Subhanallah adalah kalimat tasbih yang memiliki makna menyucikan Allah dari segala kekurangan. Umumnya, kalimat ini diucapkan ketika seseorang melihat atau mendengar sesuatu yang luar biasa atau menakjubkan, sebagai ungkapan rasa kagum dan kekaguman atas kebesaran Allah.
Pelafalan tasbih juga sering ditemukan dalam dzikir dan doa. Karena begitu banyak momen di mana disunnahkan untuk mengucapkan “Subhanallah,” umat Islam hampir tak terhitung berapa kali mereka mengucapkannya setiap hari. Namun, apakah kita semua memahami susunan dan makna mendalam dari kalimat tasbih ini?
Kalimat tasbih memiliki berbagai bentuk dan susunan, beberapa di antaranya adalah:
- Subhanallah walhamdulillah
- Subhanallah wa bihamdihi subhanallahil adzim
- Subhanallah alhamdulillah allahu akbar
- Subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar
Masing-masing susunan ini memiliki keindahan dan kekhususan tersendiri dalam menyucikan dan memuji Allah. Berikut arti kalimah tasbih dan tarkibnya dalam bahasa Arab (Nahwu) serta beberapa keterangan yang berkaitan dengannya
Subhanallah
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, Subhanallah berarti “Maha Suci Allah”. Kalimat ini merupakan bagian dari tasbih (كلمة التسبيح), yang berfungsi untuk mengagungkan Allah dan menyucikan-Nya dari segala bentuk cacat, pemahaman yang keliru, prasangka, serta dugaan-dugaan palsu.
Ketika seorang hamba mengucapkan “Subhanallah”, ia sedang mengungkapkan penghormatan dan menyucikan Allah dari segala pikiran yang tidak layak disandarkan kepada-Nya. Kalimat tasbih ini juga menjadi bentuk penolakan terhadap anggapan-anggapan yang salah, seperti yang disematkan oleh kaum musyrik dan ateis. Ini hanya sebagian kecil dari pemaknaan tasbih yang kerap diucapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Secara bahasa, سُبْحَانَ اللهِ terdiri dari dua kata: “Subhan” dan “Allah”. “Subhan” sendiri adalah mashdar (kata benda yang menunjukkan tindakan) yang disebut sebagai maf’ul mutlaq, yaitu bentuk isim yang dibaca nashab, dengan fi’il (kata kerja) yang dihapus, yang secara implisit berarti “Aku menyucikan” (أسبّح). “Subhan” dibaca manshub dengan tanda fathah dhahirah, dan berfungsi sebagai mudhaf (kata yang disandarkan).
Kata “Allah” dalam susunan ini menjadi mudhaf ilaih, yang dibaca jar atau majrur, dengan tanda kasrah dhahirah di akhir kata. Oleh karena itu, secara lengkap, arti “Subhanallah” adalah “Aku menyucikan/mengagungkan Allah” (أسبّح الله).
Dari akar kata tasbih ini, muncul bentuk fi’il amar (kata perintah) “Sabbih”, yang berarti “Sucikanlah”. Bentuk imperatif ini digunakan dalam beberapa ayat Al-Qur’an, seperti pada awal Surah Al-A’la (“Sabbihisma Rabbika al-A’la”), serta dalam ayat-ayat lain seperti An-Nashr ayat 3, Al-Haqqah ayat 52-53, Al-Insan ayat 26, Al-Waqi’ah ayat 74 dan 96, serta At-Thur ayat 48-49, di mana semua ayat ini menyerukan untuk menyucikan dan mengagungkan Allah.
Subhanallah Walhamdulillah
Kalimah yang sering diucapkan setelah “Subhanallah” adalah “Subhanallah walhamdulillah”. Kalimat ini tidak hanya menyucikan Allah, tetapi juga menambahkan pujian kepada-Nya, menjadi sebuah ungkapan yang lebih lengkap.
Secara tulisan Arab, kalimat ini ditulis sebagai: سُبْحَانَ اللَّهِ وَالحَمْدُ لِلَّهِ
Artinya, “Maha Suci Allah dan Segala Puji bagi-Nya.” Kalimat ini terdiri dari dua bagian yang berbeda secara struktural. Bagian pertama, “Subhanallah,” adalah maful mutlaq, yang berfungsi sebagai penyucian Allah dari segala kekurangan. Sedangkan bagian kedua, “Walhamdulillah,” adalah mubtada’ (subjek) dengan khabar (predikat), membentuk sebuah jumlah ismiyah (kalimat nominal) yang menyatakan pujian kepada Allah.
Dengan demikian, “Subhanallah walhamdulillah” merupakan kombinasi dari dua ungkapan yang menggabungkan penyucian dan pujian, memberikan pengakuan terhadap kesucian Allah dan pengakuan atas segala bentuk pujian yang layak diterima-Nya.
Subhanallah Wa Bihamdihi Subhanallahil Adzim
Selanjutnya, kalimat tasbih yang penting dalam ajaran Islam adalah “Subhanallah wa bihamdihi Subhanallahil Adzim”. Kalimat ini memiliki makna mendalam dan mendapatkan perhatian khusus dalam Hadits Nabi:
كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ، ثَقِيلَتَانِ فِي الْمِيزَانِ، حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ: سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ
Artinya: “Dua kalimat yang ringan diucapkan namun berat dalam timbangan serta disukai oleh Sang Rahman (Allah) adalah: Subhanallah wa bihamdihi Subhanallahil Adzim.”
Hadits ini menggarisbawahi betapa mudahnya untuk mengucapkan “Subhanallah wa bihamdihi Subhanallahil Adzim”, namun kalimat ini memiliki manfaat dan pahala yang sangat besar bagi pengamalnya.
Kalimat ini tidak hanya membawa kebaikan dalam kehidupan dunia tetapi juga mendapatkan balasan yang berat dalam timbangan amal di akhirat. Karena kemudahannya dan besarnya manfaatnya, banyak umat Muslim yang memasukkan kedua kalimat tasbih ini dalam bacaan tahlil mereka.
Subhanallah Wa Bihamdihi
Arti adalah Subhanallah Wa Bihamdihi, سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ adalah Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya. secara bahasa, subhanallah seperti dijelaskan di atas. Sementara wa bihamdihi terdiri dari 4 kalimah:
- Wawu huruf athaf
- Ba’ huruf jar
- Hamdi adalah isim mufrad
- Ha’ (Hi) isim dhomir
Hamdun dibaca hamdi, dibaca kasrah karena dijarkan dengan ba’. Hamdi mudhaf Ha’ dhomir menjadi mudhaf ilaihnya. Dhomir berlaku mabni, sehingga dia mabni mahal jar karena mudhaf ilaih.
Jar majru; bihamdi berta’aluq dengan fi’il yang dibuang. Taqdirnya أتلبّسُ بحمده atau أثني عليه بحمده.
Dalam rangkaian dzikir lainnya, ada ucapan Subhanallah wa bihamdihi adada khalqih, wa ridha nafsih, wa zinata ‘arsyih, wa midada kalimatih, artinya Maha Suci Allah dan dengan memuji-Nya sejumlah mahluk-Nya, seluas ridha-Nya, seberat ‘arsy-Nya dan sebanyak tinta pencatat kalimat-Nya. Dalam tulisan Arab
سُبحانَ اللَّهِ وبِحمْدِهِ عَدَدَ خَلْقِهِ ورضى نَفْسِهِ وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِماتِهِ
Subhanallahil Adzim
Tasbih Subhanallahil Adzim, سُبْحَانَ اللَّهِ العَظيمِ artinya Maha Suci Allah dengan segala kebesaran-Nya atau arti subhanollahil adzim adalah Maha Suci Allah yang Agung. Ini dari aspek bahasa sama dengan sebelumnya, hanya penambahan al adzim sebagai sifat dari Allah.
Karena adzim, العَظيمِ artinya Maha Agung merupakan sifat maka irobnya mengikuti Allah sebagai maushuf atau man’utnya. Dalam konteks tasbih ini adzim dibaca adzimi dengan dibaca jar menggunakan kasrah dhahirah.
Jadi arti Subhanallah Wa Bihamdihi Subhanallahil Adzim adalah Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya, Maha Suci Allah yang Maha Agung.
سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللَّهِ العَظيمِ
Dan masih banyak lagi kalimah tasbih ini dalam berbagai bentuk rangkaiannya. Berikut selengkapnya tentang subhanallah dan artinya yang bisa Kamu jadikan doa dan dzikir harian.
Subhanallah Walhamdulillah Wala Ilaha Illallah Wallahu Akbar Arab
subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar arab
سُبْحانَ الله عَدَدَ مَا خَلَقَ في السَّماءِ وَسُبْحَانَ اللَّهِ عَدَدَ ما خَلَقَ في الأرْضِ وسُبْحانَ اللَّهِ عَدَدَ ما بَيْنَ ذلكِ وسُبحَانَ الله عَدَدَ ما هُوَ خالِقٌ
Artinya Maha Suci Allah sebanyak mahluk langit, mahluk bumi dan mahluk di antara keduanya. Subhanallah sejumlah mahluk yang Dia ciptakan.
Demikian Analisis kajian Kalimat Tasbih Subhanallah dari aspek bahasa Arab. Semoga bermanfaat dan akan disambung dengan bentuk dzikir-dzikr lainnya. Wallahu ‘alam bis shawab