10 Contoh Na’ibul Fa’il dalam al Quran

Jumlah contoh na’ibul fa’il dalam al Quran tidak sebanyak contoh fa’il. Sehingga mencarinya pun teradang membutuhkan kerja ekstra.

Namun Kamu jangan khawatir, nahwu.id akan memberikan 10 Contoh na’ibul fa’il dalam al Quran yang bisa Kamu jadikan bahan untuk belajar. Ke-10 contoh ini kami ambilkan dari surah al-Baqarah dikenal dengan ayat-ayatnya yang panjang.

Jumlah 10 ini ‘hanya’ contoh naibul fail yang berupa isim dhahir. Karena jika mengikutkan contoh na’ibul fa’il isim dhamir, maka akan berlipat-lipat jumlahnya.

Ke-10 contoh na’ibul fa’ilini diambil dari 7 ayat yang terdapat dalam surah al-Baqarah. Jadi, simak terus sampai selesai, ya. Agar ilmumu bisa naik level.

Definisi dan Pembagian Na’ibul Fa’il

Sebelum masuk ke contoh, ada beberapa yang perlu digarisbawahi:

  • Apa itu na’ibul fa’il?
  • Apa itu Fi’il Mabni Majhul?
  • Pembagian na’ibul fa’il.

Jawaban dari ke-3 pertanyaan itu akan mempermudah pencarianmu. Secara singkat akan kami berikan kisi-kisi jawaban dari pertanyaan tersebut. Karena jawaban dari masing-masing pertanyaan itu sudah dibahas dalam artikel lain secara lebih mendalam.

Na’ibul fa’il adalah subjek dari kata kerja pasif. Berbeda dengan fa’il, karena fa’il adalah subjek dari kata kerja aktif.

Contoh na’ibul fa’il ‌نائب ‌فاعل dalam bahasa Indonesia seperti Amar dipukul. ‘Amar’ dalam kalimat itu disebut na’ibul fail karena sebagai subjek dari kata kerja pasif berupa ‘dipukul’.

Kata kerja pasif inilah yang disebut fi’il mabni majhul. Jadi, sebelum mengetahui na’ibul fa’il, Kamu wajib mengetahui dulu apa itu fi’il mabni majhul. Begitu urutannya belajar.

Kemudian bentuk na’ibul fa’il terbagi menjadi dua; na’ibul fa’il isim dhamir dan nai’ibul fa’il isim dhahir. Isim dhamir berarti bentuk nai’ibul failnya berupa dhamir(kata ganti). Sementara isim dhahir bentuknya non kata ganti(nomina).

Nah, ke-10 contoh na’ibul fa’il dalam al Quran surah al-baqarah ini khusus yang berjenis naibul fail isim dhahir.

10 Contoh Nai’bul Fa’il dalam Al Quran

Contoh naibul fail dalam surah al Baqarah terdapa dalam ayat 48.

وَاتَّقُوا يَوْماً لا تَجْزِي نَفْسٌ عَنْ نَفْسٍ شَيْئاً وَلا يُقْبَلُ مِنْها شَفاعَةٌ وَلا يُؤْخَذُ مِنْها عَدْلٌ وَلا هُمْ يُنْصَرُونَ

Arti dari al Baqarah ayat 48 adalah: Dan jagalah dirimu dari (azab) hari (kiamat, yang pada hari itu) seseorang tidak dapat membela orang lain, walau sedikitpun; dan (begitu pula) tidak diterima syafa’at dan tebusan dari padanya, dan tidaklah mereka akan ditolong. (QS. al Baqarah [2]: 48)

Jadi sebelum menemukan na’ibul fa’ilnya pastikan dahulu Kamu temukan fi’il mabni majhul-nya. Pada ayat 48 ini na’ibul fail isim dhohirnya ada dua:

1. Syafa’atun شَفاعَةٌ

Lafadz syafa’atun berupa kalimat isim dhohir sebagai naibul fail dari fiil majhul yuqbalu يُقْبَلُ. Dibaca rafa atau marfu’. Syafa’ah artinya pertolongan

2. ‘Adlun عَدْلٌ

Lafadz ‘adlun berupa kalimat isim dhohir sebagai naibul fail dari fiil majhul yu’khadzu يُؤْخَذُ. Isim marfu’nya adalah ‘adlun. Contoh selanjutnya dari ayat 61

وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ وَالْمَسْكَنَةُ وَباؤُ بِغَضَبٍ مِنَ اللهِ ذلِكَ بِأَنَّهُمْ كانُوا يَكْفُرُونَ بِآياتِ اللهِ وَيَقْتُلُونَ النَّبِيِّينَ بِغَيْرِ الْحَقِّ ذلِكَ بِما عَصَوْا وَكانُوا يَعْتَدُونَ

Ini adalah potongan ayat terakhir dari QS. al Baqarah ayat 61, artinya: … Lalu ditimpahkanlah kepada mereka nista dan kehinaan, serta mereka mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu (terjadi) karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para Nabi yang memang tidak dibenarkan. Demikian itu (terjadi) karena mereka selalu berbuat durhaka dan melampaui batas. (QS. al Baqarah [2]: 61). Contoh selanjutnya dari naibul fail adalah:

3. Dzillatu الذِّلَّةُ

Kalimah dzillatu berupa kalimat isim dhohir sebagai naibul fail dari fiil majhul dzuribat وَضُرِبَتْ. Dzillatu marfu’. Dzillatu artinya nista. Contoh ke-4 adalah:

أُولئِكَ الَّذِينَ اِشْتَرَوُا الْحَياةَ الدُّنْيا بِالْآخِرَةِ فَلا يُخَفَّفُ عَنْهُمُ الْعَذابُ وَلا هُمْ يُنْصَرُونَ

Al-Baqarah ayat 86 artinya: Itulah orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan (kehidupan) akhirat, maka tidak akan diringankan siksa mereka dan mereka tidak akan ditolong. (QS. al Baqarah [2]: 86). Letak na’ibul fai’ilnya pada lafadz:

4. ‘Adzabu الْعَذابُ

Adzabu berupa kalimat isim dhohir sebagai naibul fail dari fiil majhul yukhaffafu يُخَفَّفُ. Adzabu marfu’. Adzabu artinya siksa. Berikutnya terdapat pada ayat 108;

أَمْ تُرِيدُونَ أَنْ تَسْئَلُوا رَسُولَكُمْ كَما سُئِلَ مُوسى مِنْ قَبْلُ وَمَنْ يَتَبَدَّلِ الْكُفْرَ بِالْإِيمانِ فَقَدْ ضَلَّ سَواءَ السَّبِيلِ

Arti dari Surah al baqarah 108 adalah: Apakah kamu menghendaki untuk meminta kepada Rasul kamu seperti Bani Israil meminta kepada Musa pada jaman dahulu? Dan barangsiapa yang menukar iman dengan kekafiran, maka sungguh orang itu telah sesat dari jalan yang lurus. (QS. al Baqarah [2]: 108). Contoh nai’bul fail dalam ayat ini yaitu:

5. Musa مُوسى

Musa berupa kalimat isim dhohir sebagai naibul fail dari fiil majhul su’ila سُئِلَ. Musa marfu’. Musa artinya Nabi Musa As. Berikutnya contoh ke-6 dari naibul fail dalam ayat 123

وَاتَّقُوا يَوْماً لا تَجْزِي نَفْسٌ عَنْ نَفْسٍ شَيْئاً وَلا يُقْبَلُ مِنْها عَدْلٌ وَلا تَنْفَعُها شَفاعَةٌ وَلا هُمْ يُنْصَرُونَ

Al Baqarah 123 artinya: Dan takutlah kamu kepada suatu hari di waktu seseorang tidak dapat menggantikan seseorang lain sedikitpun dan tidak akan diterima suatu tebusan daripadanya dan tidak akan memberi manfaat sesuatu syafa’at kepadanya dan tidak (pula) mereka akan ditolong. (QS. al Baqarah [2]: 123). Contoh Na’ibul fa’ilnya adalah:

6. ‘Adlun عَدْلٌ

Keterangannya sama dengan nomor 2 diatas, hanya beda pada fiil majhulnya. Contoh ini naibul fail dari fiil mabni majhul yuqbalu يُقْبَلُ.

قُولُوا آمَنّا بِاللهِ وَما أُنْزِلَ إِلَيْنا وَما أُنْزِلَ إِلى إِبْراهِيمَ وَإِسْماعِيلَ وَإِسْحاقَ وَيَعْقُوبَ وَالْأَسْباطِ وَما أُوتِيَ مُوسى وَعِيسى وَما أُوتِيَ النَّبِيُّونَ مِنْ رَبِّهِمْ لا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْهُمْ وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ

Surah Baqarah ayat 136 artinya: Katakanlah (hai orang-orang mukmin): “Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya”. (QS. al Baqarah [2]: 136).

Contoh na’ibul fai’l isim dhahirnya ada dua:

7. Musa مُوسى

Naibul fail lafadz musa berasal dari fiil mabni majhul utiya مُوسى. Dari ayat sama adalah

” Mungkin kamu perlu juga membaca 7 Bacaan Bismillah yang Benar dalam Nahwu “

8. Nabiyyuna النَّبِيُّونَ

Sebagai na’ibul failnya utiya أُوتِيَ. Keduanya dibaca rafa’ karena menjadi naibul fail. Yang nomor 9 terdapat dalam ayat 178:

يا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِصاصُ فِي الْقَتْلى الْحُرُّ بِالْحُرِّ وَالْعَبْدُ بِالْعَبْدِ وَالْأُنْثى بِالْأُنْثى فَمَنْ عُفِيَ لَهُ مِنْ أَخِيهِ شَيْءٌ فَاتِّباعٌ بِالْمَعْرُوفِ وَأَداءٌ إِلَيْهِ بِإِحْسانٍ ذلِكَ تَخْفِيفٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَرَحْمَةٌ فَمَنِ اِعْتَدى بَعْدَ ذلِكَ فَلَهُ عَذابٌ أَلِيمٌ

Ayat qishash dari al Baqarah 178, artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita. Maka barangsiapa yang mendapat suatu pemaafan dari saudaranya, hendaklah (yang memaafkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi maaf) membayar (diat) kepada yang memberi maaf dengan cara yang baik (pula). Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, maka baginya siksa yang sangat pedih. (QS. al Baqarah [2]: 178).

Contoh na’ibul fa’inya isim dhohirnya adalah:

9. Qishashu الْقِصاصُ

Nai’ibul fail isim dhahir ini dari fiil mabni majhul kutiba كُتِبَ. Qisas dibaca rafa’. Begitu juga:

” Ini ada contoh lain dari Isim yang dibaca rafa’ Contoh Mubtada dan Khabar dalam Al Fatihah “

10. Syaiun شَيْءٌ

Lafadz syaiun contoh na’ibul fa’il dari fiil majhul ufiya عُفِيَ. Marfu’ karena naibul fa’il.

Demikian beberapa contoh na’ibul fa’il isim dhahir yang terdapat dalam al Quran surah al Baqarah.
Contoh ini tidak mengikutkan naibul fa’il isim dhamir, karena biar lebih ringkas dan langsung bisa terlihat. Semoga bermanfaa. Wallahu a’lam bisshawab.