sebagai bacaan yang istimewa karena memuat tauhid dan sifat-sifat Allah. Penyebutan doa dan penegasan Rasulullah ﷺ menjadi tanda penghormatan terhadap ilmu sahabatnya.

Riwayat Abu Hurairah: Ayat Kursi Sebelum Tidur

Setelah menyimak kisah bersama Ubay bin Ka‘ab, ada riwayat lain yang juga populer tentang keutamaan Ayat Kursi. Kisah ini datang dari sahabat Abu Hurairah, yang diriwayatkan dalam Shahih al-Bukhari. Ceritanya bermula ketika Abu Hurairah diberi tugas menjaga zakat Ramadan, lalu datang seorang pencuri yang justru memberikan nasihat penting.

إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِيِّ مِنْ أَوَّلِهَا حَتَّى تَخْتِمَهَا، فَإِنَّهُ لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ، وَلَا يَقْرَبُكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ

Idhā awaita ilā firāshika faqra’ āyata al-kursī min awwalihā ḥattā takhtimaha, fa-innahu lan yazāla ‘alaika mina Allāhi ḥāfiẓ, wa lā yaqrabuka shayṭānun ḥattā tuṣbiḥ.

Artinya: “Apabila engkau hendak berbaring di tempat tidurmu, maka bacalah Ayat Kursi dari awal hingga akhir. Niscaya akan senantiasa ada penjaga dari Allah yang melindungimu, dan tidak ada setan yang mendekatimu hingga pagi.”

Penjelasan: Keesokan harinya Rasulullah ﷺ membenarkan ucapan itu. Beliau bersabda bahwa meskipun yang memberikan nasihat tersebut adalah pendusta, kali ini ia berkata benar. Dari hadis ini, kita memahami bahwa membaca Ayat Kursi sebelum tidur merupakan amalan yang menghadirkan penjagaan Allah, sehingga seorang muslim terhindar dari gangguan syaitan sepanjang malam.

Ayat Kursi Setelah Shalat

Selain bacaan sebelum tidur, Ayat Kursi juga memiliki keutamaan bila dibaca setelah shalat fardhu. Hal ini terekam dalam riwayat Ummamah al-Bahili yang menyampaikan sabda Rasulullah ﷺ.

مَنْ قَرَأَ آيَةَ الْكُرْسِيِّ دُبُرَ كُلِّ صَلَاةٍ مَكْتُوبَةٍ، لَمْ يَمْنَعْهُ مِنْ دُخُولِ الْجَنَّةِ إِلَّا الْمَوْتُ

Man qara’a āyata al-kursī dubura kulli ṣalātin maktūbah, lam yamna‘hu min dukhūli al-jannati illā al-mautu.

Artinya: “Barang siapa membaca Ayat Kursi setelah setiap shalat wajib, maka yang menghalanginya untuk masuk surga hanyalah kematian.” (HR. al-Baihaqi)

Penjelasan: Hadis ini memberi gambaran bahwa membaca Ayat Kursi selepas shalat fardhu adalah amalan sederhana namun bernilai besar. Pesan utamanya, siapa yang menjaganya dengan istiqamah akan mendapatkan jaminan surga, dan satu-satunya penghalang hanyalah ajal yang belum tiba. Praktik ini menjadi salah satu amalan wirid yang diajarkan Nabi ﷺ untuk menjaga hati tetap terhubung dengan Allah setelah menyelesaikan shalat.

Riwayat tentang Ismullah al-A‘ẓam

Dalam sebuah riwayat dari Abu Umamah, Nabi ﷺ bersabda bahwa Nama Allah yang paling agung terdapat pada tiga surat: al-Baqarah, Ali ‘Imran, dan Thaha. Dalam al-Baqarah, nama itu terdapat pada Ayat Kursi:

الله لا إله إلا هو الحي القيوم

Ungkapan ini juga muncul di Ali ‘Imran ayat 2 dan Thaha ayat 111. Ulama berbeda pendapat tentang detail “nama teragung”, namun hadis ini menunjukkan hubungan erat Ayat Kursi dengan doa dan dzikir.

Ayat Kursi untuk Perlindungan Rumah

Tidak hanya untuk diri sendiri, bacaan Ayat Kursi juga berhubungan dengan perlindungan rumah. Riwayat ini datang dari sahabat Abu Ayyub al-Anshari, yang mengisahkan pengalaman seputar gangguan jin di rumahnya.

كَانَ لِأَبِي أَيُّوبَ الْأَنْصَارِيِّ غُرْفَةٌ، فَكَانَتْ فِيهَا شَيْطَانَةٌ، فَشَكَا ذَلِكَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ ﷺ، فَقَالَ: إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِيِّ، فَلَا يَزَالُ عَلَيْكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ، وَلَا يَقْرَبُكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ

Kāna li-Abī Ayyūb al-Anṣārī ghurfah, fakānat fīhā shayṭānah, fashakā dhālika ilā Rasūlillāh ﷺ, faqāla: Idhā awaita ilā firāshika faqra’ āyata al-kursī, fa-lā yazālu ‘alaika mina Allāhi ḥāfiẓ, wa lā yaqrabuka shayṭānun ḥattā tuṣbiḥ.

Artinya: Abu Ayyub al-Anshari memiliki sebuah kamar, dan di dalamnya ada gangguan jin. Ia pun mengadukan hal itu kepada Rasulullah ﷺ. Beliau bersabda: “Apabila engkau hendak menuju tempat tidurmu, bacalah Ayat Kursi. Niscaya senantiasa ada penjaga dari Allah yang melindungimu, dan tidak ada setan yang mendekatimu hingga pagi.”

Penjelasan: Riwayat ini menegaskan bahwa Ayat Kursi bukan hanya menjadi benteng pribadi, tetapi juga melindungi rumah dari gangguan makhluk halus. Membacanya sebelum tidur di rumah membuat suasana lebih tenteram. Praktik sederhana ini menjadi salah satu cara seorang muslim menghadirkan ketenangan dan rasa aman di lingkungannya.

Penutup

Dari berbagai riwayat di atas, kita melihat betapa Ayat Kursi hadir bukan hanya sebagai ayat yang dibaca dalam ritual ibadah, tetapi juga sebagai sumber ketenangan, perlindungan, dan pengingat akan kebesaran Allah ﷻ. Baik setelah shalat, sebelum tidur, ataupun sebagai penjaga rumah, bacaan ini selalu relevan dalam keseharian seorang muslim.

Jika ingin mengamalkannya secara rutin, Anda bisa mulai dengan membaca bacaan Ayat Kursi setiap selesai shalat, sebelum tidur, atau saat merasa butuh perlindungan. InsyaAllah, Allah akan melindungi kita dengan penjagaan-Nya yang sempurna.

Semoga hadis-hadis tentang Ayat Kursi ini semakin menguatkan keyakinan kita untuk menjadikannya wirid harian, bukan sekadar bacaan, tetapi doa yang melekat dalam hati.