Pengertian Ibadurrahman dalam Surat Al-Furqan Ayat 63

Arti Ibadurrahman secara harfiah adalah Hamba Allah yang Maha Pengasih. Mereka tidak hanya akan mendapatkan keridhaan Allah di dunia dan di akhirat, tetapi juga akan menjadi penerima derajat tertinggi dan tinggal di Surga Na’im. Istilah Ibadurrohman ini terdapat dalam Surah al Furqan ayat 63 dan Surah Az-Zukhruf ayat 19.

Jika Anda dihina, kemudian Anda membalas hinaan yang sama, mungkin itu hal yang wajar. Jika respons Anda bahkan lebih buruk, itu kurang ajar. Namun, jika Anda menanggapi keburukannya kemudian Anda balas dengan memberinya kebaikan, maka selamat! Anda memiliki salah satu kriteria Ibdurrahman. Apa itu ibadurrahman, dan seperti apa penjelasannya? Simak uraian berikut.

Pengertian Ibadurrahman

Ibadurrahman, عِبَادُ الرَّحْمَٰنِ merupakan dua kata yang gabungkan. Dalam bahasa Arab penggabungan tersebut dinamakan idhofah.

Frasa ibadurrahman terdiri dari ‘ibad’ dan ‘ar-Rahman’. Kata ‘ibad’ merupakan bentuk plural dari ‘abd’ yang artinya hamba. Sehingga ‘ibad’ artinya para hamba. Sementara kata ‘ar-Rahman’ dalam konteks ini memiliki arti Nama Allah Yang Maha Pengasih.

Selain ibadurrahman, peng-idhofah-an lafal ‘ibad’ juga ditemukan terhadap lafadz Allah, sehingga menjadi Ibadallah. Ibadallah artinya Hamba(nya) Allah. Kedua frasa tersebut bisa kita temukan dalam beberapa ayat-ayat al-Quran, seperti al Furqan 63.

 Ibadurrahman surah Furqan ayat 63
Surat Al Furqan Ayat 63 Beserta Artinya

Pengertian Ibadurrahman surah Furqan ayat 63, arti dari ibadurrahman adalah mereka yang berjalan dimuka bumi ini dalam keadaan kesederhanaan dan senantiasa membalas dengan kebaikan. Mereka adalah hamba-hamba Allah yang Dia ridhoi dunia akhirat.

Penjelasan Ibadurrahman

Ibadurrohman adalah orang-orang tidak hanya akan mendapatkan keridhaan Allah di dunia dan di akhirat, tetapi juga akan menjadi penerima derajat tertinggi dan tinggal di Surga Na’im.

Hamba yang dijuluki Ibdurrahman ini mesti memenuhi sembilan sifat mulia. Kesembilan sifat tersebut dijelaskan dalam Al-Qur’an, khususnya dalam Surat Al Furqan ayat 63 sampai 74.

Secara lebih spesifik, surat Al-Furqan ayat 63 menyebutkan dua ciri utama seorang muslim: kesederhanaan dan selalu menanggapi dengan kebaikan. Sikap kesederhanaan dan membalas sesuatu dengan kebaikan menjadi dua sifat pembuka bagi sosok Ibadurrohman.

Rasulullah adalah sosok panutan. Beliau sendiri telah mengamalkan kedua sifat ini dalam kehidupannya sehari-hari.

Seorang muslim yang senantiasa berusaha untuk menjaga dan mengembangkan kedua sifat tersebut akan dianggap sebagai Ibadurrohman oleh Allah dan kelak akan diberikan kemuliaan di dunia dan akhirat serta mendapatkan tempat di Surga Na’im. Oleh karena itu, sebaiknya kita tidak peduli dengan omongan atau pendapat orang lain tentang penampilan kita yang sederhana, karena hidup kita seharusnya semata-mata untuk dan karena Allah.

Contoh Perilaku Ibadurrahman

Berikut beberap contoh perilaku yang mencerminkan sifat Ibadurrahman dalam keseharian:

Kesederhanaan dalam penampilan: Ibadurrahman adalah hamba Allah yang tidak terikat dengan status sosial atau materi. Oleh karena itu, ia tidak akan memaksakan dirinya untuk tampil glamor, mencolok, menarik perhatian atau mewah dalam berpenampilan. Sebaliknya, ia lebih memilih untuk tampil sederhana dan sopan dalam penampilannya.

Berbicara dengan lembut: Ia tidak akan memperlihatkan sikap kasar atau tidak sopan dalam berbicara dengan orang lain. Sebaliknya, ia akan menggunakan kata-kata yang lembut dan bijak dalam menyampaikan pesan atau memberikan nasihat kepada orang lain. Contohnya, seorang Ibadurrohman bisa merespons komentar yang tidak menyenangkan dengan sabar dan menjawab dengan kata-kata yang sopan dan santun.

Menjaga diri dari sikap sombong: Seorang Ibadurrahman artinya selalu menghindari sikap sombong atau merasa lebih dari orang lain. Ia menyadari bahwa semua manusia sama di hadapan Allah dan tidak ada yang lebih unggul dari yang lain. Oleh karena itu, ia akan senantiasa bersikap rendah hati dan tidak memperlihatkan sikap superioritas kepada orang lain. Contohnya, seorang Ibadurrohman bisa menunjukkan sikap rendah hati dengan menghormati pendapat orang lain dan tidak memaksakan pendapatnya sendiri.

Selalu memberikan kebaikan kepada orang lain: Seorang Ibadurrahman selalu memperlihatkan sikap kebaikan kepada orang lain, terlepas dari siapa mereka dan apa latar belakangnya. Ia menyadari bahwa kebaikan yang dilakukan kepada orang lain adalah suatu amalan yang sangat dihargai oleh Allah. Contohnya, seorang Ibadurrahman bisa memberikan sedekah kepada orang yang membutuhkan atau memberikan bantuan kepada orang yang sedang kesulitan.

Menjaga hubungan dengan Allah: Seorang Ibadurrahman senantiasa menjaga hubungannya dengan Allah melalui ibadah dan amalan-amalan yang baik. Ia menyadari bahwa Allah senantiasa mengawasi perbuatannya dan hanya kepada-Nya lah ia meminta pertolongan dan rahmat. Contohnya, seorang Ibad arrahman bisa memperbanyak ibadah seperti shalat, puasa, membaca Al-Quran, dan melakukan amalan-amalan kebaikan lainnya.

Kesimpulan

Ibadurrahman adalah sebutan dari Allah untuk hamba-hamba-Nya yang Dia ridhoi dunia akhirat. Sifat kesederhanaan dan selalu menanggapi dengan kebaikan merupakan dua ciri utama seorang muslim yang merupakan ciri-ciri pembuka bagi sosok Hamba Allah. Seorang muslim yang memiliki sifat ibad ar-rahman artinya ia berhak mendapatkan derajat tertinggi di Surga Na’im. Rasulullah sendiri adalah contoh nyata seorang Ibadurrahman yang senantiasa menjaga sifat kesederhanaan dan membalas kebaikan meskipun dihadapkan dengan perkataan yang tidak pantas.

Semua perilaku tersebut dapat dijadikan sebagai contoh bagi kita untuk menjalani kehidupan sebagai hamba Allah. Selalu ingat, menjadi Ibadurrahman bukanlah suatu hal yang mustahil, asalkan kita senantiasa berusaha untuk mengembangkan sifat-sifat mulia yang terdapat dalam Al-Quran.