Bacaan Alquran Untuk Orang Sakit dan Cara Mengamalkannya

Berdoa dengan bacaan Alquran untuk orang sakit merupakan amalan yang penuh kemanfaatan. Selain berpahala, membaca surat-surat dan ayat khusus dalam Alquran dapat menjadi ikhtiyar bagi orang sakit.

Sakit bisa menimpa siapa saja tanpa memandang, usia, gender, status, tempat, profesi dlsb. Bahkan dokter yang mendedikasikan hidupnya untuk membantu kesembuhan orang sakit pun pasti pernah sakit, baik dirasakan maupun tidak dirasa.

Demikian juga sakit tidak memilah-milah ibadah dan amal seseorang. Orang yang selalu taat beribadah, menghabiskan hidup untuk kebaikan, suka bersedakah, membantu orang kesusahan ini pun juga pasti telah merasakan sakit. Bahkan baginda Nabi Muhammad SAW pun mengalami hal itu. Semua orang mengalaminya.

Hakikat Sakit

Adanya sakit bisa dimaknai dengan berbagai hal dan penyikapan. Adakalanya sakit sebagai peringatan, ujian dan cobaan untuk hamba-Nya. Ada pula ia sebagai peringatan atau penyucian dari dosa.

Jadi sakit itu tidak hanya bentuk adzab atau siksaan, ia bisa berupa teguran (karena sayang) kepada hamba-Nya. Bisa jadi, dengan sakit, manusia merasa butuh sehingga lebih dekat dengan Sang Pencipta, Allah Swt. Bahkan sakitnya para kekasih Allah dimaknai mereka sebagai salah satu karunia-Nya.

Sikap Untuk Orang Sakit

Cara menyikapi untuk orang sakit, baik yang diderita orang lain atau diri sendiri tentu dengan cara memahami keberadaa sakit dan dzat yang menciptakannya. Keberadaan yang dimaksud adalah dengan merenungi dan memahami pemaknaan hakikat sakit seperti disebutkan di atas. Jika demikian, maka akan muncul fikiran dan sikap yang positif.

Dzat yang memberi sakit dan yang menyembuhkan adalah satu, Allah! Sikap selanjutnya setelah mengetahui ini adalah tentu meminta kepada-Nya dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh-Nya.

Ketetapannya itu bisa berupa perintah atau larangan. Allah memerintahkan hambanya untuk berikhtiar, mengerahkan segala upaya untuk kesembuhan untuk orang sakit. Sementara larangan-Nya terhadap orang yang sakit adalah ndresulo, tidak terima yang paling fatal adalah ‘menyalahkan Allah’ dan berandai-andai.

Jadi sikap untuk orang sakit, adalah:

  1. Menerima bahwa sakit itu kehendak Allah,
  2. Husnudzon, bebaik sangka dan positif thingking
  3. Ikhtiyar; berusaha mencari kesembuhan

Ikhtiyar bagi orang yang sakit adalah mencari kesembuhan, dapat dengan cara berobat (pengobatan berbeda dengan penyembuhan), menahan atau sejenisnya. Mengapa menahan? Karena bisa jadi orang sakit itu bisa sembuh dengan sendirinya.

Upaya kesembuhan melalui pengobatan pun banyak jenisnya. Bisa ke dokter, pergi ke rumah sakit, mengobati sendiri dlsb, itu semua adalah salah satu bentuk ikhtiyar. Namun yang tidak kalah penting, dalam Islam, ada beberapa doa dan bacaan Al quran untuk orang sakit yang hendaknya diamalkan.

Di banyak keterangan dalam hadits, Rasul SAW menginformasikan, mengajarkan bahkan mempraktekkan beberapa amalan, doa serta bacaan Alquran untuk orang sakit. Ya! Beliau tidak hanya menceritakan, tapi juga mengamalkannya.

Bacaan Alquran Untuk Orang Sakit

bacaan al quran untuk orang sakit

Jika pergi ke dokter atau rumah sakit bisa jadi sakit bisa hilang sehingga menjadi sembuh. Tetapi yang mereka obati adalah sakit jasmani saja, tidak yang rohani. Bukankah sakit itu ada dalam jasmani dan rohani?

Alangkah baiknya jika ikhtiyar untuk orang sakit yang berobat ke rumah sakit atau sejenisnya itu dibarengi dengan doa serta bacaan Alquran. Ikhityar ini bisa menyembuhkan penyakit badan dan jiwa sekaligus.

Berikut bacaan Alquran untuk orang sakit dengan cara yang diajarkan oleh Rasulullah Saw:

Membaca Alquran surah an Nas, surah Falaq dan al Ikhlas. Rasulullah memerintah Sayyidatina Aisyah RA membaca surah qul huwallahu ahad, qul audzubirabbil falaq dan qul a’udzubirabbinnas sebagai surat Alquran untuk beliau yang sedang sakit.

Sebenarinya cari itu (membaca Qulhu, Alflaq dan Annas) merupakan amalan dan doa sebelum tidur Baginda Rasul. Beliau, sambil membaca ketiga surah itu, mengumpulkan dua telapak tanganya kemudian meniupkan di atasnya.

Setelah ditiup, kemudian beliau menggusapkan kedua telapak tangan tadi ke anggota tubuh, sekenanya saja. Dimulai dari kepala, wajah kemudian tubuh bagian depan. Hal ini dilakukan Nabi sebanyak 3 kali. Berdasarkan hadits di atas, bacaan al quran untuk orang sakit adalah surah ikhlas, al Falaq dan an-Nas dengan kaifiyah yang diajarkan Nabi.

Masih senada dengan hadits dan surah di atas, bacaan Alquran untuk orang sakit selanjutnya membaca surah mu’awwidzaat, yaitu An-nas dan Al-falaq. Nabi membaca sendiri mu’awwidzatain itu di saat beliau jatuh sakit. Kedua surah ini pun dibacakan isteri beliau, Aisyah RA dengan cara dibaca dan ditiupkan ke Nabi dan kedua tangannya.

Setelah ditiupkan, kemudian tangan Nabi itu digerakkan oleh Aisyah untuk diusapkan ke tubuh Nabi sendiri. Begitu keterangan dalam Kitab Shahih.

Yang perlu diingat dan diperhatikan adalah, bacaan surah al quran untuk kesembuhan orang yang sakit ini adalah washilah. Tentu Allah lah yang menentukan ‘hasilnya’. Setelah semua itu dilaksanakan, hendaknya bertawakal, berpasrah diri terhadap apa-apa yang menjadi ketentuan-Nya.

Surah untuk orang sakit selanjutnya adalah Alfatihah. Bacaan al Fatihah ini bisa dibacakan untuk orang yang sedang sakit tersengat binatang, sebagaimana dilakukan para sahabat Nabi dan dibenarkan oleh beliau.

Dalam suatu riwayat, khasiat surat al fatihah untuk kesembuhan dengan cara membacanya kemudia ditiupkan ke air untuk diminumkan atau kepada si sakit langsung. Ini dipraktekkan Sahabat dan dibenarkan Nabi.

Selain keempat surah tersebut yang digunakan sebagai bacaan Alquran untuk orang sakit dengan penyebutan surat secara utuh dan gamblang belum dijumpai. Meskipun ada beberapa yang redaksinya hasil kombinasi antara ayat Alquran dan selainnya. Kriteria ini masuk dalam doa dan dzikir untuk orang sakit.

Semua surat untuk orang sakit di atas sesuai dengan sunnah. Artinya surat-surat di atas dilakukan oleh Rasul atau dipraktikan oleh sahabat kemudian diketahui Nabi dan dikonfirmasi oleh Beliau. Ke-4 surat ini digunakan untuk mendoakan orang sakit, baik ketika mereka datang maupun digunakan sebagai doa menjenguk orang sakit.

Saat menengok mereka yang sedang dilanda sakit, sepatutnya para penjenguk ini memeperhatikan keadaan dan situasi yang pas. Etika ini biasanya disebut sopan santu atau tata krama saat menjenguk orang sakit.

adab menjenguk orang sakit

Semoga orang tua, anak, kakek-nenek, handai taulan, kerabat dan orang-orang yang sedang diberi sakit oleh Allah mendapatkan kesembuhan, kebaikan saat dan sesudah sakit. Dengan barokah bacaan Alquran untuk orang sakit itu bisa mendapatkan yang terbaik. Bi idznillah wa masyi’atillah. Amin allhaumma amin.