Fiil madhi(الفعل الماضي) merupakan salah satu dari bagian kalimat fi’il. Selain madhi, ada fi’il mudhari’ dan fiil amar. Totalnya ada 3 kalimat fi’il. Ketiga kalimat ini memiliki tanda/ciri, bentuk, fungsi dan kekhususan tersendiri.
Secara prinsip, perbedaan fiil madhi dengan fiil mudhori dan amar dapat dikategorikan ke dalam 2 hal.
1.Aspek waktu. Fiil madhi menunjukkan zaman lampau
2. Aspek bentuk/ Sihghat. Fiil ini adalah bentuk dasar/asal, tidak demikian dengan mudhari’ dan amar.
Selain itu, fi’il madhi dan amar adalah fiil yang menetapi hukum asalnya, yaitu mabni. Sementara fi’il mudhari’ hukumnya mu’rob kecuali beberapa ada yang mabni.
Lalu seperti apa itu fiil madhi secara lengkap? Ada berapa pembagianya serta apa saja contoh-contoh fi’il madhi? Tulisan ini akan membantu kamu untuk menemukan jawabannya.
Namun sebelum masuk lebih jauh, kami berikan beberapa istilah singkat dan artinya yang terkait dengan fi’il madhi ini. Agar kamu bisa lebih mudah memahaminya.
- Sighat(صِيغَة) artinya bentuk kalimat
- Fi’il(الفعل) artinya kata kerja
- Madhi(الماضي) artinya masa lampau/lewat
- Dhomir adalah kata ganti
- Mabni artinya tetapnya harakat pada huruf akhir kalimah
- Mabni ma’lum(المعلوم) adalah kata kerja aktif
- Mabni fa’il artinya sama dengan mabni ma’lum/fiil dengan fa’il
- Mabni majhul(المجهول) adalah kata kerja pasif
- Mabni maf’ul artinya sama dengan mabni majhul/fi’il dengan na’ibul fail
- Tashrif artinya perubahan bentuk
Itu beberapa istilah singkat dan dasar yang digunakan dalam kajian fi’il madhi. Untuk lebih tepat dan detail dari istilah-istilah itu tentu akan bergantung dari sub tema yang dibahas.
Pengertian Fiil Madhi
Dari aspek lughat, fiil madhi terdiri dari 2 kalimat; fi’il dan madhi. Fi’il artinya pekerjaan sementara Madhiy(ماضي) merupaka isim fail (ماضٍ) yang bersamaan ya’ nisbat. Madhi berasal dari kata madha(مضَى) yang artinya pergi, berlalu atau telah lewat. Jadi fiil madhi artinya kata kerja lampau
Dalam istilah nahwu, pengertian fi’il madhi adalah kalimat yang menunjukkan suatu makna pekerjaan serta bersamaan dengan masa lampau. Contohnya كَتَبَ artinya telah menulis.
Definisi lain dari fi’il madhi adalah lafadz yang menunjukkan atas berhasilnya suatu pekerjaan(hadats) sebelum dikabarkan secara wadho’. Dari contoh di atas, artinya pekerjaan menulis telah selesai sebelum lafadz kataba diucapkan/dituliskan.
Wadho artinya disengaja atau sesuai peruntukan asal/awal. Istilah wadho’ disini bisa mengacu kepada beberapa pengertian wadho dalam bab Kalam. Kamu bisa lihat itu terlebih dulu.
Tanda Fiil Madhi
Tanda atau ciri-ciri fiil madhi adalah menerima ta’ tanknis sakinah(تاء التأنيثِ الساكنةَ) seperti كَتَبَتْ. Ta’ taknis sakinah adalah ta’ yang dibaca sukun. Huruf ini terdapat pada akhir kalimah dari fi’il madhi yang menunjukkan fail mufrad muannats.
Cara membaca Ta ta’nis sakinah ini dibaca kasrah jika bertemu huruf mati, seperti lafazh dalam iqamah:
قد قَامَتِ الصَّلاَةُ
Dibaca kasrah karena menghindari bertemunya dua huruf mati(sukun) dan dianggap ringannya harakat fathah.
Namun sekali lagi ditegaskan. ini hanya tanda. Bukan berarti fiil madhi harus memakai tanda tersebut. Namun, jika terdapat tanda madhi, dapat dipastikan bahwa itu adalah fiil madhi.
Hukum Fiil Madhi
Hukum dasar dari kalimat fi’il adalah mabni. Yang dimaksud mabni adalah antonim dari mu’rob. Sementara mabninya fiil madhi yaitu mabni fathah.
Mabni fathah merupakan asal dari kemabniannya. Selain itu, fiil madhi juga bisa mabni sukun dan mabni dhommah. Berikut penjelasannya:
1.Mabni Fathah
Fiil madhi mabni fathah terdapat di semua fiil madhi, baik dari tsulasti-ruba’i, mujarrod-mazid, lazim-muta’adi, binak shahih-mu’tal dengan catatan fi’il madhi tersebut tidak bertemu dengan dhomir wawu jamak atau dhomir rofa’ mutaharrik. Berikut fiil madhi contoh mabni fathah: فَتَحَ (membuka), اَكْرَمَ (memuliakan), اِسْتَغْفَرَ (mohon ampunan)
2. Mabni Dhommah
Fi’il madhi dimabnikan dhomah jika huruf akhirnya bertemu dhamir jamak. Dhomir jamak yaitu kata ganti plural. Berikut fiil madhi contoh mabni dhommah: فَتَحُوْا, اَكْرَمُوا dan اِسْتَغْفَرُوا
3. Mabni Sukun
Fiil Madhi mabni sukun jika akhir dari fiil madhi bertemu dengan dhomir rafa’ mutakharrik, yaitu dhomir yang sekaligus menjadi fa’ilnya dan diberharakat.
Berikut fiil madhi contoh mabni sukun: فَتَحْتَ, فَتَحْتِ, فَتَحْتُ (fatahta, fatahti, fatahtu), فَتَحْنَ (fatahna)
Mabni Ma’lum dan Majhul
Dari aspek fa’il-nya, fi’il madhi terbagi menjadi mabni ma’lum(معلوم) dan majhul(مجهول). Maksud istilah mabni di sini berbeda dengan mabni sebelumnya, seperti mabni fathah dst.
Jika mabni dalam bab hukum fiil itu fokusnya ke tetapnya harakat/huruf pada akhir kalimah. Jadi lawannya adalah mu’rob.
Sementara yang dimaksud mabni dalam bab ini adalah bentuk bangunan/strukur pada fi’il tersebut. Ada fil madhi mabni ma’lum dan fiil madhi mabni majhul.
1. Fiil Madhi Mabni Ma’lum
Adalah fi’il madhi yang menyebutkan fa’il(subjek)nya dalam kalam. Kalam artinya susunan berfaidah. Contoh فَعَلَ, قَالَ (melakukan, berkata). Mudahnya, fi’il mabni ma’lum yaitu kata kerja aktif.
2. Fiil Madhi Mabni Majhul
Definisinya adalah fiil madhi yang tidak menyebutkan fa’ilnya (fa’ilnya dibuang dengan alasan tertentu) melainkan menetapkan maf’ul bih sebagai penggantinya(disebut naibul fail). Contoh فُعِلَ dan قِيْلَ (dilakukan, dikatakan). Singkatnya fi’il mabni majhul adalah kata kerja pasif.
Cara Merubah Ma’lum ke Majhul
Asal dari fi’il adalah mabni ma’lum. Namun jika menghendaki makna majhul(pasif) ada beberapa cara merubah mabni maklum ke mabni majhul. Secara umum caranya dengan membaca dhommah huruf awal dan membaca kasrah huruf sebelum akhir.
ضُمَّ أوَّلُهُ وَكُسِرَ مَا قَبْلَ آخِرُهُ
Contoh ma’lum فَعَلَ (fa’ala) huruf fa’ dibaca dhommah, jadi”‘fu”. Sebelum akhir (‘ain) dibaca kasrah jadi “’i” lengkapnya menjadi فُعِلَ(fu’ila).
Namun demikian bisa berbeda hasilnya jika fi’il ma’lumnya berupa binak ajwaf dlsb, seperti pada قَالَ yang menjadi قِيْلَ. Kaidahnya sama tetapi terdapat proses i’lal di dalamnya.
Tashrif Fiil Madhi
Tashrif(التّصريفُ) menurut bahasa bermakna perubahan (التَّغييرُ). Sementara dalam istilah nahwu, tashrif adalah perubahan/perpindahan dari satu bentuk ke bentuk lainnya untuk menghasilkan makna yang dikehendaki.
Dalam ilmu shorof, dikenal dengan 2 jenis tashrif, yaitu lughowi dan istilahi. Namun jika berkaitan antara fi’il dengan dhomir disebut sebagai tashrif lughowi.
Tashrif lughowi adalah perubahan terhadap bentuk fiil dengan memperhatikan 2 aspek; mufrod, tasniyah(mutsanna), jamaknya dan memperahtikan juga terhadap aspek mudzakkar dan muanntasnya. Berikut tasrif lughawi atau contoh fi’il madhi beserta dhomirnya.
No | Majhul | Dhomir | Ma’lum | Mabni |
---|---|---|---|---|
1 | كُتِبَ | هُوَ | كَتَبَ | fathah |
2 | كُتِبَا | هُمَا | كَتَبَا | fathah |
3 | كُتِبُوْا | هُمْ | كَتَبُوْا | dhommah |
4 | كُتِبَتْ | هِيَ | كَتَبَتْ | fathah |
5 | كُتِبَتَا | هُمَا | كَتَبَتَا | fathah |
6 | كُتِبْنَ | هُنَّ | كَتَبْنَ | sukun |
7 | كُتِبْتَ | أَنْتَ | كَتَبْتَ | sukun |
8 | كُتِبْتُمَا | أَنْتُمَا | كَتَبْتُمَا | sukun |
9 | كُتِبْتُمْ | أَنْتُمْ | كَتَبْتُمْ | sukun |
10 | كُتِبْتِ | أَنْتِ | كَتَبْتِ | sukun |
11 | كُتِبْتُمَا | أَنْتُمَا | كَتَبْتُمَا | sukun |
12 | كُتِبْتُنَّ | اَنْتُنَّ | كَتَبْتُنَّ | sukun |
13 | كُتِبْتُ | اَنَا | كَتَبْتُ | sukun |
14 | كُتِبْنَا | نَحْنُ | كَتَبْنَا | sukun |
Dari tashrif lughowi di atas dapat disimpulkan bahwa bentuk perubahan fiil madli ada 14 sejumlah 14 dhomir fiil madhi (6+6+2).
- 6 ghaib للغائب (3 dhomir ghaib dan 3 ghaibah),
- 6 khitab للمخاطب (3 mukhotob dan 3 mukhotobah), dan
- 2 mutakalim للمتكلم ( wahdah dan ma’al ghair)
Contoh Kalimat Fiil Madhi
Contoh fiil madhi bisa kamu temukan dalam berbagai teks berbahasa Arab juga contoh fi’il madhi dalam al Quran. kedua contoh ini sudah diulas di artikel berbeda.
- Berikut beberapa contoh kalimat fi’il madhi dalam bahasa Arab beserta artinya:
- جَرَى الرَّجلُ artinya Lelaki (telah) berlari
- وَقفَ الرَّجلُ artinya lelaki (telah) berhenti/berdiri
- ضَاعَ الْكِتَابُ artinya Kitab (telah) hilang/rusak
- دَقَّتِ السَّاعةُ artinya Jam telah berdetak
- جَاءَتِ الْبِنْتُ artinya gadis itu telah datang
- باضتِ الدَّجاجةُ artinya ayam telah bertelur
Selain itu, ada juga artikel kami yang membahas 50 contoh fi’il madhi dan artinya. Kamu bisa chek tulisan itu.
Demikian tulisan ringan tentang fi’il madhi, contoh fi’il madhi dan tashirfnya. Semoga ada manfaat yang bisa diraih. Amin. Wallahu ‘alam bis showab.