Tanda-Tanda I’rab Rafa’ علامة الرفع – Dalam ilmu nahwu, rafa‘ merupakan salah satu bentuk i‘rab yang menunjukkan kedudukan kata sebagai subjek atau yang setara dengannya. Rafa‘ memiliki beberapa tanda yang berbeda sesuai dengan jenis kata dan posisinya dalam kalimat. Berikut adalah pembagian dan penjelasan tentang tanda-tanda rafa‘:
1. Ḍammah sebagai Tanda Rafa‘
Ḍammah adalah tanda asal rafa‘ yang digunakan dalam empat jenis:
a. Isim Mufrad
Dhammah menjadi penanda untuk Isim Mufrad ketika Marfu’ (Dibaca Raf’), baik isim mufrad yang munṣarif (menerima tanwin) maupun ghairu munṣarif (tidak menerima tanwin).
Contoh Isim Mufrad Marfu’:
- وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ (Dan ketika Ibrahim berkata) – [Al-Baqarah: 126]. Pokok pembahasan pada kata إِبْرَاهِيمُ ibrahimU
- وَإِذْ قَالَ مُوسَى (Dan ketika Musa berkata) – [Al-Baqarah: 54]. Perhatikan kata مُوسَى yang dialamati dengan dhmmah, namun ditakdirkan (tidak terlihat) karena isim mufrad jenis Maqshur.
b. Jama‘ Taksīr
Baik jama‘ taksīr yang munṣarif maupun ghairu munṣarif.
Contoh Jamak Taksir dibaca rafa’:
- Kata “Ashabu” pada قَالَ أَصْحَابُ مُوسَى (Para sahabat Musa berkata) – [Asy-Syu‘arā’: 61].
- Kata “Masaakinu” pada وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا (Dan tempat tinggal yang kamu sukai) – [At-Taubah: 24].
c. Jama‘ Muannats Salim
Jama‘ muannats salim dan isim yang di-ilhaq-kan kepadanya (dimasukkan/diikutkan).
- Contoh:
- Kata al-Mu’minaatu dari إِذَا جَاءَكَ الْمُؤْمِنَاتُ (Apabila datang kepadamu wanita-wanita mukmin) – [Al-Mumtaḥanah: 12].
- Contoh mulhaq Jama‘ muannats salim kata ulaatu pada وَأُوْلَاتُ الْأَحْمَالِ (Dan wanita-wanita yang hamil) – [At-Thalāq: 4].
d. Fi‘il Muḍāri‘ yang Tidak Bersambung dengan Akhir Apa Pun
Maksud fi’il mudhari’ alladzi lam yattashil bi akhiri syai’un, فعل المضارع الذي لم يتصل بآخره شيء adalah fi’il mudhari’ yang tidak berakhiran huruf illat dan bukan af’ul khamsah.
- Contoh:
- وَاللَّهُ يَدْعُو إِلَى دَارِ السَّلَامِ (Dan Allah menyeru ke negeri keselamatan) – [Yūnus: 25].
2. Wawu sebagai Tanda Rafa‘
Wawu digunakan sebagai tanda rafa‘ pada dua jenis kata:
a. Jama‘ Mudzakkar Salim
Jama‘ laki-laki yang salim dan apa yang serupa (mulhaq) dengannya.
- Contoh:
- وَيَوْمَئِذٍ يَفْرَحُ الْمُؤْمِنُونَ (Dan pada hari itu, orang-orang mukmin akan bergembira) – [Ar-Rūm: 4].
- إِن يَكُن مِّنكُمْ عِشْرُونَ صَابِرُونَ (Jika ada dua puluh orang yang sabar di antara kamu) – [Al-Anfāl: 65].
b. Al-Asmā’ as-Sittah
Tanda rafa‘ pada enam isim, yaitu Abūka (ayahmu), Akhūka (saudaramu), Ḥamūka (mertuamu), Fūka (mulutmu), Hanūka (tempat tidurmu), dan Dhū Māl (yang memiliki harta).
- Contoh:
- قَالَ أَبُوهُمْ (Ayah mereka berkata) – [Yūsuf: 94].
- لَيُوسُفُ وَأَخُوهُ أَحَبُّ إِلَى أَبِينَا (Yusuf dan saudaranya lebih dicintai oleh ayah kita daripada kita) – [Yūsuf: 8].
3. Alif sebagai Tanda Rafa‘
Alif digunakan sebagai tanda rafa‘ pada fi‘il muḍāri‘ yang bersambung dengan dhamir mutsanna (kata ganti ganda).
- Contoh:
- وَالنَّجْمُ وَالشَّجَرُ يَسْجُدَانِ (Dan bintang serta pohon bersujud) – [Ar-Raḥmān: 6].
- فَانفَجَرَتْ مِنْهُ اثْنَتَا عَشْرَةَ عَيْناً (Lalu memancarlah darinya dua belas mata air) – [Al-Baqarah: 60].
4. Nun sebagai Tanda Rafa‘
Tsubutunnun atau tetapnya Nun menjadi tanda rafa‘ bertempat pada fi‘il muḍāri‘ yang bersambung dengan dhamir tertentu yang juga disebut Af’alul Khamsah:
a. Dhamir Mutsanna
- Contoh:
- وَالنَّجْمُ وَالشَّجَرُ يَسْجُدَانِ (Dan bintang serta pohon bersujud).
b. Dhamir Jama‘ Mudzakkar
- Contoh:
- الَّذِينَ (Orang-orang yang) – [Al-Baqarah: 3].
c. Dhamir Mukhāṭabah (Perempuan yang Diajak Bicara)
- Contoh:
- قَالُواْ أَتَعْجَبِينَ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ (Mereka berkata, “Apakah kamu heran terhadap urusan Allah?”) – [Hūd: 73].
Kesimpulan
Pemahaman tanda-tanda rafa‘ sangat penting dalam menguasai tata bahasa Arab. Setiap tanda memiliki fungsi khusus yang tergantung pada jenis kata dan penggunaannya dalam kalimat. Melalui pengetahuan ini, pelajar bahasa Arab dapat mengidentifikasi kedudukan kata serta memahami struktur kalimat dengan lebih baik.