Pengertian dan Contoh Fiil Amr

Membahas dan mengkaji fiil amr tidak bisa lepas dari pembahasan fiil mudhari’. Di antara keduanya memiliki keterkaitan erat, terutama dalam bentuk bangunan (sighot) kalimatnya.

Meskipun demikian, ada beberapa perbedaan antara fiil amar dengan fiil mudhari’ yang menjadikan keduanya memiliki sebutan berbeda. Artikel ini akan mengulas apa itu fi’il amr dan contoh-contohnya secara lengkap.

Asal Fiil Amr

Fiil Amr atau kadang ditulis Amar, merupakan salah satu dari 3 jenis kalimat fiil yang terbagi berdasarkan zaman. Meskipun demikikan sejatinya fiil amar ini terbentuk dari fiil mudhori’.

Jadi fiil mudhori adalah asal dari fiil amr(juga fiil nahi). Proses terbentuknya amr dimulai dari fiil mudhori yang kemasukan huruf lam amr(ل) sehingga dibaca jazm

Lam amr (لامُ ‌الأمر) adalah huruf lam yang digunakan untuk tujuan perintah(melakukan sesuatu). Jadi jika fiil mudhari يَضْرِبُ yang artinya Dia memukul dimasuki lam amr menjadi لِيَضْرِبْ artinya hendaklah dia memukul.

Fiil mudhori yang bersamaan lam amr ini juga dikenal dengan nama fiil amar ghaib(أمرُ الغائب). Sementara jika fiil mudhori waqi’ khittob seperti تَضْرِبُ bersama dengan lam amr menjadi لِتَضْرِبْ. Fiil dengan kombinasi terakhir ini yang menjadi cikal bakal terbentuknya fiil amr hadlir(أمر ‌الحاضر).

Dari لِتَضْرِبْ kemudian lam amr-nya dibuang(agar ringan) menjadi تَضْرِبْ (dengan jazm). Jika hanya dibiarkan begini, maka akan timbul dugaan bahwa ini (masih) bentuk mudhori’. Untuk menghindari prasangka itu dibuanglah huruf mudhoroah-nya menjadi ضْرِبْ. Karena huruf awal dibaca mati(sukun) sehingga perlu mendatangkan hamzah washol agar bisa dibaca, jadilah اِضْرِبْ.

Bentuk terakhir inilah yang disebut dengan fiil amr hadhir atau fiil amar bissighot atau fi’il amr saja. Jadi fiil amr itu 2; amar ghaib dan amar hadir. Fiil Amar hadir ini yang akan kita bahas lebih jauh.

Pengertian Fiil Amr

Menurut bahasa, arti amr adalah tuntutan melakukan/mengerjakan secara mutlak. Artinya sebuah permintaan untuk melaksanakan suatu pekerjaan tanpa memandang derajat/posisi si penuntut.

Sementara pengertian fiil amr (فِعلُ الأَمْر) menurtu istilah Nahwu terdapat beberapa redaksi pendefinisian. Meskipun berbeda namun hakikatnya sama (saling melengkapi).

  • Fiil amar adalah tuntutan perbuatan menggunakan sighat/lafadz tertentu.
  • Fiil amr adalah setiap kalimat fiil yang digunakan untuk (tuntutan) mengahsilkan sesuatu dalam zaman mustaqbal.
  • Fiil amr yaitu kalimat (dengan bentuk/dzatnya) dapat menunjukkan sebuah tuntutan dan menerima ya’ mukhotobah
  • Fiil Amar adalah kalimat yang mununjukkan terjadinya/terciptanya perbuatan dari fa’il sebagai mukhotob tanpa huruf lam amr. Contoh: جِيءْartinya datanglah, اِجْتَهِدْ artinya rajinlah

Dari beberapa definisi fiil amr di atas, ada 1 titik temu, yaitu tholab atau tuntutan. Sementara tambahannya adalah zaman mustaqbal, sighot tertentu, menerima ya’ mukhotob dan tanpa huruf lam amr adalah pelengkapnya.

Dari itu pula timbul tanda/ciri dari fiil amar. Ciri-ciri fiil amr adalah menerima ya’ muannats mukhotobah(ياء المؤنثة المخاطبة). Yaitu ya’ untuk menunjukkan makna mukhotob(lawan bicara) perempuan tuanggal. Contoh اِرْجِعِيْ sebagaimana dalam al Qur’an:

ارْجِعِي إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً

Surah al Fajr ayat 28 artinya: Kembalilah(kau;nafs) kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya

Cara Membuat Fiil Amr

Setelah membaca “asal fiil amr” di atas, kamu bisa dengan mudah membuat fiil ini. Kuncinya harus mengetahui dulu bentuk fiil mudhori’nya. Secara garis besar, setelah lam amr dan huruf mudhoroahnya dibuang ada dua kemungkinan:

  1. Huruf awal mati
  2. Huruf awal berharakat

Jika huruf awalnya mati maka didatangkanlah hamzah washol agar bisa terbaca seperti:

Contoh fiil mudhari تَفْتَحْ – فْتَحْ menjadi إفْتَحْ artinya bukalah!

تَعْلَمْ – عْلَمْ menjadi إعْلَمْ artinya ketahuilah!

Selain hamzah washol dibaca kasrah(asal harakat), kadang juga dibaca dhommah. Ini terjadi apabila ‘ain fi’il terbaca dhommah. Misalnya تَنْصُرْ – نْصُرْ menjadi اُنْصُرْ. Alasan hamzah wahsol dibaca dhommah karena harakat kasroh sebelum dhommah dianggap berat dalam pengucapan (menurut ukuran orang Arab).

Maka fi’il amr dari kataba yang artinya menulis adalah اُكْتُبْ uktub artinya tulislah!

Fi’il amr دَخَلَ artinya masuk adalah اُدْخُلْ udkhul artinya masuklah!

Kemungkinan kedua adalah jika huruf awal berharakat(hidup) maka dibiarkan apa adanya. Artinya tidak perlu mendatangkan hamzah washol, contoh: تُفَرِّحْ menjadi فَرِّحْ artinya gembiralah!

Jadi kaidah cara membuat fiil amr adalah:

  1. Tentukan fiil mudhori’nya
  2. Baca jazm fiil tersebut
  3. Buang amil jazm(lam amr) dan huruf mudhroroahnya
  4. Tambahkan hamzah washol jika huruf awal mati, tetapkan apa adanya jika huruf awal berharakat

Langkah-langkah di atas bisa langsung diterapkan ke semua fiil dan hasilnya langsung bisa diketahui, namun dengan catatan tidak terdapat proses i’lal. Sejatinya hasil dasarnya sama, tetapi ada beberapa yang harus diproses i’lal terlebih dahulu sehingga hasil akhirnya seakan berbeda.

Seperti fi’il amr tidur (نَامَ) menjadi ‌نَمْ artinya tidurlah. Ada juga contoh fi’il amr أَتَى menjadi اِئْتِ (i’ti) atau آتِ (aati) bahkan ada juga hanya تِ (ti). Juga dari fi’il madhi وَقَى menjadi amr قِ saja. Fiil Amar قِ dan آتِ bisa kamu temukan dalam al Quran yang juga doa sapu jagad:

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Suarah al Baqoroh ayat 201 artinya: “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka”.

Pembagian Fiil Amr

Fiil amr dapat dibagi menjadi beberapa bagian sesuai unsur/sudut pandang pembaginya. Terbagi menjadi amr ghaib dan hadir sebagaimana keterangan di atas.

Selain itu, melihat akhir kalimat-nya, fiil amar ini terbagi menjadi 3, yaitu:

  1. Shahih akhir wa lam yattasil biakhirihi syaiun
  2. Mu’tal akhir (berakhiran huruf illat)
  3. yattasil biakhirihi sy’ain(af’alul khomsahnya-mudhori’)

Pembagian ini sama persis dengan pembagian pada fiil mudhori’ mengingat hakikatnya fiil amar adalah fiil mudharik dengan lam amr. Ini berguna untuk menentukan hukum mabni fiil amar.

Hukum Fiil Amr

Jumhur ulama nahwu menghukumi mabni kepada fi’il amr. Asal mabninya adalah sukun. Namun ada yang bukan sukun. Berikut penjelasannya:

  1. Mabni Sukun, jika shahih akhir dan bukan af’alul khomsahnya fiil mudhori. Contoh اِرْجِعْ. Juga mabni sukun jika bertemu nun jamak inatsاِرْجِعْنَ
  2. Mabni hadzful illat (membuang huruf illat) jika mu’tal akhir, contoh: اِرْضَ
  3. Mabni hadzfun nun (membuang nun) jika mudhorinya berupa afalul khomsah, contoh: اُكْتُبَا, اُكْتُبُوْا, اُكْتُبِيْ
  4. Mabni fathah jika bertemu dua nun taukid; khofifah dan tsaqilah, contoh: اُكْتُبَنْ dan اُكْتُبَنَّ

Tashrif Fiil Amr

Dalam Tasrif fiil amar (hadlir)/ tabel fiil amr ini mengikuti jumlah isim dhomir mukhotob-mukhotobah. Contoh fi’il amr dari madhi Kataba yaitu Uktub:

  • اُكْتُبْ
  • اُكْتُبَا
  • اُكْتُبُوْا
  • اُكْتُبِيْ
  • اُكْتُبَا
  • اُكْتُبْنَ

Jadi Tashrif fiil Amr ada 6 sesuai jumlah dhomir khitob-nya. Untuk اُكْتُبْ memiliki dhomir mustatir wujuban(wajib disimpan) yang taqdirnya adalah اَنْتَ (anta).

Contoh Fiil Amr

Selain contoh di atas, kami berikan contoh kalimat fiil amr dalam bahasa Arab berikut artinya seperti:

أَطْعِمْ قطَّكَ artinya beri makan kucingmu!

اُدْعُ الطَّبِيْبَ artinya panggilkan dokter!

أُخْرُجُوا إلى الحُقُول artinya keluarlah(kalian) menuju ladang

Berikut beberapa contoh fiil amr dalam al Quran:

اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ artinya Tunjukanlah kami jalan yang lurus

آمِنُوا كَمَا آمَنَ النَّاسُ artinya Berimanlah kalian sebagaimana orang-orang lain telah beriman

فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ artinya maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya

Demikian penjelasan singkat kajian Pengertian dan Contoh Fiil Amr. Besar harapan tulisan ini bisa memberikan kemanfaatan bagi kita semua. Amin. Wallahu a’lam bis showab.