Bab Kalam dan Kalimah – Mutammimah al Jurumiyah

Pada seri terjemahan Mutammimah al Jurumiyah ini meliputi:

  • Definisi Kalām
  • Definisi Ism (Nama)
  • Definisi Fi‘l (Kata Kerja)
    • Fi‘l Māḍī (Kata Kerja Lampau)
    • Fi‘l Muḍāri‘ (Kata Kerja Sekarang atau Akan Datang)
    • Fi‘l Amr (Kata Kerja Perintah)
  • Definisi Ḥarf (Huruf)

1. تعريف الكلام

النَّصُّ:
الكَلَامُ هُوَ اللَّفْظُ المُفِيدُ بِالوَضْعِ، وَأَقَلُّ مَا يَتَأَلَّفُ مِنِ اسْمَيْنِ، نَحْوَ: زَيْدٌ قَائِمٌ، أَوْ مِنْ فِعْلٍ وَاسْمٍ، نَحْوَ: قَامَ زَيْدٌ. وَالكَلِمَةُ قَوْلٌ مُفْرَدٌ، وَهِيَ: اسْمٌ وَفِعْلٌ وَحَرْفٌ.

Terjemahan:
Al-Kalām (Kalimat/perkataan) adalah lafazh yang memberikan makna dengan penempatan (kebiasaan), dan minimal yang terbentuk dari dua kata benda, seperti: “Zaid sedang berdiri,” atau dari satu kata kerja dan satu kata benda, seperti: “Zaid telah berdiri.”
Dan al-Kalimah (kata) adalah ucapan tunggal, dan itu adalah: nama, kata kerja, dan huruf.


2. تعريف الاسم

النَّصُّ:
فَالاِسْمُ يُعْرَفُ بِالإِسْنَادِ إِلَيْهِ، وَبِالخَفْضِ، وَبِالتَّنْوِينِ، وَبِدُخُولِ الأَلِفِ وَاللَّامِ، وَحُرُوفِ الجَرِّ (الخَفْضِ).

Terjemahan:
Al-ism (kata benda) dikenali dengan pengisian padanya, dengan jazm (pengurangan huruf), dengan tanwin (penambahan huruf nun pada akhir kata), dan dengan masuknya alif dan lam, serta huruf-huruf jazm (penurunan).


3. تعريف الفعل

النَّصُّ:
وَالفِعْلُ يُعْرَفُ بِـ”قَدْ” وَ”السِّينِ” وَ”سَوْفَ” وَتَاءُ التَّأْنِيثِ”، وَهُوَ ثَلاَثَةُ أَنْوَاعٍ:

Terjemahan:
Al-fi’l (kata kerja) dikenali dengan “Qad,” “Sin,” “Sawfa,” dan Taa’ al-Ta’nees (Tanda feminin), dan itu terbagi menjadi tiga jenis:


4. الفعل الماضي

النَّصُّ:

  1. مَاضٍ: يُعْرَفُ بِتَاءِ التَّأْنِيثِ السَّاكِنَةِ، نَحْوَ: قَامَتْ، وَقَعَدَتْ، وَمِنْهُ: نِعْمَ، وَبِئْسَ، وَلَيْسَ، وَعَسَى عَلَى الأَصَحِّ.

Terjemahan:

  1. Madi (kata kerja lampau): Dikenali dengan adanya Taa’ al-Ta’nees (Tanda feminin) yang sukun (tenang), seperti: “Qāmat” (Dia berdiri, perempuan), “Qa’adat” (Dia duduk, perempuan), dan dari kata kerja ini: “Ni’mah” (Kebaikan), “Bisa” (Buruk), “Laysa” (Tidak ada), dan “Asa” (Mudah-mudahan), yang lebih tepat.

5. الفعل المضارع

النَّصُّ:
2. مُضَارِعٌ: يُعْرَفُ بِدُخُولِ “لَمْ” عَلَيْهِ، نَحْوَ: لَمْ يَقُمْ. وَلَابُدَّ فِي أَوَّلِهِ مِنْ إِحْدَى الزَّوَائِدِ الأَرْبَعِ، وَهِيَ: الهَمْزَةُ، وَالنُّونُ، وَاليَاءُ، وَالتَّاءُ، يَجْمَعُهَا قَوْلُكَ: “نَأَيْتُ”. وَيُضَمُّ أَوَّلُهُ إِذَا كَانَ مَاضِيْهِ عَلَى أَرْبَعَةِ أَحْرُفٍ، نَحْوَ: دَحْرَجَ يُدَحْرِجُ، أَكْرَمَ يُكْرِمُ، فَرَّحَ يُفَرِّحُ، وَقَاتَلَ يُقَاتِلُ. وَيُفْتَحُ فِي مَا سِوَى ذَلِكَ، نَحْوَ: نَصَرَ يَنْصُرُ، وَانْطَلَقَ يَنْطَلِقُ، وَاسْتَخْرَجَ يَسْتَخْرِجُ.

Terjemahan:
2. Mudhari’ (kata kerja yang sedang atau akan terjadi): Dikenali dengan masuknya “Lam” pada awalnya, seperti: “Lam yaqum” (Dia belum berdiri). Dan pada awalnya harus ada salah satu dari empat tambahan, yaitu:

al-hamzah (ا), al-nun (ن), al-ya’ (ي), dan al-ta’ (ت), yang dirangkum dalam ungkapan “na’aytu” (نأيتُ).

Awal kata kerja mudhāri‘ diberikan harakat dhammah jika bentuk madhi-nya terdiri dari empat huruf, seperti:

  • dahraja-yudahriju (dia menggulung),
  • akrama-yukrimu (dia memuliakan),
  • farraha-yufarrihu (dia menyenangkan),
  • qatala-yuqatilu (dia bertempur).

Namun, diawali dengan fathah pada selain itu, seperti:

  • nasara-yansuru (dia menolong),
  • intalaqa-yantaliqu (dia pergi),
  • istakhraja-yastakhriju (dia mengekstraksi)

6. الفعل الامر

النَّصُّ:
3. أَمْرٌ: يُعْرَفُ بِدَلاَلَتِهِ عَلَى الطَّلَبِ، وَقَبُولِهِ يَاءَ المُخَاطَبَةِ المُؤَنَّثَةِ، نَحْوَ: قُومِي، وَاضْرِبِي، وَمِنْهُ: هَاتِ، وَتَعَالَ، عَلَى الأَصَحِّ.

Terjemahan:
3. Amr (kata kerja perintah): Dikenali melalui indikasinya sebagai bentuk permintaan (perintah) dan kemampuannya menerima “Ya” yang menunjukkan kata ganti perempuan, seperti: “Qūmī” (Bangunlah, wahai perempuan), “Idribī” (Pukullah, wahai perempuan). Termasuk dalam bentuk ini adalah kata: “Hāti” (Berikanlah) dan “Ta‘āl” (Datanglah), menurut pendapat yang lebih kuat (qaul ashah).


7. تعريف الحرف

النَّصُّ:
وَالحَرْفُ: مَا لاَ يَصْلُحُ مَعَهُ دَلِيلُ الاِسْمِ، وَلاَ دَلِيلُ الفِعْلِ، كَـ”هَلْ”، وَ”فِي”، وَ”لَمْ”

Terjemahan:
Al-Harf (huruf) adalah kalimah yang tidak patut menyandang ciri/dalil isim dan fi’il, seperti: “Hal” (Apakah), “Fi” (Di dalam), dan “Lam” (Tidak).
(harf adalah kategori kata dalam gramatika bahasa Arab yang tidak memiliki tanda atau karakteristik gramatikal yang memungkinkan untuk diidentifikasi sebagai isim atau fi’il. Hal ini mencerminkan fungsi dan posisi harf sebagai elemen penghubung atau pelengkap dalam struktur kalimat.)