Istilah qurrota a’yun sering muncul dalam Al-Qur’an, hadits, doa-doa para nabi, dan banyak kajian keislaman. Ungkapan ini dibahas luas karena memuat makna yang indah sekaligus mendalam, sehingga banyak orang ingin memahami kandungannya dengan tepat. Tak jarang pula frasa ini dijadikan inspirasi untuk penamaan bayi dalam tradisi islami.
Menariknya, ungkapan ini memang menjadi bagian dari doa keluarga sakinah dalam Surat al Furqan ayat 74 sehingga pencarian tentang qurrota a’yun dalam Al-Qur’an menjadi salah satu topik yang sering dibahas.
Artikel ini akan memandu kamu memahami makna frasa tersebut secara bahasa, konteks Al-Qur’an, serta memberikan contoh tulisan qurrota a’yun yang benar dalam bentuk Arab dan latin.
Tulisan Qurrota A’yun Arab dan Latin yang Benar
Dalam penulisan latin populer, ungkapan ini biasanya ditulis sebagai qurrota a’yun atau qurrata a’yun. Keduanya merujuk pada frasa yang sama, karena dalam bahasa Arab kata qurratu memiliki tasydid pada huruf ra dan sering dialihaksarakan dengan huruf q agar pelafalannya tetap mendekati bentuk aslinya.
Penulisan latin model ini lebih mudah diterima oleh pembaca Indonesia tanpa harus mengikuti transliterasi akademik yang kaku.
Adapun bentuk Arab bakunya adalah:
قُرَّةُ أَعْيُنٍ
Bentuk inilah yang digunakan dalam Al-Qur’an, hadits, dan literatur klasik. Kata qurratu berasal dari akar qarra yang bermakna “tenang, sejuk, menenteramkan”, sedangkan a’yun adalah bentuk jamak dari ‘ayn (mata). Ungkapan ini menggambarkan keteduhan jiwa yang memancarkan rasa damai hingga tampak pada pandangan mata.
Apa Itu Qurrota A’yun dan Apa Artinya?

Ungkapan qurrota a’yun adalah frasa bahasa Arab yang sudah lama dikenal dalam tradisi keislaman, terutama karena muncul dalam Al-Qur’an dan doa-doa para nabi. Secara makna, frasa ini menggambarkan sesuatu yang menghadirkan ketenangan batin, kebahagiaan mendalam, serta rasa nyaman yang menyejukkan hati.
Secara bahasa, qurratu berarti “penyejuk” atau “yang menenteramkan”, sementara a’yun berarti “mata”. Ketika digabung, maknanya menjadi “penyejuk mata”—ungkapan metaforis untuk kebahagiaan yang begitu tulus hingga memantulkan keteduhan pada pandangan seseorang.
Karena maknanya yang indah dan bernilai spiritual, kalimat qurrota a’yun sering digunakan dalam doa untuk memohon keluarga yang menenteramkan, anak yang membawa kedamaian, atau karunia apa pun yang membuat hati stabil dan bahagia.
Qurrota A’yun dalam Al-Quran
Dalam Al-Qur’an, frasa qurrota a’yun hadir dalam beberapa konteks yang sangat kuat maknanya. Dua ayat yang paling dikenal terdapat dalam Surah As-Sajdah ayat 17 dan Surah Al-Furqan ayat 74. Keduanya menggambarkan qurrota a’yun bukan sekadar “kebahagiaan”, tetapi ketenteraman yang menyejukkan hati hingga mata menjadi teduh—suatu kenikmatan yang dirasakan oleh jiwa secara utuh.
Pada Surah As-Sajdah [32:17], Allah menyebut bahwa tidak ada seorang pun yang benar-benar mengetahui betapa besar ganjaran qurrota a’yun yang disembunyikan bagi hamba-hamba-Nya yang beramal saleh. Ayat ini menegaskan bahwa kebahagiaan hakiki di akhirat kelak jauh melampaui persepsi manusia. Inilah qurrota a’yun dalam bentuk tertinggi: ketenangan dan kenikmatan yang melampaui imajinasi.
Sementara dalam Surat al Furqan ayat 74 istilah ini muncul dalam bentuk doa para hamba Allah yang saleh yaitu Robbana hablana min azwajina wa dzurriyatina qurrota a’yun waj’alna lil muttaqina imama arab lihat [25:74].
Doa ini memuat harapan agar pasangan hidup dan keturunan menjadi sumber keteduhan jiwa—keluarga yang menghadirkan kedamaian, kebanggaan yang baik, dan ketenangan batin yang menuntun pada ketaatan.
Kedua ayat ini menunjukkan bahwa qurrota a’yun dalam Al-Qur’an mencakup dua spektrum: kenikmatan sempurna di akhirat dan ketenteraman yang terwujud dalam kehidupan keluarga di dunia. Karena itu, makna qurrota a’yun begitu dihargai dalam khazanah Islam: ia menggambarkan puncak ketenangan yang diinginkan setiap jiwa yang mendamba kebahagiaan dunia dan akhirat.
Itulah penjelasan Qurrota A’yun artinya dan maknanya dalam Al-Qur’an. Dengan penulisan yang tepat, pengetahuan makna yang sesuai, kita dapat merasakan keindahan makna yang sesungguhnya — ketenangan jiwa, kebahagiaan hati, dan doa kebaikan yang abadi.