Jumlah Mufidah dalam Bahasa Arab

Ketika kata-kata disusun, mereka membentuk sebuah kalimat (jumlah). Namun, tidak semua kalimat memiliki makna yang lengkap. Kalimat dengan makna sempurna dalam bahasa Arab disebut jumlah mufidah.

Al Jumlatul Mufidah, الجملة المفيدة, memiliki pengertian, pembagian dan ciri khas tersendiri. Tarkib (susunan) ini sangat mudah ditemukan, baik dalam contoh percakapan bahasa Arab maupun dalam Kitab Suci al-Quran.

Mari kita bahas lebih lanjut mengenai konsep dan karakteristik Jumlah ini serta bagaimana struktur kalimat ini digunakan dan diterapkan.

Pengertian Jumlah Mufidah

jumlah mufidah adalah

Tidak setiap jumlah adalah mufidah. Hanya susunan yang dianggap sempurna ini dikategorikan sebagai al Mufidah. Dalam kitab Nahwu al Wadhih

التَّرْكِيبُ الَّذِي يُفِيدُ فَائِدَةً تَامَّةً يُسَمَّى جُمْلَةً مُفِيدَةً وَيُسَمَّى أَيْضًا كَلَامًا

Jumlah Mufidah adalah tarkib yang memberikan faidah sempurna. Yang dimaksud Tarkib adalah susunan atau struktur. Jadi, jumlah mufidah juga bisa disebut kalam. Jadi, kalam adalah nama lain jumlah mufidah tammah.

Arti sempurna ini bisa Anda lihat pada penjelasan Mufid sebelumnya. Baik jumlah tersebut berbentuk positif (mutsbat) atau negatif (manfi).

Jumlatul mufidah bisa terdiri dari dua kata (kalimah) atau lebih, dan setiap kata dalam kalimat tersebut memberi kontribusi penting dalam menghasilkan makna yang lengkap.

Pembagian Jumlah Mufidah

Dari pengertian di atas, jumlatul mufidah terbagi menjadi dua. Pembagian ini dalam sebagian kitab dikategorikan sebagai ciri-ciri khas.

Pembagian Jumlah Mufidah
  • Susunan mubtada’ dan khabar
  • Susunan fi’il dan fa’il

Contoh jumlah mufidah dengan struktur mubtada’ dengan khabar: al bustanu jamilun, البَسْتَانُ جَمِيلٌ artinya Taman itu indah. Dalam konteks susunan ini juga disebut jumlah ismiyah yang mana tarkib diawali dengan isim.

Contoh jumlah mufidah dari susunan fi’il dengan fa’il: Hallala al muslimu, هَلَّلَ المُسْلِمُ, artinya Seorang Muslim mengucapkan tahlil. Kalimat tahlil artinya bacaan Lailahaillallah.

Namun perlu diingat, tidak setiap susunan tersebut pasti memiliki faidah sempurna. Bisa jadi susunan tersebut dalam konteks jumlah syarath (kalimat kondisional) yang belum menuturkan jawabnya sehingga dianggap belum mufidah.

Contoh Jumlah Mufidah

Berikut contoh-contoh jumlah mufidah dalam bahasa Arab yang disertai artinya. Demikian juga pada contoh yang berasal dari al Quran.

Contoh Jumlah Mufidah dalam Bahasa Arab

Contoh jumlah mufidah atau kalam tammah beserta artinya:

الشَّمْسُ طَالِعَةٌ.

(Matahari terbit.)

شَمَّ عَلِيٌّ وَرْدَةً.

(Ali mencium bunga.)

قَطَفَ مُحَمَّدٌ زَهْرَةً.

(Muhammad memetik bunga.)

يَعِيشُ السَّمَكُ فِي الْمَاءِ.

(Ikan hidup di dalam air.)

يَكْثُرُ النَّخْلُ فِي مِصْرَ.

(Pohon kurma banyak di Mesir.)

Contoh Jumlah Mufidah dalam al Quran

Contoh al jumlatul mufidah dalam al Quran sangat banyak sekali, berikut diantaranya;

الْحَمْدُ لِلَّهِ

Alhamdulillah artinya Segala puji bagi Allah

هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ

Huwallahu Ahad artinya Dialah Allah, Yang Maha Esa

Contoh jumlatul mufidah dalam Qs Yasin ayat 40 ini cukup banyak:

Surat Yasin Ayat 40 Beserta Artinya

لا الشَّمْسُ يَنْبَغِي ini jumlah almufidah dari mubatada-khobar

يَنْبَغِي لَها أَنْ تُدْرِكَ الْقَمَرَ contoh susunan fi’il dengan fa’il berikut ma’ful bih-nya

وَلا اللَّيْلُ سابِقُ النَّهارِ mubtada dengan khabarnya. Hal yang sama juga terdapat pada penggalan terakhir ayat ke-40 dari Surah Yasin ini:

وَكُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ

Untuk lebih lengkapnya, Anda bisa melihat contoh mubtada khobar dan fi’il dan fa’il dalam al Quran yang dikaji pada tulisan sebelumnya.