Dalam Al-Quran, terdapat momen penting ketika khalilullah, Nabi Ibrahim AS, memanjatkan doa kepada Allah SWT memohon keturunan. Doa ini bukan hanya sebuah permohonan pribadi dari seorang nabi besar, tetapi juga menjadi jejak yang ditinggalkan untuk seluruh umat manusia.
Sampai saat ini, doa Nabi Ibrahim meminta keturunan telah menjadi wasilah, sebuah sarana yang digunakan oleh pasangan suami istri dalam upaya mendapatkan momongan dan keturunan yang sholeh dan sholehah.
Doa Nabi Ibrahim Minta Keturunan Yang Baik
Berikut ucapan yang dijadikan doa oleh Nabi Ibrahim tatkala Beliau meminta keturunan yang terabadikan dalam Qs. As-Shooffaat, سورة الصافات ayat 100. Doa Nabi Ibrahim meminta keturunan dalam ayat ini berbunyi: Robbi hablii minash shoolihiin artinya Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (anak) yang termasuk orang-orang yang sholeh (Qs. 37/100). Teks robbi habli minassholihin Arab dari ayat tersebut tertulis رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ
Selanjutnya doa Nabi Ibrahim meminta keturunan lebih spesifik, yaitu anak turun yang taat mendirikan sholat. Doa ini tercatat dalam al Quran surah Ibrahim ayat 40 yang berbunyi: Rabbij’alni muqīmas-ṣhalāti wamin dzurriyyatī, Rabbana wataqabbal du’ā. Ayat 40 dari surah Ibrahim ini artinya: Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku (Qs 14: 40).
Tentunya, terdapat beberapa ayat yang memberikan contoh doa meminta anak yang sholeh dan sholehah, selain dari doa Nabi Ibrahim yang telah disebutkan sebelumnya. Selain doa Nabi Ibrahim, ada juga doa Nabi Zakaria meminta keturunan. Kisah ini ada pada Surah Maryam 1-11 untuk ibu hamil yang sudah diulas.
Selain itu, terdapat satu ayat lagi yang, meskipun tidak secara khusus dipanjatkan oleh Nabiyullah, tetapi memiliki konteks yang serupa, yaitu doa meminta keturunan.
Doa ini adalah ucapan hamba-hamba Allah Yang Maha Rahman dan seringkali kita ucapkan dalam berbagai kesempatan yang dapat ditemukan dalam Qs al Furqan ayat 74 yang telah kita bahas sebelumnya.
Pelajaran dari Doa Nabi Ibrahim Meminta Keturunan
Kisah doa Nabi Ibrahim ini telah menjadi inspirasi sekaligus harapan bagi banyak pasangan suami-istri di seluruh dunia. Rangkaian doa ini sangat spesial karena menukil langsung dari ayat-ayat Quran. Sehingga sangat patut dijadikan wasilah, sebuah perantara yang membawa harapan akan dianugerahinya keturunan yang sholeh dan sholehah.
Dalam doa Nabi Ibrahim ini, kita melihat dua unsur yang penting. Pertama, adalah tawakkal, kepercayaan yang sungguh-sungguh kepada Allah SWT. Nabi Ibrahim tidak hanya berdoa, tetapi juga berserah diri sepenuhnya kepada kehendak Allah. Kedua, adalah ketabahan dalam menghadapi cobaan dan ujian. Nabi Ibrahim bersama istrinya, Siti Sarah, menunggu dengan penuh kesabaran hingga Allah SWT mengabulkan doa mereka.
Penutup
Doa Nabi Ibrahim meminta keturunan bukan hanya sebagai kisah dalam Al-Quran, tetapi juga sebagai teladan bagi kita tentang pentingnya doa yang kita panjatkan, dan juga sikap-sikap yang seharusnya dimiliki oleh hamba yang memohon, khususnya dalam permohonan akan keturunan yang baik, sholeh, dan sholehah.
Semoga kita dapat mengambil inspirasi dari kisah Nabi Ibrahim ini untuk menjalani hidup dengan tawakkal kepada Allah dan kesabaran dalam menghadapi cobaan.