Penjelasan Nun Wiqoyah Lengkap

Istilah nun wiqoyah (نون الوقاية ) dalam Ilmu Nahwu sudah tidak asing lagi. Terlebih ketika membahas tentang kalimat fiil dengan isim dhomir. Khususnya dhomir ya’ mutakallim (ياء المتكلم).

Dari lafadznya, isitilah ini terdiri dari 2 kata; nun dan wiqoyah. Nun artinya huruf hijaiyyah nun dan wiqoyah artinya penjaga/pelindung.

Nun wiqoyah atau dikenal dengan nun imad (‌نون العماد) ini ibaratnya firewall/antivirus. Dalam tekonologi digital, sebuah program akan normal jika aman dari infeksi virus. Caranya dengan memberi antivirus atau bentuk perlindungan lain.

Nah, dalam teknologi nahwu hampir sama. Kalimat fiil akan ‘normal’ jika aman dari ‘virus’. Disebut normal jika fi’il aman dari ‘virus’ berupa harakat kasrah. Caranya dengan memberi pelindung/antivirus. Pelindung inilah disebut dengan nun wiqoyah yang mampu menjaga ‘kenormalan’ fi’il.

Pengertian Nun Wiqoyah

Nun wiqoyah adalah nun tambahan yang terletak diantara kalimat fi’il dan isim dhomir ya’ mutakalim. Mutakallim artinya pembicara (aku -ku). Contoh akramani أكْرَمَنِي artinya: Dia memuliakanku.

Contoh di atas asalnya adalah أكْرَمَ yang hendak bertemu ya’ يْ. Dalam gramtika Arab tidak boleh langsung disambung menjadi أكْرَمَي. Dalam situasi seperti ini, nun wiqoyah didatangkan kemudian ditambahakan menjadi أكْرَمَنِي.

Maksud dari ‘nun tambahan’ adalah huruf ini bukan huruf asal dari fi’il maupun dhomir. Ia didatangkan/ditambahkan diantara fiil dan dhomir ya’. Hukum penambahan nun wiqoyah ini adalah wajib.

Tujuan memberi nun wiqayah adalah menjaga kalimat fi’il agar tidak terbaca kasrah. Karena orang Arab pantang membaca kasrah terhadap kalimah fiil.

Sementara yang dimaksud dengan kalimat fiil adalah baik itu fiil madhi, mudhari’ dan fiil amar. Baik kalimat fi’il tersebut jamid maupun mutasharif. Selain itu juga memasukan isim fi’il.

Dan yang dikehendaki dengan ya’ mutakallim adalah ya’ yang munujukkan makna pembicara (aku). Isim dhomir ya’ mutakallim ini juga disebut ya’ nafsi (ياء النفس)

Jadi fungsi utama nun wiqoyah adalah menjaga akhir kalimah fi’il dari terbaca kasrah manakala bertemu dengan ya’ mutakallim. Dengan demikian posisi atau letak nun wiqoyah berada di tengah-tengah antara fi’il dan dhomir ya’.

Karena nun wiqoyah adalah nun tambahan, maka ia tidak memiliki i’rob. Sementara cara membaca nun wiqoyah adalah dibaca kasrah (dengan memberi harakat kasrah). Untuk lebih jelasnya bisa lihat contoh-contoh nun wiqoyah di bawah.

Hukum Nun Wiqoyah

Selain bersamaan kalimat fi’il sebagaimana diterangkan di atas. Nun wiqoyah juga dapat dijumpai bersama dengan kalimat-kalimat lainnya. Berikut kaidah-kaidah keberadaan nun wiqoyah dalam susunan kalimat secara lengkap:

1. Wajib diberi nun wiqoyah, jika:

Ada pertemuan kalimat fi’il madhi, fi’il mudhari atau amar) dengan ya’ mutakallim.

Terjadi pertemuan antara huruf jar minمِنْ  dan ‘an عَنْ dengan ya’ mutakalim. Sehingga dibaca مِنِّيْ dan عَنِّيْ dengan tasydid keduanya.

” Baca juga ulasan lengkap Huruf Jar Lengkap Dengan Contoh”

2. Jawaz atau boleh diberi nun wiqoyah pada:

Lafadz لَدُنْ, إِنَّ, لعلّ dan saudaranya manakala bertemu ya’ mutakallim. Sementara ليتَ lebih banyak dipasang nun wiqoyah ini.

Contoh Nun Wiqoyah dan Artinya

Berikut beberapa contoh nun wiqoyah dan artinya yang bisa kamu jadikan bahan analisa:

Contoh nun wiqoyah dalam kitab nahwu ini berupa kalimat fi’il yang mengandung isim dhomir, baik mufrad maupun jamak. Ini selengkapnya:

  • يُكْرِمُنِي artinya dia(lk) memuliakanku
  • تُكْرِمُوْنَنِي artinya mereka memuliakanku
  • أَكْرَمْتَنِي artinya engkau menghormatiku
  • أكرَمَتْني artinya dia(pr) menghormatiku

Contoh Nun Wiqoyah dalam al Quran

وَزَكَرِيَّا إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُ رَبِّ لَا تَذَرْنِي فَرْدًا وَأَنْتَ خَيْرُ الْوَارِثِينَ

Contoh nun wiqoyah dalam al Quran dalam surah al Anbiya’ ayat 89 artinya: Dan (ingatlah kisah) Zakaria, tatkala ia menyeru Tuhannya: “Ya Tuhanku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris Yang Paling Baik.

يَقُولُ يَا لَيْتَنِي قَدَّمْتُ لِحَيَاتِي

Contoh nun wiqoyah di juz 30, Surah al Fajr ayat 24 artinya: Dia mengatakan: “Alangkah baiknya kiranya aku dahulu mengerjakan (amal saleh) untuk hidupku ini”.

وَقالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ

Contoh nun wiqoyah dalam al Qur’an surah al Kahfi ayat 24:

وَاذْكُرْ رَبَّكَ إِذَا نَسِيتَ وَقُلْ عَسَىٰ أَنْ يَهْدِيَنِ رَبِّي لِأَقْرَبَ مِنْ هَٰذَا رَشَدًا

An-yahdiyani Rabbi artinya: Tuhanku akan memberiku petunjuk.

Dalam bacaan surah Yasin full Arab terdapat contoh-contoh nun wiqoyah pada ayat 23, yaitu pada lafadz إِنْ يُرِدْنِ dan عَنِّي. Iy Yuridni artinya menghendaki terhadapku.

Demikian penjelasan dari Nun Wiqoyah dan contohnya. Semoga menjadikan kemanfaatan bagi kita semua. Amin.