5+ Tanda-tanda Isim Yang Wajib Tahu

Tanda-tanda isim-Pada artikel lalu telah dibahas tentang pengertian Kalimat Isim secara lengkap. Ada baiknya artikel tersebut dibaca terlebih dahulu sebelum melanjutkan membaca artikel tanda Kalimat isim ini.

Dalam Ilmu Nahwu, Isim memiliki tanda-tanda yang bisa menunjukkan bahwa Kalimat itu merupakan Kalimat Isim. Artinya jika suatu Kalimat / Kalimah memiliki tanda tanda Isim, maka kalimat itu disebut kalimat Isim. Selain menggunakan istilah ‘tanda’ ada juga yang menggunakan ‘Alamat Kalimat Isim. Keduanya sama saja.

Akan tetapi ada beberapa kelemahan jika menggunakan tanda Kalimat Isim ini. Terutama jika dihadapkan dengan kitab kuning, kitab gundhul atau kitab tanpa harakat. Karena beberapa tanda Kalimat Isim tidak dapat diaplikasikan di dalam kitab itu, seperti Tanwin misalnya.

Namun demikian, pengetahuan tentang tanda tanda Isim ini menjadi dasar yang sangat bagus bagi para santri, khususnya yang menekuni grammar Arab. Bagaimanapun juga, jika dasar pengetahuan bagus niscaya lebih mudah dan efektif untuk mengkaji ke materi Ilmu Nahwu tingkat lanjut. Untuk lebih lanjut tentang alamat isim bisa disimak pada tulisan dibawah.

Tanda-tanda Isim

tanda-tanda isim

Meskipun dalam menyebutkan tanda-tanda Isim ini ada beberapa perbedaan dari kitab-kitab Nahwu. Ada yang menyebutkan alamat isim itu 4. Ada juga yang menyebutkan 5 seperti dalam Nadlom Alfiyah Ibnu Malik dibawah setidaknya ada banyak titik kesamaan.

Tanda-tanda Isim dalam Bait Nadhom Alfiyah disebutkan:

بِالْجَرِّ وَالتَّنْوِيْنِ وَالنِّدَا وَأَلْ * وَمُسْنَدٍ لِلْاِسْمِ تَمْيَيْزٌ حَصَلْ

Kalimat Isim dapat dibedakan dengan tanda Jer, Tanwin, Nida, Al dan Musnad.

Penjelasan Tanda-tanda Isim

Tanda-tanda Kalimat Isim adalah:

  1. Dibaca Jer, contohnya Lafadz بِسْمِ
  2. Tanwin (Menerima Tanwin), contohnya Lafadz زَيْدٌ
  3. Nida’, contohnya Lafadz يَا زَيْدُ
  4. Alif dan Lam (ال ), contohnya Lafadz الرَّحْمَنِ
  5. Musnad, contohnya Lafadz زَيْدٌ قاَئِمٌ
  6. Ta Marbutoh التاءُ المربوطةُ, contohnya Lafadz كَرِيْمَةُ

Berikut penjelasan dari ciri kalimah isim secara berurutan:

1.Dibaca Jer

Maksud dari dibaca Jer adalah: setiap kalimat yang di-irob-i dengan Jer. Masuk dalam kategori ini adalah kalimat yang di-Jer-kan dengan huruf Jer, Idlofah dan Taba’iyyah (Tabi’). Contoh yang tepat untuk menjelaskan ini ada paka Kalimah Basmallah.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Contoh untuk Jer dengan huruf Jer pada Kalimah Basmallah adalah Lafazh بِسْمِ Pada lafazh tersebut ada dua kalimat, بِ dan إِسْم. Lafazh Ism diharakati Kasrah karena dimasuki huruf Jer berupa Ba. Maka lafazh Ism adalah Kalimat Isim, tandanya dibaca Jer.

Selanjutnya untuk contoh Jer dengan Idlofah dari Kalimat Basmallah di atas adalah Lafazh Jalallah; الله pada بِسْمِ اللَّهِ. Pada tarkib Idlofy tersebut, الله akhir kalimah-nya diharakati kasrah karena dibaca Jer. Yang menjadikannya Jer karena posisinya sebagai Mudlof Ilaih (Mudlof Ilaih wajib dibaca Jer).

Sementara contoh untuk Jer dengan Taba’iyyah adalah pada dua Naat-nya Lafazh Allah, yaitu الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. Akhir kalimah dari Keduanya lafazh tersebut dibaca kasrah, karena menjadi Naat dari Lafazh Allah (sifat dari Allah)

2. Tanwin (Menerima Tanwin)

Tanda tanda Isim selanjutnya adalah menerima Tanwin. Maksudnya kalimat yang huruf akhirnya ber-tanwin, besar kemungkinan dia adalah Isim. Mengapa dikatakan besar kemungkinan? Karena tidak semua jenis Tanwin khusus masuk dalam Kalimat Isim. Ada jenis Tanwin yang bisa masuk ketiga Kalimah; Kalimah Isim, Fiil dan Huruf. Tanwin tersebut adalah Tanwin Taronum الترنم dan Tanwin Gholy الغالي.

Tanwin adalah Nun Sukun (mati) tambahan yang berada di akhir kalimat isim, nampak ketika diucapkan tidak terlihat di dalam tulisan. Baik berupa dhommah, fathah atau kasrah tanwin.

Tanwin yang khusus masuk pada kalimat Isim adalah Tanwin Tamkin التمكين, Tankir التنكير, Muqoballah المقابلة dan ‘Iwadh العِوض. Contoh Tanwin Tamkin زَيْدٌ. Contoh Tanwin Tankir adalah بسيبويهٍ. Contoh Tanwin Muqobalah adalah مسلماتٌ dan contoh Tanwin ‘Iwadh adalah كُلٌّ. Keempat tanwin ini khusus berada di Isim.

3. Nida’

Dalam Bahasa Arab, Nida artinya panggilan atau memanggil. Ada beberapa Kalimat yang digunakan untuk itu, salah satunya Ya يَا artinya hai atau wahai.

Nida dalam konteks tanda tanda kalimat Isim maksudnya, kalimat yang bersamaan dengan Huruf Nida dapat dipastikan ia adalah kalimat isim. Contohnya يَا زَيْدُ Wahai Zaid. Pada contoh tersebut lafazh Zaid bersanding dengan Ya, maka Zaid adalah kalimat Isim.

4. Alif dan Lam اَلْ

Al atau Alif dan Lam merupakan kalimat Huruf. Dia memiliki berbagai fungsi, salah satunya adalah me-ma’rifat-kan Kalimah Isim. Dalam konteks sebagai alamat Isim, Al اَلْ menjadi tanda bahwa kalimat yang dimasuki Al adalah Kalimat Isim.

Contohnya lafazh الرَّحْمَنِ, pada contoh al Rohman ini sebenarnya terdiri dari dua Kalimat; Kalimat Huruf dan Kalimat Isim. Al adalah Kalimat Huruf dan Rahman adalah Kalimat Isim.

Namun demikian banyak yang salah paham. Ada yang mengira اَلْ -nya Kalimat isim. Bukan! Yang dimasuki اَلْ lah yang kalimat Isim. Pada contoh di atas adalah lafazh Rahman.

5. Musnad

Tanda tanda Isim berikutnya adalah Musnad. Tanda ini terdapat di Nadzom Alfiyah Ibnu Malik, tetapi tidak terdapat di Kitab Jurumiyah.

Maksud Musnad adalah yang disandar. Dalam konteks tanda kalimat Isim, Musnad memiliki arti الإسناد إليه maksudnya yang disandari. Dengan bahasa lain tanda Isim adalah bisa menjadi Subjek, contohnya زَيْدٌ قاَئِمٌ. Pada contoh disamping, Zaid menjadi Mubtada atau subjek, maka lafazh Zaid adalah Kalimat Isim.

6. Ta Marbutoh التاءُ المربوطةُ

Ini adalah tanda Isim tambahan. Artinya di dalam Kitab-kitab Nahwu belum atau tidak disinggung. Ini hanya berdasarkan pengalaman penulis yang mengamati kitab-kitab klasik.

Sebenarnya Ta Marbutoh ini banyak fungsinya, umumnya yang diketahui adalah fungsi membedakan Mudzakar dan Muannats. Terutama pada Isim Shifat; Isim Fail dan Isim Maful. Selain itu sebenarnya ada fungsi-fungsi yang lain (Insyallah akan dibahas khusus).

Kalimat yang huruf akhirnya Ta Marbutoh besar kemungkinan dia adalah kalimat isim, contohnya  مُرْضِعَةٌWanita menyusui, مَحْمُوْدَةٌ artinya yang dipuji, فَاضِلَةٌ artinya yang utama dan كَرِيْمَةُ artinya mulia. Pada keempat contoh tersebut, akhirnya berupa ta’ marbutoh maka lafazh tersebut Kalimat Isim.

Kesimpulan

Tanda tanda isim ada yang menyatakan empat seperti di kitab Jurumiyah, ada pula yang menyebutkan lima. Berapapun itu, tanda tetaplah tanda. Ia bukan hakikat atau esensinya. Tanda akan diketahui bagi orang yang hafal dan memahami tanda tersebut.

Yang perlu ditegaskan adalah: Kalimat yang tidak mengandung tanda di atas bukan berarti ia bukan Isim. Bisa jadi dia Isim karena secara esensi atau makna dia masuk definisi Kalimat isim.

Dalam praktiknya, jika dihadapkan kitab gundhul (kitab tanpa harakat) maka akan sangat kesulitan sekali menerapkan tanda tanda Isim ini. Jadi, adakah cara yang akurat dan efisien untuk mengetahui suatu Kalimat itu adalah Isim? Ada!