Surah ar Rahman ayat 33 diawali dengan bacaan Ya ma’syaral jinni wal insi, yang artinya Wahai kelompok Jin dan Manusia. Ayat ke-33 ini merupakan khitab kepada dua mahluk sekaligus bentuk tantangan dari Allah kepada keduanya.
Allah, dalam rangkain surah ar Rahman, telah memperinci berbagai kenikmatan yang telah Dia berikan kepada mahluk-Nya. Namun, kenikmatan dan anugerah itu didustakan dengan melakukan kekafiran.
Kemudian, Allah dengan menggunakan redaksi pertanyaan berfirman dalam ar Rahman 13, ar Rahman 21 dan lainnya: Fabiayyi ala irobbikuma tukadziban? Ayat ini diulang sebanyak 31 kali yang memiliki maksud ta’kid dan tadzkir (للتأكيد والتذكير).
Fabiayyi ala irobbikuma tukadziban Artinya berikut Penjelasannya
Sebuah pertanyaan yang tidak butuh jawaban, melainkan bermakna kecaman dan tantangan. Kecaman Allah terhadap golongan jin dan manusia yang mengingkari nikmat Allah lah menjadi pembahasan utama dari surah ar Rahman ayat 33 ini.
Bacaan Surah ar Rahman Ayat 33
Bacaan surah ar Rahman 33 ini dalam teks Arab (mushaf) beserta artinya adalah:
يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ إِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ تَنْفُذُوا مِنْ أَقْطَارِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ فَانْفُذُوا ۚ لَا تَنْفُذُونَ إِلَّا بِسُلْطَانٍ
Sementara surat ar rahman ayat 33 latin tertulis: Yâ ma‘syaral-jinni wal-insi inistatha‘tum an tanfudzû min aqthâris-samâwâti wal-ardli fanfudzû, lâ tanfudzûna illâ bisulthân. Artinya: Hai kelompok jin dan manusia, jika kalian sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah. Kalian tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan (Allah).
The meaning of Surah ar Rahman 33 in English: O assembly of jinn and humans! If you can penetrate beyond the realms of the heavens and the earth, then do so. But you will never be able to pass them, except with authority (from Allah)!
Analisis Surah ar Rahman Ayat 33 Arti Perkata
Dalam menganalisa ayat ke-33 ini dikelompokkan per rangkaian sekiranya memiliki makna yang mudah dipahami. Berikut arti ar Rahman 33:
يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ
Ya ma’syaral jinni wal insi artinya Hai kumpulan/kelompok Jin dan Manusia. يَا adalah huruf nida’ atau kata panggil. Ma’syaral jin, masyara disebut munada mudhaf dibaca nashab, al Jinni mudhaf ilaih dibaca jar. Waljinni, wawu huruf athaf, insi ma’thufnya. Insi dibaca jar karena tabi’ dengan irobnya jinni.
إِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ تَنْفُذُوا
Inistatho’tum an tanfudzuu artinya: Jika kalian mampu untuk melintasi/menembus. In إِنْ huruf syarat. Istatho’tum, اسْتَطَعْتُمْ fi’il madhi mahal jazm karena bersama in syartiyyah. Tum (تُمْ), ta’ adalah isim dhamir, sebagai failnya.
An tanfudzu. An, أَنْ amil nashib, huruf mashdar. Tanfudzuu, تَنْفُذُوا adalah afalul khamsah, dibaca nashab karena an dengan alamat nashabnya membuang huruf nun. An tanfudzu, أَنْ تَنْفُذُوا irobnya mahal nashab karena menjadi maful bih dari اسْتَطَعْتُمْ.
مِنْ أَقْطَارِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ
Min aqtharis samawati wal ardhi artinya: dari penjuru langit dan bumi. Tarkib jar majrur, huruf jar adalah مِنْ, majrurnya adalah أَقْطَارِ. Aqtharissamawati adalah idhofah, أَقْطَارِ dibaca jar karena huruf jar. Samawati jar karena menjadi mudhaf ilaih.
Wal ardhi, وَالْأَرْضِ. Wawu huruf athaf, ma’thufnya berupa al ardhi. Majrur karena ma’thuf alaihnya dibaca jar (samawati). Athaf ma’thuf ini bagian dari تابع sehingga irobnya sama.
فَانْفُذُوا
Fanfudzu artinya: maka lakukanlah/lintasilah. Fa (ف) huruf rabith yang menghubungkan syarat dengan jawab. Unfudzu (انفذوا) fi’il amar mentaqdirkan isim dhamir antum. Irobnya mahal jazm karena jawab dari syarat (inistatho’tum).
لَا تَنْفُذُونَ إِلَّا بِسُلْطَانٍ
La tanfudzuna artinya kalian tidak mampu melintasi/menembus. La (لَا) huruf nafi. Tanfudzuna (تَنْفُذُونَ) adalah Fiil Mudhori jenis af’alul khamsah dibaca rafa’ dengan mentapkan nun, marfu’ karena sepi dari amil nashob dan jazem.
Illa bi shulthan artinya kecuali (hanya) dengan kekuasaan. Illa (إِلاّ) huruf istina’ faidah hasr (hanya). Bi sulthan, jar majrur. Jar adalah huruf ba’ (بِ), majrurnya adalah sulthan. Jar-majrur berta’aluq dengan lafadz تنفذون atau failnya tanfudzuna.
Isi Kandungan Surah ar Rahman Ayat 33
Makna yang terkandung dalam Surah ar Rahman ayat 33 ini setidaknya menjelaskan tentang tiga hal:
- Mahluk (jin dan manusia) tidak bisa lari atau lepas dari pertanggung jawaban amal
- Tidak ada kekuatan kecuali dari Allah
- Tidak berdayanya mahluk kecuali dikehendaki-Nya
Itulah makna kandungan Quran surat Ar Rahman 55 ayat 33 secara singkat. Meskipun ada yang berpendapat, khususnya terkait “an tanfudzu” ini memiliki makna sebagai bukti ayat sains dalam al Quran tentang Jin dan manusia mampu ke luar angkasa.
Namun pendapat ini dianggap tidak relevan dalam konteks surah ar Rahman yang secara tema inti menjelaskan tentang uraian terperinci akan nikmat dan anugerah Allah yang diakhiri oleh ancaman dalam bentuk kecaman karena kufur.
Selain itu, perintah dalam fi’il amar fanfudzuu (فَانْفُذُوا) tidak menujukkan untuk perintah melaksanakan, namun faidahnya ta’jiz (التعجيز) artinya melemahkan, melumpuhkan atau ketidakmampuan mahluk melakukan itu (menembus ruang-ruang langit dan bumi).
Seperti ucapan perintah terhadap orang yang miskin “belilah pesawat itu!” (tentu tidak akan mampu). Jadi, makna dan kandungan Qs ar Rahman 33 adalah penekanan terhadap aneka ragam nikmat Allah dan pengingat ancaman terhadap yang mengkufuri nikmat tersebut.
Hikmah Dari Surat Ar Rahman Ayat 33
Surat Ar-Rahman ayat 33 mengandung beberapa hikmah yang dapat diambil. Pertama, manusia dan jin akan bertanggung jawab atas amal perbuatannya dan tidak akan dapat lari atau melepaskan diri dari pertanggungjawaban tersebut. Hal ini menunjukkan pentingnya untuk melakukan amal yang baik sepanjang hidup, karena akhirat merupakan tujuan utama manusia.
Kedua, ayat ini juga menegaskan bahwa tidak ada kekuatan yang lebih besar selain dari Allah. Semua makhluk Allah tidak memiliki kekuatan apapun tanpa izin dari Allah. Oleh karena itu, kita harus selalu bergantung pada Allah dan memohon pertolongan serta kekuatan hanya dari-Nya.
Ketiga, ayat ini juga mengajarkan bahwa manusia dan jin tidak akan mampu melakukan apapun tanpa kehendak Allah. Allah memiliki kuasa penuh atas segala yang ada di dunia ini. Karena itu, kita harus selalu berusaha untuk meraih keridhaan Allah dengan melakukan perbuatan yang baik.
Singkatnya, hikmah dari Surah ar Rahman ayat 33 adalah untuk menegaskan bahwa manusia dan jin memiliki keterbatasan dalam kekuatan dan kemampuan mereka. Oleh karena itu, kita harus selalu mengakui dan memohon pertolongan kepada Allah yang memiliki kuasa penuh atas segala sesuatu.
Perilaku Yang Terkandung Surat Ar Rahman Ayat 33
Perilaku-perilaku cerminan dari kandungan surat Ar Rahman ayat 33 adalah: perilaku yang bertanggung jawab. Artinya mempertanggungjawabkan amal perbuatan yang dilakukan.
Selain itu, Surah ar Rahman ayat 33 juga menunjukkan perlunya bergantung pada Allah dan memohon pertolongan serta kemampuan dan kekuatan (sulthon) hanya dari-Nya. Perlakuan yang tercermin dari ayat ini adalah sikap tawakal dan berusaha untuk menggapai keridhaan Allah dengan melakukan perbuatan yang benar dan baik.
Perilaku yang terkandung dalam surat Ar Rahman ayat 33 mengajarkan agar manusia dan jin tidak sombong dan menyadari keterbatasan kekuatan dan kemampuan mereka tanpa izin dari Allah. Oleh karena itu, perilaku yang terkandung dalam ayat ini adalah perilaku yang rendah hati dan mengakui kebesaran Allah.
Keterkaitan Qs Ar Rahman Ayat 33 Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Surat Ar Rahman ayat 33 memiliki keterkaitan dalam kehidupan sehari-hari karena mengandung pesan penting yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa keterkaitan QS Ar Rahman ayat 33 dalam kehidupan sehari-hari:
- Menjadi pribadi yang bertanggung jawab atas perbuatan. Dalam keseharian, kita harus mempertanggungjawabkan setiap perbuatan yang dilakukan, baik itu kebaikan maupun keburukan.
- Tawakal dan bergantung pada Allah. Dalam keseharian, kita harus selalu yaqin dan berserah diri kepada-Nya dalam segala hal yang kita lakukan.
- Memohon hanya kepada Allah. Sejatinya semua itu atas izin Allah, maka dalam kesehariankita harus selalu merasa butuh dengan memohon kepada Allah guna mencapai keridhaan-Nya.
- Rendah hati dan mengakui keterbatasan. Dalam kehidupan sehari-hari, kita harus selalu rendah hati dan mengakui keterbatasan yang kita miliki sebagai makhluk-Nya.
Ringkasnya, keterkaitan Qs ar Rahman ayat 33 dalam kehidupan sehari-hari adalah mengajarkan tanggung jawab, tawakal dan bergantung pada Allah. Hal-hal itu dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk menjadi pribadi yang baik dan mendapatkan ridha Allah.
Kesimpulan
Dari analisa Surah ar Rahman ayat 33 dapat disimpulkan bahwa ayat tersebut secara tegas menutup peluang untuk manusia dan jin menghindari balasan amal. Selain itu, capaian dan kemajuan dari kedua makhluk tersebut, semata-mata karena Allah, bukan jerih payah manusia dan jin.
Demikian analisa sederhana dari Qs. ar-Rahman ayat 33 beserta kandungan dan artinya. Tentu masih banyak kekurangannya, mohon maklum. Wallahu a’lam bis shawab.