Penjelasan Lengkap Kalimat Istirja

Kalimat Istirja (bahasa Arab اسْتِرْجَاع) kadang tertulis istira’ atau istirjak artinya mengembalikan, merebut kembali atau mengingat kembali. Kalimah Istirja merupakan bentuk mashdar dari fi’il madhi tsudasi istarja’a ‌اِسْتَرْجَعَ yang huruf asalnya adalah Ra’, Jim dan ‘Ain (ر ج ع). Raja’a artinya kembali.

gambar innalillahiwainnailaihirojiun
Gambar Innalillahiwainnailaihirojiun

Berikut proses pembentukan kalimat Istirjaa’ dalam bahasa Arab (Tashrif). Istarja’a (madhi), Yastarji’u (mudhori), Istijaa’ah (mashdar), Mustarji’un (Isim Fa’il), Mustarja’un (isim maf’ul):

‌اِسْتَرْجَعَ يَسْتَرْجِعُ، اِسْتِرْجَاعًا، فَهُوَ مُسْتَرْجِعٌ، والمفعول مُسْتَرْجَع

Kalimat istirja ini kemudian diserap ke dalam bahasa Indonesia dengan makna pernyataan kembali kepada Allah Swt. Yang mana pernyataan kembali ini diwujudkan dalam ucapan: innalillahi wa inna ilaihi rajiun.

Sebagai kata serapan, arti dan penggunaan istirja ini tidak keluar dari asal bahasanya. Dimana isi istirja adalah pernyataan mengembalikan semuanya kepada Allah.

Asal-usul Kalimat Istirja

Asal muasal kalimah Istirja’ terdapat dalam Hadis dan Al-Qur’an. Hadis tentang istirja’ ini umumnya sebagai penjelas dari Qur’an itu sendiri.

Hanya ada satu ayat yang secara gamblang dan utuh menyebutkan innalillahi wa inna ilaihi raji’un yaitu surah al Baqarah ayat 156. Ayat yang mengandung istirja’ itu adalah:

al baqarah 156
Al Baqarah Ayat 156 dan Artinya

Sebenarnya Al Baqarah ayat 156 ini memiliki hubungan dengan ayat sebelumnya yaitu Al Baqarah 155 dan ayat setelahnya, yaitu Al Baqarah ayat 157. Ketiga ayat tersebut menjelaskan musibah, sabar dan istirja’. Dan ini perlu dipahami terlebih dahulu, agar pengaplikasian kalimat istirja’ dapat benar dan sesuai dengan al Qur’an.

Innalillahiwainnailaihirojiun Arab

innalillahiwainnailaihirojiun arab
Innalillahiwainnailaihirojiun Arab dan Artinya

Ucapan kalimat istirja’ adalah innalillahiwainnailaihirojiun artinya “Sesungguhnya kami milik Allah, dan kepada-Nya lah kami akan kembali“. Tulisan innalillahiwainnailaihirojiun Arab yang benar mesti sesuai dengan sumbernya, yaitu Quran Surat Al Baqarah ayat 156.

Copy Paste Tulisan Arab Innalillahiwainnailaihirojiun

Bagi Anda yang kesulitan mengetik atau menulis Innalillahiwainnailaihirojiun Arab, Anda cukup copy paste tulisan Arab innalillahiwainnailaihirojiun ini إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ ke media lain yang Anda kehendaki.

Penggunaan Kalimat Istirja

Dalam konteks sumber asal kalimat istirja yaitu al Qur’an Surah al Baqarah 155-157. Secara berurutan ayat 155 menjelaskan tentang ujian Allah terhadap manusia dan berita gembira bagi yang mampu menghadapinya.

Kemudian disusul ayat 156 tentang istirja’ yang menerangkan ciri-ciri orang yang bersabar terhadap ujian yaitu orang-orang yang jika tertimpa musibah maka mengucapkan innalillahi wa inna ilaihi raji’un, artinya mereka mengakui sepenuhnya bahwa semua milik Allah dan mereka akan kembali kepada-Nya.

Dan ditutup dengan ayat 157 yang menjelasakan aneka ragam reward yang diberikan kepada orang yang mengucapkan kalimat istirja dengan benar. Arti pengucapan kalimat istirja’atau Ucapan innalillahiwainnailaihirojiun yang benar tentu ketika mengucapakannya pengucap tahu betul apa dan maksud dari kalimat tersebut..

Dengan demikian, mengucapkan kalimat istirja atau ucapan innalillahiwainnailaihirojiun yang benar adalah ketika terjadi musibah. Dan arti musibah menurut keterangan Nabi dan para sahabatnya dalam beberapa hadis dan atsar adalah segala hal yang dianggap menyulitkan atau buruk bagi seorang muslim.

Manfaat Kalimat Istirja

Mengucapkan kalimat istirja’ membawa banyak kemanfaatan bagi kehidupan kita sebagai muslim. Selain meningkatkan keimanan dan ketakwaan, ucapan ini juga dapat membantu memperbaiki perilaku kita. Beberapa hikmah dari mengucapkan istirja’ di antaranya adalah:

Pertama, menyadarkan kita tentang keterbatasan dan sementara hidup di dunia ini. Dengan menyadari hal ini, kita dapat mempersiapkan diri dan melakukan amal kebaikan sebanyak mungkin sebelum ajal tiba.

Kedua, istirja’ juga menyadarkan kita akan kedudukan manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT. Sebagai manusia, pasti suatu saat kita akan kembali kepada-Nya di akhirat nanti.

Ketiga, dengan mengucapkan istirja’, kita dapat menghilangkan sifat-sifat tercela seperti sombong dan cinta dunia yang berlebihan.

Keempat, istirja’ dapat menjadi amal kebaikan yang akan menambah timbangan kebaikan di akhirat.

Kelima, ucapan istirja’ dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT dalam kehidupan sehari-hari.

Terakhir, istirja’ dapat menyadarkan kita untuk selalu mempersiapkan bekal untuk kehidupan setelah kematian. Dengan menyadari hal ini, kita dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi akhirat dengan tenang dan damai.

Hikmah Kalimat Istirja

Kalimat istirja’ memiliki hikmah baik bagi yang terkena musibah atu yang tidak tertimpa musibah. Berikut hikmah beberapa hikmahnya:

Bagi orang yang tertimpa musibah: Kalimat Istirja’ dapat membantu seseorang untuk menerima musibah yang dihadapinya dengan ikhlas dan sabar, serta mengingatkan bahwa segala sesuatu berasal dari Allah dan kembali kepada-Nya. Dengan begitu, seseorang dapat merasa tenang, optimis dan memperoleh kekuatan untuk menghadapi musibah tersebut.

Bagi orang yang tidak terkena musibah: Kalimat Istirja’ dapat mengingatkan orang yang tidak terkena musibah untuk selalu bersyukur kepada Allah atas nikmat yang telah diberikan. Selain itu, istirja’ juga dapat memotivasi orang untuk bersiap menghadapi musibah di masa depan, dan mengajarkan pentingnya tawakal kepada Allah dalam menghadapi cobaan hidup.

Dengan demikian, istirja’ dapat membawa manfaat baik bagi orang yang tertimpa musibah maupun bagi orang yang tidak terkena musibah, dan dapat menjadi pengingat bagi semua orang bahwa hidup di dunia ini penuh dengan cobaan dan ujian.

Kesimpulan

istirja’ adalah ucapan innalillahiwainnailaihirojiun yang berasal dari bahasa Arab. Kalimat istirja’ atau Tarji’ diambil dari bunyi ayat al Quran, Surah Al Baqarah ayat 156. Kalimah Istirja’ digunakan saat menghadapi musibah. Musibah adalah kesulitan atau hal yang dianggap buruk bagi seseorang.

Kalimah ini mengajarkan keikhlasan dan ketawakalan hambah kepada Allah. Selain itu, ia memiliki beberapa hikmah diantaranay untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT, serta memperbaiki perilaku, seperti menyadarkan akan keterbatasan hidup dan menghilangkan perilaku tercela. Istirja’ juga merupakan amal kebaikan yang dapat menambah timbangan kebaikan di akhirat dan mempersiapkan bekal untuk kehidupan setelah kematian. Allahu A’lam.