Dalam proses belajar membaca tulisan Arab, huruf hijaiyah Latin menjadi langkah awal yang menjembatani seseorang untuk mengenal huruf Arab secara bertahap.
Dari tahap ini, pelajar dapat perlahan memahami bentuk dan bunyi tiap huruf, hingga akhirnya mampu membaca kitab, hadits, bahkan Al-Qur’an dengan huruf aslinya. Banyak orang memulai pembelajaran itu dari tulisan Latin sebelum benar-benar terbiasa dengan aksara Arab.
Hal tersebut dianggap lebih mudah karena hampir semua orang sudah terbiasa dengan abjad Latin, sementara huruf Arab memiliki bentuk dan cara baca yang berbeda. Di sinilah penulisan huruf hijaiyah dalam bentuk Latin berperan penting sebagai jembatan awal untuk mengenal huruf Arab secara bertahap.
Setelah memahami peran huruf hijaiyah Latin sebagai langkah awal dalam belajar membaca tulisan Arab, ada satu hal penting yang sering menimbulkan kebingungan: berapa sebenarnya jumlah huruf hijaiyah itu sendiri?
Pertanyaan ini tidak hanya berpengaruh pada cara kita menulis huruf Arab dalam bentuk Latin, tetapi juga pada sistem pembelajarannya secara keseluruhan.
Jumlah Huruf Hijaiyah Berbeda: 28, 29, atau 30?
Beberapa sumber menyebut huruf hijaiyah berjumlah 28, sementara yang lain menulis 29 atau bahkan 30 huruf. Perbedaan ini bukan karena adanya huruf baru, melainkan karena cara menghitung dan tujuan pengajaran yang berbeda. Pemahaman tentang hal ini penting agar penulisan huruf Latin pun dapat disesuaikan dengan jumlah huruf aslinya.
Secara umum, ada tiga pendekatan dalam penghitungan huruf hijaiyah:
- 28 huruf — digunakan dalam pembelajaran baca Al-Qur’an dan ilmu tajwid.
- 29 huruf — memisahkan hamzah sebagai huruf tersendiri; lazim dalam kajian nahwu dan sharaf.
- 30 huruf — menambah lam alif sebagai bentuk kombinasi; sering muncul dalam pengajaran dasar untuk anak-anak atau metode tradisional.
Perbedaan ini juga menjelaskan mengapa beberapa daftar huruf hijaiyah Latin menampilkan susunan yang tidak sama. Misalnya, ada yang menuliskan hamzah secara terpisah dari alif, dan ada pula yang menambahkan bentuk lam alif di bagian akhir. Dengan memahami variasi ini, pembelajar bisa menyesuaikan sistem transliterasi yang dipakai tanpa merasa bingung terhadap perbedaan jumlah hurufnya.
28 Huruf Hijaiyah Latin — standar tajwid dan baca Qur’an
Versi ini paling sering diajarkan di madrasah, TPA, dan buku-buku tajwid. Daftar huruf yang dihitung adalah:
alif, bā, tā, tsā, jīm, ḥā, khā, dāl, dhāl, rā, zāy, sīn, syīn, ṣād, ḍād, ṭā, ẓā, ʿayn, ghayn, fā, qāf, kāf, lām, mīm, nūn, hā, wāw, yā
Dalam penghitungan ini hamzah (ء) dianggap sebagai bagian dari alif (ا) sehingga tidak dihitung terpisah.
Versi ini yang biasa diguanakan dalam penulisan ilmiah. Hal ini tertuang dalam pedoman transilterasi arab-latin oleh Kemenag.
29 Huruf Hijaiyah Latin — hamzah dipisahkan
Dalam kajian tata bahasa Arab (nahwu) dan morfologi (sharaf), hamzah dipandang sebagai huruf asli yang berbeda dari alif. Alif dianggap huruf mad (penanda panjang vokal), sedangkan hamzah berfungsi sebagai konsonan yang dapat muncul di awal, tengah, atau akhir kata.
Contoh posisi hamzah dalam kata:
- Hamzah di awal: akhadha (أَخَذَ)
- Hamzah di tengah: su’ila (سُئِلَ)
- Hamzah di akhir: qara’a (قَرَأَ)
Karena hamzah dipisahkan, jumlah huruf dihitung menjadi 28 + 1 = 29.
30 Huruf Hijaiyah Latin

Beberapa materi pembelajaran, terutama untuk anak-anak atau metode tradisional, menambahkan lam alif (لا) sebagai satu entitas tersendiri. Padahal secara ortografi dan fonologi, lam alif sebenarnya hanyalah gabungan dua huruf: lām + alif.
Penambahan ini lebih bersifat pedagogis — untuk memudahkan pengenalan kombinasi yang sering muncul — bukan merupakan penambahan huruf baru dalam sistem abjad Arab.
Berikut daftar lengkap 30 huruf hijaiyah latin mulai alif sampai ya’.
- Alif
- Ba
- Ta
- Tsa
- Jim
- Ha
- Kha
- Dal
- Dzal
- Ra’
- Zai atau Za’
- Sin
- Syin
- Shad atau Shod
- Dhad atau Dhod
- Tha
- Zha
- ‘Ain
- Ghain
- Fa’
- Qaf
- Kaf
- Lam
- Mim
- Nun
- Wau atau Wawu
- Ha’
- Lam Alif
- Hamzah
- Ya’ atau Yai
Apa yang harus diikuti saat belajar?
- Untuk belajar baca Al-Qur’an dan tajwid: ikuti pembagian 28 huruf.
- Jika mempelajari tata bahasa Arab (nahwu, sharaf): gunakan pembagian 29 huruf karena hamzah dianggap huruf tersendiri.
- Untuk tingkat pemula atau anak-anak: buku pengantar kadang menggunakan 30 untuk memudahkan pengenalan kombinasi seperti lam alif, tetapi pahami bahwa ini adalah pendekatan pengajaran, bukan perubahan kaidah.
Transliterasi Latin membantu pembelajar memahami bunyi huruf Arab tanpa harus langsung mahir membaca tulisannya. Misalnya, huruf خ ditulis kha agar diketahui bahwa suaranya keluar dari tenggorokan, bukan dari mulut seperti huruf ka. Begitu pula huruf ع yang ditulis ‘ain, menunjukkan adanya tekanan halus yang khas pada pelafalan Arab.
Selain sebagai sarana pengenalan bunyi, huruf Latin juga memudahkan pembelajaran di lingkungan yang belum sepenuhnya menggunakan tulisan Arab. Dengan mengenal huruf hijaiyah versi Latin, seseorang dapat membaca, menulis, dan menghafal dengan lebih percaya diri, sebelum nantinya berpindah ke pembacaan langsung dari huruf Arab.
Dengan demikian, penggunaan huruf hijaiyah Latin bukan sekadar bentuk penyesuaian modern, tetapi bagian dari upaya mempermudah langkah pertama dalam memahami bah