Setelah mengetahui apa itu naat? Maka langkah selanjutnya mengetahui hukum dan syarat naat, baik berupa naat musytaq maupun naat isim jamid.
Hukum asal naat itu harus berupa isim musytaq. Yang dimaksud dengan isim musyataq itu seperti isim fa’il, isim maf’ul, sifat musyabbihat, isim tafdhil dlsb.
- Contoh isim fa’il yang menjadi na’at, جَاءَ التِلْمِيذُ المُجْتَهِدُ
- Contoh isim maf’ul berposisi na’at, أكرِمْ خالداً المَحْبُوبَ
- Contoh sifat musyabbihat sebagai na’at, هَذَا رجلٌ حَسَنٌ خُلقُهُ
- Contoh isim tafdhil berkedudukan na’at, سَعيدٌ تلميذٌ أعْقَلُ مِنْ غَيْرِهِ
Namun demikian, pada praktiknya na’at bisa ditemukan dengan bentuk selain isim musyataq, seperti dalam na’at jumlah, baik jumlah ismiyah maupun jumlah fi’liyah. Juga didapati naat berupa isim jamid.
Naat Isim Jamid
Jika ditemukan na’at yang berupa isim jamid(dan ini banyak terjadi), maka jamid tersebut dita’wil dengan isim musytaq. Isim jamid adalah isim yang bukan hasil dari pentashrifan fiil. Atau bentuk isimnya tidak diambil dari fi’il.
Contoh isim jamid حَجَرٌ arti batu, درهم dirham, كُرَة bola, أرض bumi. Naat dari isim jamid ini اسم جامد مُؤوَّل بمشتقٍ memiliki 9 jenis:
- Mashdar, contoh: أنتَ رجلٌ عَدلٌ artinya Kamu lelaki yang adil. Yang menjadi naat adalah عَدلٌ ditakwil عادلٌ
- Isim isyarah, contoh: أكرِمْ عليّاً هَذَا artinya Muliakan Ali yang ini. هَذَا ditakwil المشارُ إليه
- Dzu dan dzatu yang bermakna صاحب(pemilik), جاءَ رجلٌ ذُو علمٍ ditakwil صاحبُ علمٍ. Artinya Pria berilmu itu datang
- Isim maushul bersamaan ال, contoh جاءَ الرجلُ الذي اجْتَهَدَ, ditakwil المجتهدُ. Artinya Pria yang gigih itu datang.
- Isim yang menunjukkan jumlahnya man’ut, جاءَ رجالٌ أربعةُ, ditakwil مَعْدُودُونَ بهذا العَدَد. Artinya lelaki (yang berjumlah) empat itu datang
- Isim dengan ya’ nisbat, رأيتُ رجلاً دِمَشقيّاً ditakwil منسوباً إلى دِمَشق. Artinya Saya melihat pria (bernisbat) Damaskus.
- Isim yang menunjukkan arti serupa/mirip, رأيتُ رجلاً أسداً ditakwil شُجاعاً. Aku melihat Pria yang (berani seperti) harimau.
- Maa ما nakirah mubham, أُكرِمُ رجلاً ما dita’wil رجلاً مُطلقاً غيرَ مُقيّدٍ بصفةٍ ما. Artinya Saya memuliakan lelaki (siapapun dan dimanapun)
Kullun dan ayyun كلّ, أيّ yang menunjukkan kesempurnaan sifat pada maushuf, أنتَ رجلٌ كلُّ الرجلِ ditakwil الكاملُ في الرُّجوليّةِ. Anda adalah Pria sejati/sempurna.