Robbana Hablana Min Azwajina Wa Dzurriyatina Qurrota A’yun Waj’alna Lil Muttaqina Imama

Robbana hablana min azwajina wa dzurriyatina qurrota a’yun waj’alna lil muttaqina imama adalah potongan ayat dari Surah Al-Furqan ayat 74 yang masyhur dijadikan doa.

Penggalan ayat ini mencerminkan harapan dari seorang hamba kepada Allah untuk diberikan kebahagiaan dan keberkahan melalui keluarga yang saleh, sekaligus menjadi teladan bagi orang-orang yang bertakwa.

Ayat ini mengandung pesan yang sangat relevan bagi setiap Muslim yang mendambakan kebahagiaan dunia dan akhirat melalui ikatan keluarga dan kepemimpinan dalam kebaikan.

Teks Arab Robbana Hablana min Azwajina

Robbana hablana min azwajina wa dzurriyatina qurrota a'yun waj'alna lil muttaqina imama

Sebelum lebih lanjut membahas, ada baiknya kita mengetahui tulisan Robbana hablana min azwajina wa dzurriyatina qurrota a’yun waj’alna lil muttaqina imama arab sehingga mudah dan tepat dalam melafalkannya, رَبَّنَا هَبْ لَنَا ‌مِنْ ‌أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا sebagaimana dalam Qs. al-Furqan: 74.

Doa untuk Keluarga yang Saleh

Bagian pertama doa ini, “Rabbana hablana min azwajina wa dzurriyatina qurrota a’yun”, menunjukkan permohonan agar pasangan hidup dan keturunan menjadi penyejuk mata (qurrata a’yun). Dalam berbagai tafsir, seperti yang dikutip dalam Mausu’ah Tafsir al-Ma’tsur, penyejuk mata tidak hanya berarti kebahagiaan duniawi, tetapi lebih kepada kebahagiaan spiritual.

Menurut Ibnu Abbas, kebahagiaan sejati bagi seorang mukmin adalah melihat keluarga mereka taat kepada Allah. Hal ini juga dikuatkan oleh pandangan Hasan al-Bashri yang menyatakan bahwa qurrata a’yun adalah ketika seorang Muslim melihat keluarganya – pasangan, anak-anak, bahkan saudara – melaksanakan ketaatan kepada Allah. Kebahagiaan ini adalah wujud nyata cinta yang berorientasi pada akhirat, bukan sekadar kesenangan duniawi.

Dalam kehidupan sehari-hari, doa ini mengajarkan pentingnya membangun rumah tangga yang berlandaskan iman. Pasangan hidup bukan hanya mitra dalam urusan dunia, tetapi juga rekan dalam perjalanan menuju ridha Allah. Demikian pula, keturunan yang diharapkan bukan sekadar anak-anak yang sehat dan cerdas, tetapi mereka yang mencintai Allah dan agama-Nya.

Menjadi Pemimpin bagi Orang Bertakwa

Bagian kedua dari doa ini, “waj’alna lil muttaqina imama”, mengandung aspirasi untuk menjadi teladan bagi orang-orang yang bertakwa. Doa ini bukan sekadar permohonan pribadi, tetapi juga menunjukkan tanggung jawab sosial seorang Muslim.

Dalam tafsir Ibnu Abbas, bagian ini berarti menjadi pemimpin yang diikuti dalam kebaikan, bukan dalam kesesatan. Qatadah menambahkan bahwa doa ini mencerminkan keinginan untuk menjadi pemimpin yang memimpin dalam kebaikan dan amal saleh. Aspirasi ini tidak hanya mencakup kepemimpinan dalam skala besar, tetapi juga dalam keluarga, lingkungan, dan komunitas.

Konteks ini mengajarkan bahwa setiap Muslim, baik sebagai orang tua, pemimpin masyarakat, atau bahkan individu biasa, memiliki kewajiban untuk menjadi teladan dalam kebaikan. Kepemimpinan yang diharapkan adalah yang mendukung ketaatan kepada Allah, membimbing orang lain menuju jalan-Nya, dan memastikan bahwa kehidupan mereka menjadi berkah bagi sesama.


Doa Robbana hablana min azwajina wa dzurriyatina qurrota a’yun waj’alna lil muttaqina imama ini menginspirasi kita untuk selalu meminta pertolongan kepada Allah dalam membangun keluarga yang harmonis dan menjalankan amanah kepemimpinan. Tidak ada kesuksesan tanpa izin Allah, dan doa adalah salah satu cara terbaik untuk mendekatkan diri kepada-Nya.

Sebagai penutup, doa ini adalah cerminan dari tujuan hidup seorang Muslim: kebahagiaan keluarga, kontribusi sosial, dan ridha Allah. Mari kita jadikan doa ini bagian dari kehidupan sehari-hari kita, sebagai harapan dan usaha untuk menjadi Muslim yang lebih baik.

Demikian Robbana hablana min azwajina wa dzurriyatina qurrota a’yun waj’alna lil muttaqina imama Arab dan penjelasanya. Semoga bermanfaat.