Miftahul Jannah Laa Ilaaha Illallah Artinya dan Penjelasannya

Jangan heran jika Anda pernah mendengar atau membaca kalimat Miftahul Jannah Laa Ilaaha Illallah. Sebenarnya, ini adalah isi atau kutipan dari hadis. Ada banyak redaksi hadis yang memiliki pesan serupa yang ditemukan dalam kitab-kitab hadis.

kalimat tahlil adalah miftahul jannah artinya
miftahul jannah laa ilaaha illallah

Hadis Miftahul Jannah mempunyai banyak jalur periwayatan, demikian juga aneka status hadis disematkan kepadanya. Selain itu, para ulama pun gemar menelisik arti dan kandungan dari hadis tersebut.

Namun, dalam artikel ini, kami tidak akan membahas aspek-aspek teknis seperti status atau sanad hadis. Fokus kami adalah pada esensi pesan yang terkandung dalam hadis Miftahul Jannah Laa Ilaaha Illallah dan bagaimana sebagian ulama memberikan penjelasan dan catatan terkait maknanya.

Hadits Miftahul Jannah Laa Ilaaha Illallah

Dalam redaksi hadis, miftahul jannah Arab tertulis dengan ‌مِفْتَاحُ ‌الْجَنَّةِ ini bisa dilihat dari beberapa teks hadis berikut:

hadis Miftahul Jannah Laa Ilaaha Illallah

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ‌مِفْتَاحُ ‌الْجَنَّةِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ

Tulisan miftahul jannah arab tersebut pun sesuai dengan kaidah penulisan bahasa Arab, tidak seperti Bismillahirrahmanirrahim Arab yang berbeda.

Besarnya kemanfaat kalimat surga ini, banyak diadopsi oleh ulama dan muslimin pada umumnya. Anda bisa menjumpai ini dalam kitab al Barzanji. Demikian juga, banyak musisi islam menggubahnya menjadi sholawatan atau lagu-lagu islami.

Miftahul Jannah Lailahaillallah Artinya

Dalam Nahwu, Miftahul Jannah Laa Ilaaha Illallah merupakan jumlah mufidah atau bisa disebut kalam, karena mubtada’ telah menuturkan khabarnya. Artu dari ungkapan tersebut adalah:

Miftah artinya kunci, dan Jannah berarti surga. Jadi, “Miftahul Jannah” dapat diterjemahkan sebagai kunci surga. La ilaha illallah adalah kalimat syahadat tauhid yang berarti Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah.

Jadi, ucapan Baginda Nabi Saw miftahul jannah lailahaillallah artinya Kunci surga adalah Tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Allah. Kesaksian dengan kalimat ini disebut kalimat syahadat.

Selain sebagai syahadat, kalimat ini juga wajib/rukun dibaca ketika sholat. Letaknya dalam duduk tahiyat akhir. Karena keberadaan syahadat di dalamnya, sehingga bacaan itu dinamakan bacaan tasyahud demikian juga dengan posisi duduknya (duduk tasyahud).

Kandungan Miftahul Jannah Laa Ilaaha Illallah

Sekilas, jika dipahami Miftahul Jannah Laa Ilaaha Illallah menyiratkan bahwa seseorang yang mengucapkan “Lailahaillallah” secara otomatis masuk surga. Ini memerlukan penjelasan lebih lanjut.

Islam mengajarkan bahwa keyakinan dalam kalimat tauhid adalah fondasi iman yang kuat, tetapi iman itu juga harus tercermin dalam amal perbuatan sehari-hari.

Pendapat ini didukung oleh riwayat hadis lainnya, bahwa selayaknya kunci itu memiliki ‘asnan’. Kunci yang memiliki asnan lah yang dapat membuka pintu-pintu surga. Dalam konteks ini, asnan artinya “gigi” atau “sisi” dari kunci.

Asnan yang dimaksud adalah: الأعمال الصالِحَة الموصِلَة إلى الجَنَّة amal-amal baik yang bisa mengantarkan menuju surga. Dengan demikian, lengkaplah perangkat kita untuk membuka surga.

Namun demikian, ada penjelasan hadits yang menyatakan bahwa seseorang yang mengucapkan kalimat La ilaha illallah saat menjelang ajalnya akan masuk surga.

Beberapa ulama berpendapat bahwa pengucapan kalimat tauhid hanya dengan lisan adalah cukup, sementara yang lain berpendapat bahwa ini tergantung pada keadaan dan keyakinan dalam hati seseorang. Ada juga pandangan bahwa hadits ini berlaku jika seseorang mengucapkan kalimat tauhid saat bertaubat dan menyesal, kemudian meninggal.

Jumhur Ahlus Sunnah wal Jama’ah berpendapat bahwa orang yang meninggal dalam keadaan beriman kepada Allah dan mengucapkan kalimat tauhid dengan tulus akan masuk surga.

Dengan demikian, adalah sunnah mengucapkan kalimat tauhid kepada orang yang sedang sakaratul maut sebagai talqin. Ini dapat memandu dan mengingatkan orang yang sedang menjelang ajal agar akhir hayatnya husnul khotimah.

Penutup

Miftahul Jannah Laa Ilaaha Illallah artinya kalimat tauhid sebagai kunci surga, tetapi maknanya memerlukan penjelasan lebih lanjut. Islam mengajarkan bahwa keyakinan dalam kalimat tauhid adalah pondasi iman yang kuat, tetapi iman ini juga harus tercermin dalam amal perbuatan sehari-hari.

Ada pandangan beragam dari ulama tentang Laa Ilaaha Illallah sebagai kunci surga dalam konteks saat menjelang ajal sebagaimana dijelaskan di atas. Ada yang berpendapat dengan ucapan saja cukup, ada yang memberikan syarat-sayarat tertentu.

Pada intinya, kalimat tauhid ini sangatlah sakti. Non-muslim dengan mengucapkannya bisa menjadi muslim, istilah kekiniannya log in. Sementara orang muslim dengan melafalkannya bisa memiliki akses ke surga. Wallahu a’lam.