Dalam kehidupan sehari-hari, sakit adalah ujian yang hampir semua orang alami. Islam tidak hanya mengajarkan untuk bersabar saat sakit, tetapi juga mendorong kita untuk mendoakan kesembuhan bagi sesama.
Salah satu ungkapan yang sering terdengar saat menjenguk orang sakitadalah syafakillah syifaan ajilan syifaan la yughadiru ba’dahu saqaman yang khusus untuk perempuan.
Doa dan ungakapan ini bukan sekadar basa-basi, melainkan munajat yang penuh makna. Lalu, apa sebenarnya kandungan dari doa ini?
Teks Arab Syafakillah Syifaan Ajilan Syifaan La Yughadiru Ba’dahu Saqaman
Berikut adalah penulisan syafakillah syifaan ajilan syifaan la yughadiru ba’dahu saqaman lengkap untuk kesembuahan orang sakit perempuan dalam teks Arab dan ejaan latin yang tepat:
شَفَاكِ ٱللّٰهُ شِفَاءً عَاجِلًا، شِفَاءً لَا يُغَادِرُ بَعْدَهُ سَقَمًا
Syafakillāh syifā’an ‘ājilan, syifā’an lā yughādiru ba‘dahu saqaman
Doa ini sering diucapkan dalam situasi ketika seseorang menjenguk kerabat atau teman perempuan yang sedang sakit. Penulisan teks Arab dan pelafalan latin penting untuk diperhatikan agar tidak keliru saat diamalkan.
Secara garis besar, arti dari doa tersebut adalah:
“Semoga Allah menyembuhkanmu (perempuan) dengan kesembuhan yang segera, kesembuhan yang tidak menyisakan sakit setelahnya.”
Jika diuraikan secara rinci:
- Syafakillāh (شَفَاكِ ٱللّٰهُ) → Semoga Allah menyembuhkanmu (perempuan)
- Syifā’an ‘ājilan (شِفَاءً عَاجِلًا) → Dengan kesembuhan yang segera
- Syifā’an lā yughādiru ba‘dahu saqaman (شِفَاءً لَا يُغَادِرُ بَعْدَهُ سَقَمًا) → Kesembuhan yang tidak meninggalkan sakit setelahnya
Mendoakan orang sakit adalah ajaran langsung dari Rasulullah ﷺ. Dalam berbagai riwayat, beliau mendoakan orang sakit dengan redaksi yang mirip. Salah satu riwayat dari al-Bukhari dan Muslim menyebutkan:
لَا بَأْسَ، طَهُورٌ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
Lā ba’sa, ṭahūrun in syā’ Allāh
“Tidak apa-apa, semoga sakitmu menjadi pembersih (dosa), insyaAllah.” (HR. al-Bukhārī)
Meski doa “Syafakillah…” tidak secara tekstual berasal dari hadis, ia tetap sesuai dengan spirit sunnah dalam mendoakan kebaikan dan kesembuhan bagi orang sakit.
Penting untuk memahami bahwa dalam bahasa Arab, penggunaan kata ganti sangat menentukan. Doa “Syafakillāh” ditujukan kepada perempuan, karena huruf kāf (كِ) dibaca kasrah (i).
Sedangkan untuk laki-laki, bentuknya menjadi “Syafākallāh” dengan kāf dibaca fatḥah (a).
Contoh:
- Syafakillāh → untuk perempuan
- Syafākallāh → untuk laki-laki
Mendoakan seseorang yang sedang sakit sebaiknya disertai dengan niat yang tulus dan disampaikan dalam suasana yang penuh empati. Beberapa adab saat menjenguk dan mendoakan orang sakit antara lain:
- Memberi ketenangan, bukan menakut-nakuti
- Menghindari kalimat yang menurunkan semangat
- Mendoakan dengan doa yang shahih dan penuh harapan
Ucapan seperti “Syafakillāh…” sangat tepat disampaikan baik secara langsung maupun lewat pesan digital saat mengetahui seorang muslimah tengah sakit.
Di era digital seperti sekarang, budaya saling mendoakan tetap relevan. Bahkan saat kita tidak bisa hadir secara fisik, doa seperti ini bisa dikirimkan melalui pesan teks atau media sosial.
Ungkapan yang singkat tapi sarat makna ini menjadi bentuk perhatian yang Islami dan menyentuh hati.
Menghidupkan budaya mendoakan kesembuhan juga membantu membangun solidaritas umat. Dalam banyak kasus, doa yang tulus menjadi sumber kekuatan psikologis bagi yang sedang diuji sakit.
Jadi, syafakillah syifaan ajilan syifaan la yughadiru ba’dahu saqaman bukan hanya kalimat indah pemanis lidah, tapi bentuk nyata dari empati dan ajaran Islam yang penuh kasih.
Sebagai Muslim, kita dianjurkan untuk menjaga hubungan hati dengan sesama, termasuk dengan mendoakan mereka yang sedang diuji oleh Allah ﷻ.
Untuk doa-doa lainnya yang dapat diamalkan dalam keseharian, Anda dapat menyimak artikel kami lainnya tentang doa-doa dalam hadis untuk orang sakit.