Asbabun Nuzul Surat Al Kafirun, Isi Kandungan dan Hikmahnya

Asbabun nuzul Surat al Kafirun atau latar belakang turunnya wahyu berupa surah Qul ya ayyuhal kafirun ini ada beberapa versi. Dari berbagai versi tersebut, ada titik kesamaan dari sebab turunya Al-Kafirun ini.

Asbabun nuzul Surah al Kafirun
Surah Al Kafirun Dan Artinya

Adalah sebuah penegasan dari Allah kepada Nabi Muhammad saw, sebagai respon tawaran-tawaran irasional dari kaum musyrik Mekah untuk bertukar ibadah dan bertukar Tuhan. Berikut selengkapnya dari peristiwa asbabun nuzul Surat al Kafirun dan kandungan atau pelajaran yang bisa dipetik darinya.

Asbabun Nuzul Surat Al Kafirun

Sebab turunnya surat al kafirun adalah respons Nabi Muhammad saw. atas permintaan kaum musyrikin Mekah untuk membuat kesepakatan kompromi dengan Beliau dalam masalah kepercayaan dan agama.

Asbabun nuzul Surat al Kafirun dimulai dari beberapa tokoh musyrikin seperti Walid Bin Mughirah, Aswad Bin Abdul Muththalib, Umayyah Bin Kholaf. Meeka mendatangi Nabi Muhammad SAW kemudian mangajukan sebuah kesepakatan. Isi kesepakatan itu adalah jika Nabi berikut umatnya supaya ikut kepada kepercayaan musyrikin, maka sebagai imbal baliknya, mereka (musyrikin) akan mengikuti ajaran Islam dalam tempo 1 tahun.

Namun, Rasulullah dengan tegas menolak usulan tersebut. Alasan Nabi Muhammad SAW menolak kompromi yang ditawarkan Kaum Musyrikin, karena tidak mungkin menggabungkan kepercayaan yang berbeda-beda. Tidak logis, jika Muslim menyembah sesembahan Musrik, dan musrikin menyembah Allah sebagai barternya. Ini ditegaskan dalam al kafirun ayat 2; Laa a’budu maa ta’budun.

Masing-masing agama memiliki ajaran dan kepercayaan yang berbeda-beda, sehingga tidak mungkin untuk menggabungkannya ke dalam satu agama atau kepercayaan yang sama, atau bertukar tuhan. Sebagaimana ditegaskan dalam al kafirun ayat 6; Lakum dinukum Waliya diin.

Surat Al Kafirun Ayat 6 dan Artinya
Surat Al-Kafirun Ayat 6 dan Artinya

Selain itu, setiap orang harus yakin dan memegang teguh agama dan kepercayaannya sendiri, sehingga tidak mungkin untuk membenarkan ajaran yang bertentangan dengan agama atau kepercayaannya.

Rasul SAW juga menyadari bahwa penolakan kompromi ini mungkin akan menimbulkan reaksi negatif dari Kaum Musyrikin dan berpotensi membahayakan dirinya dan para pengikutnya. Namun, Nabi Muhammad SAW tetap berpegang teguh dengan mengutamakan kepercayaan dan agama yang benar sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh Allah SWT melalui wahyu-wahyu yang turun kepadanya.

Oleh karena itu, Nabi Muhammad SAW tegas menolak usulan kompromi tersebut dan memilih untuk tetap berpegang pada kepercayaan dan agama yang benar tanpa mengorbankan kebenaran tersebut. ini merupakan latar belakang sebab diturunkannya Surat Al-Kafitun, atau Asbabun Nuzul Surah Al Kafirun.

Kandungan dari Asbabun Nuzul Surat Al Kafirun

Isi kandungan dari sebab turunnya surat al Kafirun ini adalah sikap tegas sekaligus batas dalam toleransi keberagamaan. surat al-Kafirun merupakan salah satu surat yang mengajarkan tentang keimanan kepada Allah swt. dan keyakinan akan ketidakbisaan manusia untuk memaksakan keyakinannya kepada pihak lain. Surat ini juga menegaskan bahwa setiap orang memiliki agamanya masing-masing, dan mereka harus memegang teguh keyakinan tersebut.

Salah satu kitab Tasfir Quran yang dijadikan rujukan; tafsir Ibn Katsir menjelaskan bahwa surat al-Kafirun ini mengajarkan tentang Tauhid; kesatuan dan keimanan kepada Allah swt. serta penolakan terhadap penyembahan kepada selain Allah. Selain itu, Al Kafirun ini juga mengajarkan tentang kebebasan beragama dan toleransi terhadap perbedaan keyakinan. Mengormati keyakinan lain bukan berarti barter ritual dan ibadahnya!

Hikmah dari Asbabun Nuzul Surat al-Kafirun

Hikmah yang bisa dipetik dari asbabun nuzul Surat al Kafirun adalah bahwa setiap orang memiliki hak dalam memilih agama dan keyakinannya. Mereka bebas memilihnya. Laa ikraha fid diin (Surat al-Baqarah 256) tidak ada paksaan dalam agama Islam dan setiap orang diperbolehkan untuk memilih agama yang diinginkan.

Selain itu, Surah Al-Kafirun juga mengajarkan bahwa meskipun orang memiliki keyakinan yang berbeda, tetap harus hidup dengan saling menghargai dan menghormati. Dalam kehidupan sehari-hari, kita harus menghormati dan menghargai perbedaan keyakinan orang lain, dan tidak melakukan diskriminasi atau merendahkan agama atau keyakinan orang lain. Kita juga harus mampu hidup berdampingan secara harmonis dengan sesama, meskipun kita memiliki keyakinan yang berbeda.

Kesimpulan

Salah satu keistimewaan al-Qur’an adalah turunnya wahyu karena adanya kondisi-kondisi yang relevan, seperti asbabun nuzul Surat al Kafirun ini. Sebab yang melatarbelakanginya adalah kondisi atau persolan untuk bertukar ibadah dan sesembahan.

Asbabun nuzul Surat al Kafirun memiliki kandungan sekaligus hikmah bagi umat Islam. Khususnya bagaimana mereka mesti memegangteguh keislamannya disisi yang lain tetap memiliki sikap tasamuh terhadap pihak yang berbeda keyakinan. Wallahu a’lam.