Al Mulk Ayat 2 – Seperti diketahui, Qs Al Mulk dan Al Waqi’ah merupakan sebagian surah al Quran yang sering sekali dibaca. Selain berpahala, ada beberapa kemanfaatan dan khasiat membaca surat Al Mulk-al Waqiah yang sudah masyhur dikenal. Nilai ini akan semakin sempurna jika kita mengetahui kandungannya.
Kali ini, nahwu.id mencoba menjelaskan isi kandungan lebih detil tentang al Mulk ayat 2. Dimana ayat tersebut mengandung hal-hal yang cukup fundamental dalam memaknai kehidupan dan kematian.
Namun, sebelum lebih jauh membahas tafsir dan kandungannya, tentu lebih afdhol jika kita menilik terlebih dahulu bagaimana bunyi bacaan dan arti dari Surah al Mulk ayat 2 tersebut, bukan?
Al Mulk Ayat 2 dan Artinya
Surah al Mulk ayat 2 latin Alladzii khalaqal mauta wal-hayata liyabluwakum ayyukum ahsanu ‘amalan, wa huwal ‘aziizul ghafuur (2) artinya: (Dia) Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun,
Ayat tersebut merupakan terusan dari al Mulk ayat 1 yang menjelaskan tentang Tabarok; Kemahalimpahan karunia Allah yang tiada bandingnya. Setelah itu, ayat ke-2 dalam surah Tabrok ini menjelaskan kandungannya, di antaranya adalah:
Kandungan Qs. al Mulk Ayat 2
Isi Quran surat Al Mulk ayat 2 setidaknya mengandung empat hal, yaitu:
- Pencipta Kehidupan dan Kematian
- Tujuan Penciptaan Hidup dan Mati
- Perintah dan Kematian
- Kematian adalah Takdir
Penciptaan Kehidupan & Kematian
Kandungan Surah al Mulk ayat 2 adalah tentang penciptaan al maut dan al hayat. Maut artinya kematian, Allah lah yang menciptakan kematian meskipun sebabnya dapat beragam. Demikian juga terhadap kehidupan, Dia lah yang memberikan kehidupan kepada seluruh makhluq-Nya. Penciptaan kehidupan dan kematian tentu memiliki tujuan karena apa yang Dia ciptakan tentu bukan hal yang sia-sia.
Tujuan Penciptaan Hidup dan Mati
Tujuannya adalah Liyabluakum artinya Allah menciptakan kehidupan dan kematian sebagai sarana ujian bagi manusia. Dari kehidupan ini akan lahir perbedaan keimanan dan amal antar manusia. Kandungan al Mulk ayat 2 ini menegaskan, melalui kehidupan Allah menguji manusia manakah diantara mereka yang memiliki keimanan dan perbuatan yang sholih sehingga masing-masing memiliki derajat di sisi-Nya.
Semakin seseorang taat pada perintah Allah dan melakukan amal baik, semakin tinggi pula derajatnya di akhirat. Sebaliknya, jika hidupnya dipenuhi dengan maksiat, maka ia akan memiliki derajat yang rendah di akhirat.
Ketika seseorang mengalami kesedihan atas kematian keluarga atau teman, atau merasakan bahagia atas kelahiran dan anugerah kehidupan, sebenarnya itu semua adalah bahan ujian dari Allah, baik kematian atau pun kehidupan.
Allah menguji keimanan manusia melalui dua fenomena yang berlawanan tersebut. Dia yang menciptakan keduanya. Dalam Alquran Surat al Mulk ayat 2, ada beberapa interpretasi tentang tujuan Allah dalam menciptakan kematian dan kehidupan.
Menurut Ibn ‘Asyur, Allah menciptakan kematian dan kehidupan agar manusia hidup dan diuji, siapa yang lebih siap menghadapi kematian dan siapa yang lebih taat kepada Allah. Sedangkan Sayyid Quthub menyatakan bahwa kematian dan kehidupan adalah ciptaan Allah untuk menunjukkan kebijaksanaan-Nya dalam mengatur tingkah laku manusia di dunia ini dan memberikan balasan yang pantas.
Maka, manusia perlu memahami bahwa kematian dan kehidupan bukanlah kebetulan atau tanpa pengaturan, tetapi ada tujuannya. Dalam hal ini, manusia wajib mempersiapkan diri dan senantiasa mengamalkan niat dan tindakan baik dalam kehidupan sehari-hari. Ketika manusia memahami tujuan penciptaan ini, ia akan selalu waspada, tidak lengah, dan merasa senantiasa diuji.
Hal ini menjadikan manusia semakin bertumbuh dalam kesadaran dan ketaqwaannya kepada Allah, sehingga Dia Maha Perkasa dan Maha Pengampun. Dengan demikian, manusia yang senantiasa mengikuti tuntunan Allah dan takut kepada-Nya akan selalu merasa tenang di hatinya.
Kebebasan Manusia
Dalam menjalani kehidupan yang merupakan ujian-Nya, manusia dapat memilih antara mengikuti perintah Allah atau mengikuti hawa nafsunya. Manusia diberikan kebebasan untuk itu, karena Allah menciptakan manusia dengan sebaik-baik ciptaan; ahsani taqwim dalam Tafsir surat at Tin. Artinya manusia dilengkapi segala perangkat dan memberikan kebebasan pilihan bagi mereka yang sekaligus akan dimintai pertanggungjawaban.
Seperti juga dijelaskan dalam ar Rahman ayat 33 bahwa manusia dan jin tidak akan mampu menghindar dari mempertanggungjawabkan amal perbuatan mereka ketika hidup.
Kematian adalah Takdir
Tidak ada yang bisa mengubah takdir yang Allah tetapkan untuk setiap makhluk hidup di dunia ini, termasuk kematian. Oleh karena itu, sebagai manusia yang beriman, kita harus menerima kematian sebagai bagian dari kehidupan ini, dan berusaha melakukan yang terbaik selama hidup kita di dunia ini, sehingga kita dapat memperoleh pahala dari Allah dan meningkatkan derajat kita di akhirat kelak.
Penutup
Surah Tabarok atau al Mulk selain sarat akan fadhilah dengan doa al Mulk ini tentu memiliki kandungan yang mendalam. Ayat ke-2 dari al Mulk menjelaskan bahwa kematian dan kehidupan bukanlah kebetulan semata, melainkan ada tujuannya, yaitu untuk menampakkan apa yang tersembunyi dari ilmu Allah menyangkut tingkah laku manusia di dunia ini. sebagai manusia yang diuji, selayaknya timbul kesadaran sehingga manusia berlomba dalam melakukan kebaikan dan meningkatkan ketaatan kepada Allah. Wallahu a’lam.