Materi Fail Nahwu: Definisi, Pembagian dan Contoh

Memahami materi Fail adalah suatu keniscayaan bagi pengkaji Bahasa Arab. Ia merupakan salah satu unsur penting dalam tarkib atau rangkaian kalimat. Mengingat fungsi utamanya sebagai pelaku atas sebuah pekerjaan.

Mengingat fungsinya yang vital, tentu keberadaan fail atau fa’il cukup banyak dalam narasi berbahasa Arab. Sehingga tidak begitu sulit untuk menemukan wujudnya.

Pengantar

Fa’il(فاعل) artinya pelaku. Dengan arti ini tentu ia berkaitan erat dengan kejadian atau perbuatan yang ditunjukkan oleh kata kerja, yang dalam Nahwu disebut fi’il (فعل).

Setiap fi’il menuntut adanya pelaku/subjek, baik dalam bentuk fa’il maupun na’ibul fa’il. Perbedaan fail dan naibul fa’il adalah dari fi’ilnya. Jika fi’ilnya ma’lum(aktif) maka fa’il lah subjeknya. Sementara jika bentuk Fi’ilnya majhul, Naibul fa’il adalah subjeknya.

Susunan(tarkib) fi’il dengan fa’il/naibul fa’il bisa disebut dengan jumlah filiyah. Arti dari jumlah fi’liyah adalah susunan yang diawali dengan kalimat fi’il.

Materi kali ini akan mengupas tentang fa’il dan hal yang berkaitan dengannya. Diharapkan, dengan materi ini, pengkaji bisa mengetahui apa itu fa’il dan contohnya, seperti apa bentuknya, hubungan fa’il dengan fi’il, bagaimana i’robnya dlsb.

Pengertian Fa’il

Definisi Fa’il bisa ditelusuri dari bentuk berbagai aspek. Fail yang dimaksud disini berbeda dengan Isim Fail. Fa’il berbeda dengan isim fa’il. Perbedaan utama Fa’il dan Isim Fa’il adalah jika fa’il mengacu pada posisi/kedudukan isim, sementara isim fail lebih mengarah ke bentuk isim.

Bentuk kata (Sighot) Faa’il فاعل merupakan bentuk isim fa’il dari fiil madhi فَعَلَ. Menurut kamus, fail artinya Subjek, pelaku, pekerja.

Definisi fail tidak jauh dari makna harfiahnya. Berikut pengertian fa’il dari beberapa refrensi:

اِسْمٌ مَرْفُوعٌ أو فِي مَحَلِّ رَفْعٍ تَقَدَّمَهُ فِعْلٌ تَامٌّ مَبْنِيٌّ لِلمَعْلُومِ أو شِبْهُهُ، فأُسْنِدَ إلَيْهِ الفِعْلُ

Pengertian Fail adalah kalimat isim yang dibaca rofa atau mahal rofa yang didahului fi’il tam ma’lum atau syibeh fi’il. Yang kemudian fi’il disandarkan kepadanya. Senada dengan definisi di atas terdapat dalam kitab Jamiuddurus dan Nawhu wadhih,

الفَاعِلُ هُو المُسَندُ إلَيْهِ بَعْدَ فِعْلٍ تَامٍ مَعْلُوْمٍ أو شِبْههِ

Fa’il yaitu musnad ilaih setelah fiil tam (sempurna) atau syibehnya yang mabni ma’lum.

الفَاعِلُ اِسْمٌ مَرْفُوْعٌ تَقَدَّمَهُ فِعْلٌ، وَدَلَّ عَلَى الَّذِي فِعْلُ الفِعْل

Jadi yang dimaksud dengan fail adalah kalimat isim yang dibaca rofa yang jatuh setelah fiil tam ma’lum. Contohnya فَازَ المُجْتَهِدُ artinya Orang rajin itu beruntung.

Yang dimaksud kalimat isim adalah isim shorih seperti زيدٌ dan memasukan juga isim hasil pentakwilan(al mua’awwal bil ismi), contoh انْ تَقُوْمَ yang ditawil menjadi قِيَامُكَ

Kreteria dari definisi ini sekaligus menjadi syarat dan pembeda fail dengan:

  • Na’ibul fa’il yang jatuh setelah fiil mabni majhul
  • Isimnya kana wa akhatiha yang jatuh setelah fiil naqish dan dibaca nashob.
  • Mubtada’ yang harus berada dipermulaan (tidak jatuh setelah fiil)

Amil atau penyebabnya fa’il dibaca rofa adalah fi’il atau syibeh fi’il ma’lum yang berada sebelumnya. Yang dimaksud dengan syibuh fi’il ma’lum adalah:

  • Isim fa’il
  • Sighat mubalaghanya
  • Masdar
  • Isim tafdhil
  • Shifat musyabbihat
  • Isim fi’il
  • Isim musta’ar

والمرادُ بشبه الفعلِ المعلومِ اسمُ الفاعل، والمصدرُ. واسمُ التفضيل، والصفةُ المُشبَّهة، ومبالغة اسم الفاعلِ، واسمُ الفعلِ. فهي كلُّها ترفعُ الفاعلَ كالفعل المعلوم. ومنهُ الاسم المستعار، نحو “أكرِمْ رجلا مِسكاً خُلُقُه

Posisi Fail Dalam Ilmu Nahwu

Dalam kajian Nahwu, materi Fa’il ini terletak dalam bab Marfu’atul Asma’ atau isim-isim yang dibaca Rafa’. Sementara dalam kitab dan buku Nahwu, pembahasannya cukup luas dan meliputi bentuk, posisi, syarat dan ketentuan-ketentuanya.

Pembagian Fa’il

Fail terbagi menjadi dua yaitu:

  1. Fa’il isim dhohir
  2. Fa’il isim dhomir.

Yang dimaksud dengan isim dhohir adalah lafadz yang menunjukkan musamma (perkara yang dinamai) tanpa disertai ketentuan dhomir(takallum, khitob atau ghoib). Contoh محمّد. Lafadz Muhammad adalah lafadz yang menunjukkan kepada orang yang dinamai denganya. Tanpa embel-embel dhomir.

Sementara yang dimaksud dengan isim dhomir adalah kepenujukkan terhadap musamma menggunakan atribut ghoib, khitob dan takalum. Contoh fail isim dhomir ta’ pada قمتَ

Fa’il Isim Dhohir

Fail isim dhohir ini meliputi dua bentuk, fail isim shorih dan fa’il isim mua’awwal. Contoh fail yang berupa isim shorih dan artinya:

  • صاحَ الدِّيكُ artinya Jago berkokok
  • بَكى الطِّفْلُ anak menangis
  • جاءَ الطبيبُ Dokter datang
  • يَربْحُ التاجرُ Pedagang itu untung
  • تأكل البنت Gadis sedang makan
  • Contoh fail isim mu’awwal beserta artinya:
  • يُعْجِبُنِي أنْ تَجْتَهِدَ artinya Kegigihanmu membuatku kagum
  • بَلَغَنِيْ أنَّكَ فَاضِلٌ ketutamaanmu telah sampai kepadaku
  • أعجبني ما تجتهدُ artinya sama dengan yang pertama

Fa’il Isim Dhomir

Fail isim dhomir adalah fail yang berupa isim dhomir. Fail jenis ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu fail isim dhomir:

  1. Muttashil, contoh قمتَ, قاموا, قاما, تقومينَ
  2. Munfashil, contoh ما قام إلا أنا, وإنما قام نحنُ
  3. Mustatir.

Fail jenis mustatir dibagi menjadi 2, mustatir jawaz dan wajib. Jawaz yaitu fail yang terdapat pada fi’il madhi dan mudhari’ dengan dhomir(waqi’) mufrad ghoib dan ghaibah, contoh ضَرَبَ dan يَضْرِبُ.

Fail dhomir mustatir wujub diantaranya terdapat pada fiil amr dan mudhori waqi’ mufrod mukhotob, fiil mudhari’ mutakalim wahdah dan jamak(ghairu wahdah). Contoh:

اِضْرَبْ, تَضْرَبُ, اَضْرِبُ, نَضْرِبُ

Contoh Fa’il

Contoh-contoh fail dalam Bahasa Arab dan artinya telah disebutkan di atas. Semuanya merupakan contoh fa’il yang umum ditemukan dalam kitab-kitab Nahwu. Sementara contoh fa’il dalam al Quran bisa kamu simak dibawah ini:

5 Contoh Fail isim dhohir dalam al Qur’an

وَسُيِّرَتِ الْجِبَالُ

Wasuyyiratil jibalu artinya dan dijalankanlah gunung-gunung, Qs An-Naba ayat 20. Contoh Fai’lnya adalah al Jibal, artinya beberapa gunung, dengan bentuk kata Jamak Taksir.

تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ

Tabbat yadaa Abiilahab Artinya Binasalah kedua tangan Abu Lahab, Qs al Masad ayat 1. Fa’ilnya ialah Yadaa, berupa isim tasniyah

إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ

Qs An-Nashr ayat 1: Idza jaa’a nashrullahi artinya Apabila telah datang pertolongan Allah. Failnya adalah Nasru, berupa isim mufra.

وَأَخْرَجَتِ الْأَرْضُ أَثْقَالَهَا

Wa akhrojatil ardhu atsqalaha artinya dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat. Fail berupa al ardhu, mufrod.

وَقَالَ الْإِنْسَانُ مَا لَهَا

Wa qoolal ingsyaanu maa lahaa artinya dan manusia bertanya: “Mengapa bumi (menjadi begini)?”. Al insan sebagai fa’il.

5 Contoh fail isim dhomir dalam al Qur’an

وَمَا يَعْلَمُ جُنُودَ رَبِّكَ إِلَّا هُوَ artinya Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh

فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu

اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ artinya bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu

وَخَلَقْنَاكُمْ أَزْوَاجًا dan Kami jadikan kamu berpasang-pasangan

Demikian pengertian fail, pembagian dan contoh fail dalam al Quran. Materi fa’il ini sebagai dasar untuk mengkaji lebih jauh tentangnya. Semoga dapat mengasah kemampuan kita dalam mempelajari Nahwu. Wallahu a’lam bisshawab.