7 Bacaan Bismillah yang Benar dalam Nahwu

Bacaan bismillah adalah bacaan yang penuh berkah. Setiap kegiatan yang dimulai dengan bacaan ini akan mendapatkan penambahan kebaikan dari Allah.

Banyak keterangan Ulama yang menyebutkan keutamaan, fadhilah, manfa’at, faidah serta khasiat dari bacaan Bismillahirrahmanirrahim. Dalam menyebutkan keterangan itu, para Ulama juga menyertakan sumber-sumber yang shahih.

Selain sumber keterangan yang shahih, terkadang ada juga ulama atau bahkan orang biasa mampu merasakan betapa dahsyatnya bacaan bimillah ini. Mereka mengalami sendiri sebuah peristiwa rohani akan mujarabnya bacaan bismillah.

Namun, tahukah kamu bagaimana bacaan bismillah yang benar? Kebenaran bacaan basmalah ini sebagaimana yang tertuang dalam surat al Fatihah, tidak ada yang lain.

Tapi tahukah kamu? Bahwa sebenarnya bacaan bismillah ini memiliki 9 jenis cara bacanya. Ke-9 variasi bacaan bismilah ini tentu tidak semuanya benar atau shahih.

9 Bacaan Bismillah

Total ada 9 model bacaan. Dari sembilan jenis bacaan ini, hanya 1 yang boleh digunakan. Karena yang satu ini adalah dipatenkan dalam al-Quran. Sisanya tinggal 8 cara baca bismilah.

Dari 8 yang tersisa, 6 diantaranya bacaan bismillah yang sah menurut ilmu nahwu. Jadi total bacaan yang benar dari kajian ilmu Nahwu adalah 6 ditambah 1 sebagaimana yang dipatenkan dalam al-Fatihah. Jadi totalnya 7 bacaan basmallah.

Sementara ada 2 jenis bacaan yang tidak dianggap shahih. Artinya 2 bacaan tersebut tidak dapat dibenarkan dari aspek manapun.

Perbedaan cara baca bismilah ini terletak pada dua kalimat isim yang paling akhir; yaitu rahman dan rahim. Jadi fokus perbedaanya hanya di situ.

7 Bacaan Bismillah yang Benar

Bacaan Bismillah yang Benar
Bacaan bismillah

1. Jar – Jar

Bacaan pertama dan yang digunakan dalam Surat al Fatihah yaitu:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

Bacaan latinnya: Bismillâhir-raḫmânir-raḫîmi. Pada jenis bacaan yang pertama dengan membaca khafadz/Jar pada kedua sifat Allah.

Arrahman الرحمن dan Arrahim الرحيم  dibaca jar sebagai na’at (shifat) dari lafadz Allah الله. Tanda jar-nya dengan harakat kasrah. Cara baca bismillah ini yang benar menurut dan dipakai dalam al-Quran.

Sementara lafadz ismillah-nya merupakan tarkib idhafi. Untuk tarkib bismillah sudah pernah dibahas sebelumnya.

2. Rafa’ – Rafa’

Bacaan yang kedua dan dianggap sah dalam ilmu nahwu adalah

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنُ الرَّحِيمُ

Bacanya Bismillâhir-raḫmânur-raḫîmu. Perhatikan dua kalimat isim terakhir, keduanya berakhiran harakat dhommah. Jika dibaca jadi rahman­U dan rahimU.

Rahmanur rahimu dibaca rafa’ semuanya. Ini bisa menjadi contoh mubtada khabar dengan cara menjadikan keduanya sebagai khabar dari mubtada’ yang dibuang. Atau ditarkib naat maqthu‘. Begini jika ditulis lengkap:

بِسْمِ اللَّهِ هُوَ الرَّحْمَنُ هُوَ الرَّحِيْمُ

3. Nashab – Nashab

Bacaan yang masih dianggap benar versi nahwu yaitu:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنَ الرَّحِيمَ

Cara bacanya Bismillâhir-raḫmânar-raḫîma. Arrahman menjadi arrahmanA dan arrahim menjadi arrahimA. Keduanya dibaca nashab sebagai maf’ul bih dari fi’il yang dibuang. Dalam konteks ini, Arrahmanar rahima adalah contoh maf’ul bih.

Fi’il yang dibuang itulah sebagi ‘amil yang menyebabkan rahman dan rahim dibaca nashab dengan fathah. Wujud fa’il yang dibuang dapat beragam salah satunya mentaqdirkan fiil mudhori aqshudu أقْصُدُ.

Jika demikian adanya, apabila ditulis semua menjadi aqsudur rahmana, aqsudur rahima. Maka ini menjadi contoh tarkib isnadi. Begini penampakannya:

بِسْمِ اللَّهِ أَقْصُدُ الرَّحْمَٰنَ أَقْصُدُ الرَّحِيمَ

4. Jar – Rafa’

Nomer ke-4 dari bacaan bismillah yang benar menurut lughat (nahwu) adalah:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمُ

Bismillâhir-raḫmânir-raḫîmu. Model baca keempat ini membaca jar Arrahman dan membaca rafa’ Arrahim.

Rahman dibaca jar(majrur) dengan alamat kasrah, karena sebagai naat dari lafadz Allah. Menjadi rahmani. Sementara lafadz rahim dibaca rafa’ dengan alamat dhommah menjadi khabar dari mubtada’ yang dibuang. Menjadi rahimU. Jika diuraikan bacaanya menjadi:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ هُوَ الرَّحِيْمُ

5. Jar – Nashab

Bacaan bismillah yang ke-5 dan masih dalam kategori ‘aman’ menurut nahwu adalah:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمَ

Bacanya Bismillâhir-raḫmânir-raḫîma. Dibaca jar yang awal(rahmani) dengan tanda kasrah. Majrur karena naat dari man’ut berupa lafadz Allah.

Yang kedua dibaca nashab(rahima) dengan alamat fathah sebagai maf’ul bih (objek) dari fiil yang dibuang sebagaimana keterangan di atas. Tulisan lengkapnya adalah:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ أَقْصُدُ الرَّحِيمَ

6. Rafa’ – Nashab

Yang ke-6 dari bacaan bismilah yang ‘valid’ dari aspek bahasa adalah:

 بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنُ الرَّحِيمَ

Bismillâhir-raḫmânur-raḫîma, begitu cara bacanya. Yaitu dengan merafa’kan awal menjadi rahmanU dan menashabkan yang kedua yaitu rahmanA. Alasan dan tanda i’robnya sama dengan di atas. Di bawah ini tulisan bismillah versi ke enam:

بِسْمِ اللَّهِ هُوَ الرَّحْمَنُ أَقْصُدُ الرَّحِيْمَ

7. Nashab – Rafa’

Terakhir dari bacaan bismillah yang benar adalah sebagai berikut:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنَ الرَّحِيمُ

Latinnya Bismillâhir-raḫmânAr-raḫîmU. Dibaca Nashab yang awal dengan alamat fathah karena menjadi maf’ul. Alasannya seperti di atas.

Rahimu dibaca rafa’ sebagai khabar dengan alamat dhammah juga memiliki alasan sama seperti sebelumnya. Jadi jika dibedah, basmalahnya menjadi:

بِسْمِ اللَّهِ أَقْصُدُ الرَّحْمَٰنَ هُوَ الرَّحِيمُ

2 Bacaan Bismillah yang Salah

Untuk bacaan yang salah dalam kalimah basmalah ada 2. Artinya secara gramatika arab tidak bisa dibenarkan, keduanya adalah: dibaca rafa-jar dan nashab-jar.

8. Rafa’-Jar, berarti bacaan bismillah tidak boleh dibaca dengan Bismillâhir-raḫmânur-raḫîmi. Dan yang termasuk salah adalah:

9. Nashab – Jar. Kamu tidak dibenarkan membaca basmallah dengan Bismillâhir-raḫmânar-raḫîmi. Karena ini melanggar kaidah-kaidah bahasa Arab yang termaktub dalam ilmu Nahwu.

Tulisan Arab Bismillah

Ada dua ragam tulisan Arab bismillah dalam al Quran. Penulisan bacaan Basmalah yang pertama tanpa menuliskan hamzah pada lafaz ‘ismi’, sehingga tertulis:

بِسۡمِ ٱللَّهِ

Tulisan bismillah tanpa hamzah washal ini terdapat pada Surat al Fatihah ayat pertama; Bismillahirrahmanirrahim, An-Naml ayat 30 dan Surat Hud ayat 41.

Tulisan Arab bacaan bismillah model yang kedua menyertakan huruf hamzah. Dan penulisan ini yang sesuai dengan kaidah penulisan hamzah washal yaitu ditulis tapi tidak dibaca. Tulisan Arab basmalah dengan hamzah adalah:

بِاسْمِ

Bacaan bismillah dengan hamzah ini terdapat dalam Surat al Alaq ayat 1; bismirabbikalladzi khalaq, Surah al Haqqah ayat 52, Surah al Waqi’ah ayat 74 dan 96 yang berbunyi Fasabbih bismi rabbikal adzim.

Jadi, bimillah dalam al Quran ini memiliki dua jenis penulisan, namun bacaan bismillahnya sama. Semuanya memiliki alasan yang dapat dibenarkan.

Renungan

Bagaimana? Pusing? Semoga tidak, karena Kamu adalah orang yang terpilih bisa ‘mesra’ dengan al Quran melalui jalur ilmu nahwu.

Bisa dibayangkan, betapa perbedaan harakat berdampak pada makna. 7 contoh bacaan bismillah di atas adalah bacaan yang benar. Artinya aman, tidak melenceng dari hakikat kandungan makna kalimah basmalah yang shahih.

Lalu bagaimana dengan membaca ayat-ayat al Quran dengan harakat yang kurang tepat? Bukankah bagian dari al quran adalah fatihah? Dan membaca fatihah itu fardhu/wajib dalam shalat 5 waktu? Apakah sah shalat kita? Wallahu a’lam bisshawab.