Doa Nabi Zakaria Minta Keturunan dalam Al-Qur’an

Al-Quran mengabadikan doa-doa para Nabi, termasuk salah satunya doa Nabi Zakaria minta keturunan atau dzurriyah. Doa mulia Nabi Zakaria ini terekam dalam Surah Ali Imran dan Surah Maryam.

Dalam Surat Maryam ayat 1-11  terpadat kisah mengharukan Nabi Zakaria dan istrinya yang telah lanjut usia, namun tetap merindukan kehadiran seorang keturunan. Dalam kesunyian doa, Allah SWT dengan penuh kasih menjawab doa Nabi Zakaria. Kabar gembira pun disampaikan bahwa istrinya akan hamil dan melahirkan anak yang sholih, yaitu Nabi Yahya AS.

Doa Minta Keturunan Nabi Zakaria

Dalam Qs. Ali Imran (3:38), petikan doa Nabi Zakaria minta keturunan berbunyi: Rabbi hab lî mil ladungka dzurriyyatan thayyibah, innaka samî‘ud-du‘â’ yang artinya: “Wahai Tuhanku, karuniakanlah kepadaku keturunan yang baik dari sisi-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa.”

Doa Nabi Zakaria Minta Keturunan

Di ayat yang berbeda, Beliau berdoa minta keturunan namun tidak secara terang-terangan. Doa ini sangat indah redaksinya dan dalam maknanya. Doa minta keturunan Nabi Zakaria dalam Qs. Al-Anbiya (21:89) Rabbi lâ tadzarnî fardaw wa anta khairul-wâritsîn. Artinya: “Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan aku hidup seorang diri (tanpa keturunan), sedang Engkau adalah sebaik-baik waris.

Pelajaran dari Doa Nabi Zakaria Minta Keturunan

Redaksi dan susunan doa Nabi tentu memiliki keistimewaan, terlebih yang tertuang menjadi ayat Quran. Dalam konteks keturunan, Anda bisa membaca doa Nabi Ibrahim untuk mendapatkan keturunan dan membandingkan dengan doa Nabi Zakaria.

Robbi Habli Minassholihin Artinya dan Penjelasannya

Redaksi doa Nabi Ibrahim dan Nabi Zakaria mengajarkan kita untuk tidak hanya memandang keturunan sebagai kelanjutan garis keturunan biologis, tetapi juga sebagai generasi yang akan melanjutkan perjuangan dan dakwah untuk menyebarkan ajaran Islam. Bagi keduanya, keturunan bukan hanya pewaris darah, tetapi juga pewaris nilai-nilai luhur, pembawa risalah kebenaran, dan pelanjut perjuangan yang tak pernah terputus.

Dalam kisah doa Nabi Zakaria minta keturunan, terpancar kekuatan doa, kesabaran, dan keteguhan iman beliau. Meski dalam kondisi sulit dan usia lanjut, Nabi Zakaria yakin dan tawakal kepada Allah.

Kesabaran dan keteguhan imannya mengajarkan kita nilai-nilai berharga. Allah, Yang Maha Mendengar, mengabulkan doa Nabi Zakaria dengan cara tak terduga, menunjukkan rahmat-Nya yang melimpah.

Kisah ini mengajak kita memelihara kesabaran dan keteguhan iman dalam menghadapi cobaan, serta meyakini bahwa Allah selalu mendengar dan menjawab doa hamba-Nya dengan cara terbaik.

Penutup

Dalam kisah doa Nabi Zakaria minta keturunan ini, kita temukan bagaimana Beliau berdoa yang disertai ikhtiar, kesabaran, dan keteguhan iman. Allah selalu mengijabahi doa hamba-Nya dengan cara yang terbaik.

Selain itu, redaksi doa Nabi mengajarkan bahwa keturunan bukan sekadar garis biologis, melainkan pembawa estafet kebenaran dan dakwah. Semoga dengan membaca doa Nabi Zakaria, memahami makna dan meniru caranya, kita bisa diberkahi keturunan sholih dan sholihah. Amin.