Perbedaan Naudzubillah dan Audzubillah

Dalam tradisi Islam, ta’awudz adalah salah satu bentuk permohonan perlindungan kepada Allah SWT. Bacaan ini memiliki beberapa varian, yang paling umum adalah audzubillah dan naudzubillah. Meski terdengar mirip, keduanya memiliki perbedaan makna, penggunaan, dan konteks.

Berikut adalah penjelasan Naudzubillah atau Audzubillah dari pendekatan gramatika bahasa Arab mencakup tentang perbedaan keduanya:


1. Pengertian Audzubillah dan Naudzubillah

  • Audzubillah (أَعُوْذُ بِاللهِ)
    Artinya: “Aku berlindung kepada Allah.”
    Kata audzubillah digunakan secara personal atau individu untuk memohon perlindungan Allah dari segala bentuk keburukan, godaan setan, atau bahaya lainnya.
  • Naudzubillah (نَعُوْذُ بِاللهِ)
    Artinya: “Kami berlindung kepada Allah.”
    Kata naudzubillah umumnya digunakan untuk menyatakan permohonan perlindungan secara kolektif, baik dalam konteks jamaah maupun saat menyatakan ketidaksetujuan terhadap sesuatu yang buruk.

2. Perbedaan Utama dalam Makna dan Penggunaan

AspekAudzubillahNaudzubillah
Makna“Aku berlindung kepada Allah.”“Kami berlindung kepada Allah.”
Subjek PengucapIndividual/personalKolektif/bersama-sama
KonteksDigunakan saat membaca Al-Qur’an, doa pribadi, atau dzikir individu.Digunakan dalam doa berjamaah atau saat merespons sesuatu yang buruk secara umum.

3. Penggunaan Audzubillah dalam Al-Qur’an

Bacaan audzubillah sering kali diikuti dengan frasa lain yang menunjukkan kepada siapa perlindungan itu diminta. Contoh penggunaannya dalam Al-Qur’an:

  1. Audzu birabbinnas (QS. An-Nas: 1)
    Artinya: “Aku berlindung kepada Tuhan manusia.”
  2. Audzu birabbil falaq (QS. Al-Falaq: 1)
    Artinya: “Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh.”
  3. Audzu birrahmani (QS. Maryam: 18)
    Artinya: “Aku berlindung kepada Yang Maha Pengasih.”

4. Naudzubillah dalam Kehidupan Sehari-Hari

Berbeda dengan audzubillah, lafadz naudzubillah sering diucapkan dalam percakapan sehari-hari untuk merespons sesuatu yang dianggap buruk, tidak diinginkan, atau mengandung keburukan.

Contoh Penggunaan:

  • Saat mendengar kabar buruk:
    “Naudzubillah, semoga kita dijauhkan dari musibah seperti itu.”
  • Sebagai ungkapan ketidaksetujuan:
    “Naudzubillah min dzalik! Saya tidak setuju dengan tindakan seperti itu.”

5. Aspek Linguistik

  • Audzubillah (أَعُوْذُ بِاللهِ): Kata kerja pertama tunggal (saya/aku).
  • Naudzubillah (نَعُوْذُ بِاللهِ): Kata kerja pertama jamak (kami/kita).

Keduanya berasal dari akar kata عَاذَ, yang berarti mencari perlindungan atau berlindung, diikuti dengan billah (kepada Allah).

Meski mirip, audzubillah dan naudzubillah memiliki perbedaan utama dalam subjek pengucap dan konteks penggunaannya. Audzubillah lebih personal dan digunakan dalam ibadah individu, sementara naudzubillah bersifat kolektif dan sering dipakai dalam percakapan sehari-hari untuk menunjukkan ketidaksetujuan atau memohon perlindungan. Untuk memahami lebih lanjut, Anda juga dapat membaca artikel terkait tentang Astaghfirullah Naudzubillah Min Dzalik Artinya dan penggunaanya.

Penting untuk memahami konteks penggunaannya agar bacaan ini menjadi lebih bermakna, baik saat berdoa, membaca Al-Qur’an, maupun dalam interaksi sosial. Semoga penjelasan ini membantu memperjelas makna dan manfaat dari kedua lafadz ta’awudz tersebut.