Sakit bukan hanya ujian fisik, tapi juga ujian iman. Di saat tubuh terasa lemah, jiwa pun sering ikut runtuh. Namun Islam datang membawa harapan, tidak hanya lewat pengobatan medis, tapi juga melalui kekuatan spiritual dari Al-Qur’an dan doa-doa yang diajarkan Rasulullah ﷺ.
Dalam artikel ini, kami susun secara sistematis beberapa surah, ayat, dan doa yang dianjurkan untuk dibaca saat sakit, sebagai bagian dari ikhtiar ruhani yang bisa dipadukan dengan pengobatan medis. Semoga menjadi pelipur lara dan penguat hati bagi mereka yang sedang diuji dengan penyakit.
1. Surah Al-Fatihah
Al-Fatihah menjadi salah satu surah untuk orang sakit karena keterangan hadis.
Nabi ﷺ bersabda:
“Al-Fatihah adalah obat (syifā) dari segala penyakit.” (HR. Al-Bukhari)
Cara Penggunaan Surah Fatihah untuk Orang Sakit:
-
Dibaca sebagai bagian dari ruqyah syar’iyyah: tiupkan ke telapak tangan setelah membaca, lalu usapkan ke bagian tubuh yang sakit.
-
Boleh dibaca 7 kali sambil meletakkan tangan di atas area yang terasa sakit, mengikuti amalan sebagian ulama salaf.
Bacaan Al-Fatihah bukan sekadar pembuka mushaf, tapi juga pembuka harapan. Ia mengandung permohonan hidayah dan kesembuhan, menjadikan hati lebih tenang dalam menghadapi takdir Allah.
2. Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas (Al-Mu’awwidzat)
Tiga surah ini sangat istimewa. Selain khasiatnya sebagai perlindungan, mereka juga dapat menjadi ikhtiar penyembuh orang sakit. Kami yakin, Anda sudah menghafalnya. Jika belum ada bisa ketiganya di Juzamma pada bagian akhir (Qs. 112, 113 dan 114).
Dalil:
-
Nabi ﷺ senantiasa membaca ketiga surat ini ketika meruqyah diri sendiri dan orang lain. (HR. Bukhari & Muslim)
-
Al-Ikhlas memiliki keutamaan besar: “Sesungguhnya ia setara dengan sepertiga Al-Qur’an.” (HR. Bukhari)
Cara Penggunaan:
-
Dibaca tiga kali setiap pagi dan sore sebagai bentuk perlindungan harian.
-
Digunakan dalam ruqyah dengan meniupkan ke tangan, kemudian diusap ke seluruh tubuh.
Ketiga surat ini menjadi ujung dari al-Qur’an. Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas sering disebut sebagai “mu’awwidzat”, yaitu ayat-ayat perlindungan. Tidak hanya menjaga dari gangguan luar, tetapi juga menjadi wasilah kesembuhan batin dan jasmani.
3. Ayat untuk Orang Sakit
Dalam Al-Qur’an, ada beberapa ayat yang secara eksplisit menyebut fungsi penyembuhan (ayat syifa’), baik lahir maupun batin.
Sebagian Ayat Syifa’:
-
QS. Al-Isra’ (17:82):
“Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an sesuatu yang menjadi penyembuh (syifā) dan rahmat bagi orang-orang yang beriman…” -
QS. Yunus (10:57):
“Wahai manusia! Telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur’an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit dalam dada…”
Cara Penggunaan:
-
Baca dengan tadabbur, merenungi maknanya sambil memohon kesembuhan dari Allah.
-
Waktu terbaik adalah setelah shalat atau ketika berdoa dengan penuh harap.
Ayat-ayat ini mengingatkan kita bahwa kesembuhan sejati datang dari Allah, dan Al-Qur’an adalah cahaya yang menenangkan dada yang gelisah.
4. Doa Kesembuhan Nabi Ayyub AS (QS. Al-Anbiya’: 83)
Bunyi Ayat:
“رَبِّ إِنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ”
“Ya Tuhanku, sungguh aku telah ditimpa penyakit, dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang.”
Keutamaan:
-
Ini adalah doa dari Nabi Ayyub AS, teladan kesabaran dalam menghadapi penyakit yang sangat berat.
-
Doa ini diabadikan dalam Al-Qur’an sebagai pelajaran bagi orang beriman.
Cara Penggunaan:
-
Ulangi doa ini dengan khusyuk, terutama saat rasa sakit memuncak.
-
Bisa dibaca saat berdoa secara pribadi, kapan pun terasa perlu.
5. Doa-doa Penyembuhan dari Hadits Nabi
Rasulullah ﷺ juga mengajarkan doa-doa spesifik untuk meminta kesembuhan, yang bersumber dari pengalaman dan bimbingan langsung beliau sebagai utusan Allah.
Doa 1:
“اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ، أَذْهِبِ الْبَأْسَ، اشْفِ أَنْتَ الشَّافِي، لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ، شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا”
“Ya Allah, Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit ini. Sembuhkanlah, Engkaulah Penyembuh. Tidak ada kesembuhan kecuali dari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan rasa sakit.”
(HR. Bukhari & Muslim)
Doa 2:
Meletakkan tangan di area yang sakit, lalu membaca:
“بِسْمِ اللَّهِ” (3x), kemudian:
“أَعُوذُ بِاللَّهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ” (7x)
“Aku berlindung kepada Allah dan kekuasaan-Nya dari keburukan apa yang kurasakan dan kukhawatirkan.”
(HR. Muslim)
Kedua doa ini bisa dijadikan amalan harian, baik untuk yang sedang sakit maupun mendoakan orang lain.
Seimbangkan Doa dan Medis
Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
-
Tidak ada surat khusus untuk penyakit tertentu. Misalnya, tidak ada dalil sahih yang menyatakan “surat Y untuk kanker”, atau “surat X untuk jantung”. Al-Qur’an adalah penyembuh secara umum, bukan diagnosis spesifik.
-
Hindari keyakinan yang berlebihan atau keliru. Jangan jadikan surat tertentu sebagai jimat atau ritual tanpa dasar. Yang dicontohkan oleh Rasulullah ﷺ dan para sahabatlah yang sebaiknya diamalkan.
-
Gabungkan dengan ikhtiar medis. Islam mendorong pengobatan medis selama tidak bertentangan dengan syariat. Nabi ﷺ bersabda:
“Setiap penyakit ada obatnya…”
(HR. Bukhari)
Kesembuhan Adalah Hak Allah, Tugas Kita Adalah Berikhtiar
Sakit adalah bagian dari perjalanan hidup. Ia bisa jadi penghapus dosa, peningkat derajat, bahkan jembatan menuju lebih dekat kepada Allah. Membaca Al-Qur’an dan berdoa adalah bentuk ikhtiar ruhani yang sangat dianjurkan, tapi tetap perlu disertai sabar, harap, dan usaha nyata untuk sembuh.
Bagi siapa pun yang sedang sakit saat ini, kami doakan:
Semoga Allah menyembuhkanmu dengan kesembuhan yang sempurna, tidak menyisakan sedikit pun rasa sakit. Āmīn.