Untuk memperkuat pemahaman kita terhadap dua jenis isim penting dalam tata bahasa Arab, yaitu isim jamid dan isim musytaq yang telah kita jelaskan sebelumnya, mari kita telaah lebih dalam lewat contoh-contoh Jamid dan Musytaq dan aplikatif berikut ini.
Contoh Isim Jāmid
Isim jāmid adalah kata benda yang tidak berasal dari fi‘il (kata kerja) maupun dari kata benda lain. Ia adalah kata yang berdiri sendiri secara makna dan bentuk, tidak melalui proses derivasi atau pembentukan dari kata lain.
Contoh:
-
حَجَرٌ – batu
Tidak berasal dari fi‘il apa pun. Murni menunjukkan benda konkret.
-
أَسَدٌ – singa
Nama hewan, bukan hasil derivasi.
-
قَلَمٌ – pena
Nama alat tulis, tetapi bukan hasil dari fi‘il “menulis”.
-
إِيْمَانٌ – iman
Menunjukkan makna abstrak. Termasuk ism ma‘nā, namun tetap dianggap jāmid karena berasal dari triliteral root yang tidak diturunkan dari fi‘il secara langsung.
-
نَصْرٌ – pertolongan
Meski sering disalahpahami sebagai musytaq karena berkaitan dengan fi‘il “نصر”, dalam pandangan sebagian ulama Bashrah, ini tetap tergolong jāmid karena ia adalah masdar, dan masdar dalam fi‘il tsulātsī dianggap asal, bukan turunan.
Contoh Isim Musytaq
Isim musytaq adalah kata benda yang berasal dari fi‘il, dengan membawa makna perbuatan (حدث) sekaligus makna pelaku atau objeknya (ذات). Ada tujuh jenis utama isim musytaq. Berikut penjelasan singkat beserta contohnya:
1. Ism Fā‘il (اسم الفاعل) – Pelaku pekerjaan
-
نَاصِرٌ – penolong (dari fi‘il نَصَرَ)
-
دَارِسٌ – pelajar (dari fi‘il دَرَسَ)
2. Ism Maf‘ūl (اسم المفعول) – Objek pekerjaan
-
مَنْصُورٌ – yang ditolong
-
مَسْمُوعٌ – yang didengar
3. Ṣifah Musyabbahah (الصفة المشبهة) – Sifat tetap
-
جَمِيلٌ – indah (dari fi‘il جَمُلَ)
-
قَبِيحٌ – buruk
4. Ism Tafḍīl (اسم التفضيل) – Ungkapan perbandingan
-
أَفْضَلُ – lebih baik
-
أَكْبَرُ – lebih besar
5. Ism Zamān (اسم الزمان) – Waktu terjadinya pekerjaan
-
مَوْعِدٌ – waktu janji (dari fi‘il وَعَدَ)
-
مَغْرِبٌ – waktu terbenam
6. Ism Makān (اسم المكان) – Tempat terjadinya pekerjaan
-
مَكْتَبٌ – tempat menulis
-
مَخْرَجٌ – tempat keluar
7. Ism Ālah (اسم الآلة) – Nama alat
-
مِفْتَاحٌ – kunci (alat membuka)
-
مِنْشَارٌ – gergaji
Cara Menentukan Isim Jāmid atau Isim Musytaq
Untuk mengetahui apakah sebuah kalimat isim itu berupa jamid atau musytaq, berikut beberapa cara untuk menentukannya:
1. Periksa apakah kata tersebut berasal dari fi’il
-
Pertanyaan: Apakah kata ini punya bentuk fi‘il asalnya (kata kerja)?
-
✔️ Jika ya, kemungkinan besar isim musytaq.
-
❌ Jika tidak, maka isim jāmid.
-
Contoh:
-
نَاصِرٌ (penolong) → berasal dari fi‘il نَصَرَ → musytaq
-
أَسَدٌ (singa) → tidak ada fi‘il “أسدَ” → jāmid
2. Cek dalam bentuk morfologis (wazan)
-
Kata yang mengikuti wazn tertentu seperti فَاعِل، مَفْعُول، فِعَال، مِفْعَل dan sebagainya umumnya merupakan isim musytaq.
-
Kata yang tidak punya pola derivatif atau tidak mengikuti bentuk-bentuk yang dikenal biasanya isim jāmid.
Contoh:
-
دَارِسٌ = فَاعِل → isim musytaq
-
قَمَرٌ = tidak mengikuti bentuk musytaq → isim jāmid
3. Cek apakah kata itu merupakan masdar tsulātsī
-
Masdar dari fi‘il tiga huruf (tsulātsī) sering dianggap sebagai isim jāmid menurut madzhab Bashrah.
Contoh:
-
عِلْمٌ dari عَلِمَ
-
نَصْرٌ dari نَصَرَ
→ Meski tampak berasal dari fi‘il, ia bukan musytaq, melainkan dianggap jāmid (karena ia asal, bukan hasil derivasi).
4. Lihat dari sisi makna dan fungsi
-
Jika kata menunjukkan makna perbuatan plus pelaku/objek/peralatan/tempat/waktu/sifat, maka itu musytaq.
-
Jika kata hanya menunjukkan nama benda, makhluk, atau makna abstrak tanpa bentuk fi’il, maka itu jāmid.
Ringkasan
No | Ciri yang Dicek | Jika Ya | Jika Tidak |
---|---|---|---|
1 | Apakah kata ini berasal dari fi‘il? | Musytaq | Jāmid |
2 | Apakah kata ini mengikuti pola sharfiy? | Musytaq | Bisa jadi Jāmid |
3 | Apakah masdar tsulātsī? | Jāmid (menurut madzhab Bashrah) | – |
4 | Apakah maknanya menunjukkan perbuatan + pelaku/objek/sifat/tempat? | Musytaq | Jāmid |
Contoh Analisis
Kata | Ada fi‘ilnya? | Wazn | Jenis | Catatan |
---|---|---|---|---|
قَلَمٌ | ❌ | — | Jāmid | Nama benda, bukan turunan |
مَعْلُومٌ | ✔️ (عَلِمَ) | مفعول | Musytaq | Ism maf‘ūl |
وَعْدٌ | ✔️ (وَعَدَ) | Masdar | Jāmid | Masdar fi‘il tsulātsī |
صَبُورٌ | ✔️ (صَبَرَ) | فعول | Musytaq | Ṣifah musyabbahah (sifat tetap) |
Kesimpulan
Perbedaan antara isim jāmid dan musytaq bukan sekadar teknis gramatikal, tetapi menunjukkan bagaimana bahasa Arab membedakan antara kata asli (dasar) dan kata yang dibentuk (turunan). Pemahaman ini penting dalam:
-
Mempelajari morfologi (tashrīf),
-
Menganalisis makna kata,
-
Menafsirkan ayat Al-Qur’an dengan lebih akurat,
-
Dan memahami struktur kalimat Arab secara mendalam.