Pahami 4 Hakikat Doa Sebelum Berdoa

Tidak bisa dipungkiri bahwa setiap insan pasti mengenal istilah doa namun jarang yang memahami apa hakikat doa tersebut. Istilah doa adalah kata yang pasti dikenal, baik bagi pihak yang mengakui adanya tuhan maupun tidak, baik yang mengimanai Allah sebagai satu-satunya tempat bergantung ataupun yang belum beriman. Sebab berdoa atau lebih umumnya bermohon/meminta merupakan kebutuhan mendasar manusia

Artikel ini akan membahas mengenai doa dan maknanya dalam kehidupan manusia. Pembahasan meliputi pengertian doa, tata cara berdoa, kepentingan berdoa sebagai sarana komunikasi dengan Allah, serta kesempurnaan doa yang meliputi berdoa dengan hati yang ikhlas, sungguh-sungguh, dan penuh keyakinan. Pembahasan juga mencakup pengakuan atas kelemahan diri manusia dan bahwa berdoa merupakan sesuatu yang disyariatkan oleh Allah SWT.

Hakikat Doa

Sebagaimana yang tercantum dalam kitab Khazinatul Asrar, doa adalah sebuah ritual yang dikenal sejak manusia pertama diciptakan. Setelah ditiupkan roh pada raga Adam, Allah mengajarkan padanya tata cara berdoa. Doa pertama yang dibacanya adalah memohon petunjuk ke jalan yang lurus.

Namun, sedikit dari kita yang mengetahui apa sebenarnya hakikat doa itu, apakah hanya sebuah ritual ataukah ada unsur lain di dalamnya.

Doa Sebagai Panggilan Jiwa

Doa sebenarnya adalah panggilan jiwa dari masing-masing individu. Contohnya, ketika seseorang melakukan kesalahan baik itu kepada Allah SWT atau kepada sesamanya, pasti ada hasrat yang mendorongnya untuk meminta maaf.

Seperti ketika Adam dan Hawa melakukan sesuatu yang dilarang oleh Allah yaitu memakan buah khuldi, maka timbul penyesalan yang mendorong hati mereka berdua untuk segera meminta ampun dan bertaubat kepada Allah SWT seraya berdoa:

قَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

Keduanya berkata: “Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi (Qs. al-A’raf ayat 23).

Jadi, hakikat doa adalah bentuk komunikasi manusia dengan Tuhan yang dilakukan untuk memohon kebaikan, perlindungan, pengampunan, dan berbagai kebutuhan lainnya. Selain itu, doa juga dapat membantu individu untuk mendapatkan ketenangan batin dan kedamaian hati, serta meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

Doa Adalah Sarana Komunikasi

Doa merupakan cara atau sarana bagi manusia untuk berkomunikasi dengan Allah SWT. Hakikat doa adalah suatu permohonan atau pengharapan yang ditujukan kepada Tuhan dengan harapan agar Tuhan memberikan bantuan, pertolongan, atau kebaikan kepada si pelaku doa.

Dalam agama Islam, doa dianggap sebagai suatu bentuk ibadah yang sangat penting dan diwajibkan oleh Allah SWT kepada umatnya. Doa dijadikan sarana untuk mempererat hubungan manusia dengan Tuhan, serta untuk memperoleh keberkahan dan rahmat dari-Nya.

Dalam berdoa, manusia dapat menggunakan bahasa apapun yang dikuasainya, baik itu bahasa Arab, Inggris, Indonesia, ataupun bahasa lainnya. Namun, yang lebih penting adalah memahami makna dari doa yang dibacakan, sehingga doa tersebut dapat dikomunikasikan dengan baik kepada Allah SWT dan diijabah oleh-Nya.

Doa Adalah Pengakuan

Dengan berdoa berarti kita mengakui sifat kemakhlukan kita, yaitu faqir dan dhoif. Hakikat doa merupakan sebagai bentuk pengakuan bahwa manusia memiliki kelemahan dan keterbatasan yang membuatnya membutuhkan bantuan dan perlindungan dari Sang Pencipta.

Dalam doa, manusia merasa terbuka dan sadar bahwa ia membutuhkan tempat untuk bergantung dan bersandar saat menghadapi kesulitan dan kebimbangan. Doa juga menjadi tanda kesadaran manusia bahwa hanya Allah SWT-lah tempat kembali dan tujuan akhir dari segala permohonan.

Dalam ayat Al-Qura, surah ar-Rum ayat 33, Allah SWT menegaskan bahwa manusia harus selalu mengingat-Nya dalam segala kondisi, terutama saat dihadapkan pada kesulitan dan bencana.

hakikat doa Qs ar-Rum ayat 33
Ud’uni astajib lakum Arab dan artinya

Dalam ayat ud’uni astajib lakum (Qs Ar-Rum ayat 33), Allah SWT mengajarkan manusia untuk memohon perlindungan dan pertolongan-Nya dengan cara kembali bertaubat dan berdoa.

Doa adalah Perintah Allah

Sebuah ayat dari Al-Quran, surat Ghafir, ayat 60 menjelaskan tentang hakikat dan pentingnya berdoa. Dalam ayat yang berbunyi ud’uunii astajib lakum, Allah SWT memerintahkan kita untuk berdoa kepada-Nya. Ayat tersebut menyatakan bahwa jika seseorang berdoa kepada Allah, maka Dia akan mengabulkan permintaannya.

Dengan senantiasa berdoa kepada Allah SWT dalam setiap keadaan dan kondisi, baik dalam kesulitan maupun kemudahan, serta meyakini bahwa Allah SWT selalu mendengarkan doa-doa kita dan akan mengabulkannnya berarti kita telah mengikuti syariatnya untuk berdoa.

Contoh Doa dan Manfaatnya

Terdapat banyak contoh doa yang diamalkan dalam mengaplikasn pemaham terhadap hakikat doa. Masing-masing doa memiliki keutamaan dan manfaat tersendiri.

Salah satu contoh doa yang sangat dianjurkan adalah doa menjenguk orang sakit. Doa ini dianggap sebagai bentuk kepedulian dan kasih sayang kepada sesama Muslim yang sedang sakit.

Selain itu, terdapat juga contoh doa setelah membaca surat al Waqiah yang dianggap sebagai doa yang memiliki banyak manfaat dan keberkahan. Doa ini diajarkan sebagai bentuk usaha untuk memperoleh rezeki yang berlimpah dan keberkahan dalam hidup. Ada contoh doa setelah membaca surat al Mulk sebagai benteng pribadi dan keluarga.

Ada pula contoh doa mau belajar yang diajarkan sebagai bentuk permohonan keberkahan dalam belajar dan meningkatkan ilmu pengetahuan. Contoh lainnya adalah doa pelunas hutang yang dianggap sebagai doa untuk memohon kemudahan dalam melunasi hutang yang dimiliki.

Terakhir namun bukan yang akhir, terdapat pula doa-doa dalam ibadah sholat, seperti doa sebelum salam yang diajarkan sebagai bentuk permohonan perlindungan dari fitnah. Semua contoh doa tersebut menunjukkan bahwa doa memiliki hakikat yang sangat penting dan memiliki tempat khusus dalam aktivitas manusia yang beriman.

Penutup

Doa memiliki hakikat dan makna yang sangat penting bagi setiap Muslim. Kesimpulan dari empat hakikat doa yang harus dipahami umat Islam, yaitu: Doa sebagai panggilan jiwa, doa adalah sarana komunikasi, doa adalah pengakuan, dan doa adalah perintah Allah SWT. Ini semua adalah dasar dari kesempurnaan doa sehingga mudah dikabulkan oleh Allah, mujibus sa’ilin.

Dengan memahami hakikat dari doa, besar harpan agar setiap Muslim dapat melaksanakannya dengan penuh pengetahuan, kesadaran, kemantapan, tawakkal dan keikhlasan, serta memperoleh manfaat dan keberkahan dari doa yang dipanjatkan. Wallahu a’lam.