Pengertian Athaf dan Huruf Athaf

Berbicara i’rob, tentu tidak lepas dari athaf. Ia adalah salah satu dari 4 jenis tabi’, selain naat, taukid dan badal.

Dalam pembahasanya, athf memiliki kajian yang cukup luas. Cakupannya meliputi definisi, rukun, pengertian, pembagian dan contoh athaf.

Materi athf ini akan membantu kamu untuk memahaminya. Sehingga dapat lebih mudah membaca teks bahasa Arab dan tentu memahami maksudnya. Terlebih, jika diterapkan dalam contoh athf dalam al Qur’an.

Pengertian Athaf

Dalam kitab Tajul ‘arus min jawahiril qamus, Athf عَطْف memiliki makna الشَّفَقَة atau المَيْل. Mail artinya condong atau suka. Syafaqah artinya belas kasih, sayang, simpati. Makna ini merupakan hasil majaz isti’arah dari makna asalnya الانْثِناءِ artinya pembelokan atau pembengkokan.

Dengan demikian, jika lafazh ini diikuti huruf jar عَلى bermakna menyayangi, mengasihi. Tetapi jika diikuti huruf عَنْ maka bermakna sebaliknya; berpaling, membenci.

Sementara dalam syarah nazham Jurumiyah, ath diartikan secara lughat sebagai kembali kepada sesuatu setelah berpaling darinya. Makna ‘kembali’ ini yang menjadi titik tekannya.

Pengertian Athaf dalam Nahwu adalah Tabi’ yang mengikuti matbu’nya dengan kondisi tertentu. Kondisi ini tercermin dalam pembagian athf menjadi athf bayan dan athf nasaq. Kedua kondisi itu sekaligus pembeda athof dengan tawabi’ lainnya.

Rukun Athaf

Rukun athaf adalah elemen-elemen yang terdapat dalam athf. Ada 2 elemen utama dalam athf, yaitu ma’thuf  المَعْطُوْف dan ma’thuf alaih المَعْطُوْف عَلَيْه. Sementara dalam athf nasaq ditambah satu elemen, yaitu huruf-huruf athf  أَحْرُفُ العَطْفِ.

  1. Ma’thuf adalah kalimah yang dijadikan athf/diathofi. Ini disebut juga tabi’ atau yang mengikuti.
  2. Ma’thuf alaih adalah kalimah yang diikuti ma’thuf. Bisa juga disebut matbu’, yang diikuti
  3. Huruf athaf adalah huruf-huruf yang berfungsi menyambungkan ma’thuf dengan ma’thuf alaih.

Susunan athaf yang terdiri dari mathuf dan mathuf alaih, ditambah huruf athf pada athun nasaq disebut juga sebagai tarkib bayani. dinamakan demikian, karena susunan ini termasuk berfungsi menjelaskan.

Pembagian Athaf

Athaf tebagi menjadi dua, yaitu:

  1. Athful Bayan عطفُ البيانِ
  2. Athfun Nasaq عطف نسق

Pebedaan athaf bayan dengan athaf nasaq ini cukup signifikan, khususnya jika dilihat dari bentuk susunannya, athf nasaq memiliki huruf-huruf tertentu yang menjadi penengah antara mathuf dan mathuf alaih.

Selain itu perbedaan keduanya bisa dikaji dari pengertian masing-masing. Untuk lebih jelasnya, bisa dilihat penjelasan di bawah.

Pengertian Athaf Bayan

Athaf bayan adalah Tabi’ berupa isim jamid yang berfungsi  memperjelas atau mentakhsis lafazh sebelumnya(matbu’). ‘Athf ini menyerupai naat dalam aspek menyingkap dan mempejelas lafazh sebelumnya.

Faidah athaf bayan adalah إيضاحُ (memperjelas) jika matbu’nya berupa isim makrifat, atau تخصيص (membatasi) jika matbu’nya isim nakirah.

Contoh athaf bayan dan artinya adalah أقْسَمَ باللهِ أبُو حَفْصٍ عُمَرُ artinya Abu Hafsh, yaitu Umar bersumpah demi Allah.

Dari contoh itu, عُمَرُ sebagai athf bayan. Lafazh Umar disebutkan untuk memperjelas dan menyingkap maksud dari أبُو حَفْصٍ. Tanpa menyebutkan Umar, maka Abu Hafsh masih menimbulkan kesamaran.

Dengan demikian, Umar disebut sebagai ma’thuf. Abu Hafs dinamakan Ma’thuf alaih. I’rob umar dibaca rofa’ dengan alamat i’rob dhommah karena isim mufrod. I’robnya ikut pada Abu hafs yang juga rofa’ dengan alamat wawu karena asma’ul khomsah.

Jadi hukum athaf adalah ma’thuf mengikuti kepada ma’thuf alaih dalam irobnya, baik irob rofa’, nashab, jar maupun jazm. Untuk huruf athf sendiri hukumnya mabni sebagaimana hukum kalimat huruf.

Pengertian Huruf Athaf

Yang dimaksud dengan huruf athaf itu sama dengan istilah al ma’thuf bil harfi (المعطوفُ بالحرف) atau disebut juga athf nasaq. Istilah terakhir ini yang paling banyak dijumpai dalam kitab Nahwu.

Athaf nasaq adalah kalimah yang ikut kepada matbu’nya dengan perantara huruf athaf. Ikut disini dalam aspek i’rob. Faidah athof nasaq ini mengikuti kepada makna yang dihasilkan oleh huruf athf-nya.

Contoh athaf nasaq adalah خُذْ القَلَمَ أوْ الوَرَقةَ artinya: Ambillah pulpen atau kertas. Dalam contoh athf ini dapat diperinci sebagai berikut:

  1. Ma’thuf alaih yaitu lafazh القَلَمَ
  2. Huruf athaf yaitu huruf أوْ
  3. Ma’thuf yaitu lafazh الوَرَقةَ

Huruf-huruf Athaf

Athaf nasaq memiliki huruf athf sebagai penyambung. Huruf athaf jumlahnya ada sembilan. Ke-9 huruf ini memiliki faidah atau fungsi yang beragam. Faidah inilah yang menjadi tujuan utama dari athaf nasaq.

  1. Wawu, الواو. Contoh تَوَلَّى الْخِلَافَةَ أَبُو بَكْرٍ وعمرُ artinya Abu Bakar dan Umar menjadi khalifah
  2. Fa’, الفاءُ. Contoh دَخَلَ المدَرِّسُ فَوَقَفَ التلاميذ artinya Pengajar masuk kemudian Para murid berdiri
  3. Tsumma, ثُمَّ. Contoh يَنْقَضي الصَّيْفُ ثُمَّ يَعُود artinya Musim panas usai kemudian kembali.
  4. Hatta, حَتَّى. Contoh مَاتَ النَّاسُ حَتَّى الاَنْبِيَاءُ artinya Manusia mati hingga para Nabi.
  5. Au, أَوْ. Contoh تَزَوَّجْ هِنْدًا اَوْ اُخْتَهَا artinya Nikahilah Hindun atau saudaranya.
  6. Am, أَمْ. Contoh أخالدٌ جاءَ أم سعيدٌ؟ artinya Apakah Khalid atau Said yang datang?
  7. Bal, بَلْ. Contoh ما قام سعيدٌ بل خليلٌ artinya Said tidak berdiri tetapi Khalil.
  8. Laa, لا. Contoh خذِ الكتابَ لا القلمَ artinya Ambillah kitab, bukan pena
  9. Lakin, لَكِنْ. Contoh لا يَقُمْ خليلُ، لكنْ سعيدٌ artinya Khalil tidak berdiri melainkan Sa’id

Sebenarnya ada satu huruf lagi. Namun keberadaanya sebagai huruf athf menjadi perdebatan Ulama, yaitu harf imma إِمَّا. Dalam praktiknya, yang mengathafkan bukanlah imma, melainkan wawu yang bersamaanya. Contoh تَزَوَّجْ إِمَّا هِنْدًا وإِمَّا اُخْتَهَا.

Jika imma diikutkan, maka menjadi 10 huruf athaf, yaitu sembilan di atas ditambah imma.

Penjelasan tentang syarat dan makna dari huruf athf ini akan dibahas terpisah. Selain itu, secara terpisah akan dikaji contoh athaf dalam al Qur’an sehingga bisa lebih memperdalam pengetahuan kebahasaan kita.