Bacaan Tahiyat Akhir – Definisi, Tempat, Hukum dan Syaratnya

Tahiyat akhir atau dikenal juga dengan bacaan tasyahud akhir merupakan salah satu bacaan yang harus ada di dalam sholat. Artinya bacaan tahiyat akhir termasuk jenis rukun quliy (ucapan) dalam Sholat.

Bacaan tahiyat secara luas juga dikenal dengan istilah doa tahiyat dimana kedua istilah ini merujuk pada kumpulan lafadz yang sama. Ada yang lebih familiar menggunakan istilah tahiyat, karena diawalai dengan attahiyatul, ada pula yang menyebutnya dengan tasyahud karena di dalamnya bacaan ini mengandung dua kalimah syahadah.

Definisi Tahiyat Akhir

Tahiyat akhir adalah kumpulan lafadz-lafadz yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw, melalui para sahabat, terutama Ibnu Mas’ud yang dibaca dalam duduk akhir sebelum salam.

Jadi, tahiyat akhir merupakan bacaan yang tidak lepas dari posisi musholli. Artinya ia adalah bacaan duduk tahiyat akhir yang dilakukan di penghujung sholat.

Tempat Bacaan Tahiyat Akhir

bacaan tahiyat akhir ini dibaca saat duduk terakhir sebelum salam, atau dikenal dengan duduk tawarruk. Tawarruk artinya bersandar pada pangkal paha atau pantat. Dalam konteks sholat, duduk tawarruk adalah duduk dalam sholat dengan meletakan kedua pantatnya sehingga menempel di atas lantai atau sajadah (tempat sholat).

Praktek duduk tawarruk sama dengan duduk iftirasy hanya saja dalam duduk tawarruk kaki kiri dikeluarkan dari sisi kanan dan kedua pantat dipertemukan dengan lantai atau tempat sholat.

Hukum Bacaan Tahiyat Akhir

Hukum dan redaksi bacaan tahiyat memiliki beberapa pendapat di kalangan madzahibul arba’ah. Namun besar dari mereka mengatakan bahwa tahiyat akhir hukumnya harus ada di sholat, meskipun ada yang menyebutnya dengan wajib, fardlu atau rukun sholat. Madzhab Syafi’i menyebutnya rukun sholat.

Demikian juga perbedaan terjadi pada lafadz-lafadz tahiyat. Namun perbedaan antara para mujtahid itu hanya seputar keafdholan atau ke-aula-annya saja. Semua bisa digunakan dalam sholat dan bisa menjadikan keabsahannya.

Bacaan Tahiyat Akhir Sampai Salam

Menurut Syafi’iyyah, bacaan tahiyat akhir minimal atau tasyahhud pendek artinya bacaan yang memenuhi rukun sholat, yaitu bacaan tahiyat yang ditambah sholawat setelahnya. Artinya ada dua bacaan wajib dalam tahiyat akhir, yaitu tahiyat itu sendiri dan sholawat nabi.

Minimal bacaan sholawat dalam tahiyat akhir adalah Allahumma sholli ala muhammad

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَّمَدٍ

Sementara untuk kesempurnaan tahiyat akhir, Anda dapat menambahkan kesunahan dalam tahiyat, termasuk sholawat Ibrahim dan doa sebelum salam.

Bacaan Tahiyat Akhir Panjang (Sempurna)

bacaan tahiyat akhir yang sempurna berarti menambahkan rukun minimal bacaan ditambah dengan kesunahan dalam duduk tahiyat akhir. Kesunahan yang dibaca meliputi sholawat kepada ahli bait atau keluarga Nabi Muhammad, sholawat Ibrahim dan doa sebelum salam.

Bacaan tahiyat akhir sampai salam yang sempurna adalah sebagai berikut:

Bacaan Tahiyat Akhir Sampai Salam Arab

Berikut tulisan Arab dari Attahiyatul sampai salam yang bisa Anda gunakan:

Bacaan Tahiyat Akhir Arab sampai salam

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِيْنَ إنَّك حَمِيدٌ مَجِيدٌ

اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا  وَالْمَمَاتِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ

Bacaan Tahiyat Akhir Sampai Salam Latin

Tahiyat akhir Latin menurut EYD tertulis sebagai: At-Tahiyyatu al-mubārakātu aṣ-ṣhlawātu aṭ-ṭayyibātu lillāhi as-salāmu ʿalayka ayyuhan-nabīyu wa raḥmatu Allāhi wa barakātuhu as-salāmu ʿalaynā wa ʿalā ʿibādi allāhi aṣ-ṣāliḥīna asy-hadu an lā ilāha illā Allāh wa ash-hadu anna Muḥammadan rasūlu allāhi.

Allāhumma ṣhalli ʿalā sayyidinā Muḥammadin wa ʿalā āli sayyidinā Muḥammadin kamā ṣhallayta ʿalā sayyidinā Ibrahīma wa ʿalā āli sayyidinā Ibrahīma wa bārik ʿalā sayyidinā muḥammadin wa ʿalā āli sayyidinā muḥammadin kamā bārakta ʿalā sayyidinā Ibrahīma wa ʿalā āli sayyidinā Ibrahīma fī al-ʿālamīna innaka ḥamīdun majīdun.

Doa sebelum salam pada tahiyat akhir

Disunahkan membaca doa sebelum salam tahiyat akhir. Redaksinya atau isi doanya tidak ada ketentuan baku. Berdoalah sesuai kebutuhan Anda, karena waktu sebelum salam ini termasuk waktu mustajab untuk berdoa yang sayang jika dilewatkan begitu saja.

Sebagian redaksi doa sebelum salam diantaran adalah:

Allāhumma innī aʿūdhu bika min ʿadhābi al-qabri wa min ʿadhābi an-nāri wa min fitnati al-mahyā wa al-mamāti wa min fitnati al-Masīhi ad-Dajjāl.

Syarat Bacaan Tahiyat Akhir

Dalam membaca Tahiyat ini ada beberapa syarat yang mesti dipenuhi agar bacaan tersebut sah dan dianggap (dihitung). Syarat bacaan tahiyat akhir adalah:

  • Menjaga huruf, kalimat, dan tasydid.
  • Muwalah artinya  terus menerus (tidak ada pemisah antara kalimat satu dengan kalimat yang lain) meskipun berupa dzikir atau al-Quran. Menurut Ibn Hajar, dalam membaca tasyahud tidak diharuskan tertib dan muwalah.
  • Bisa didengar diri sendiri (ada suaranya)
  • Tidak dengan niat selain membaca tasyahud
  • Dengan bahasa Arab bagi yang mampu

Cara Membaca Tahiyat Akhir

Setelah Anda bangun dari sujud terakhir, yang Anda lakukan adalah:

  1. Duduk tawarruk
  2. Pastikan semua anggota tubuh berada pada tempat semestinya dalam duduk tersebut, kemudian diam sejenak.
  3. Membaca bacaan tahiyat akhir, doa dan diakhiri salam dengan:
  4. Mengucapkan Salam pertama dengan menolehkan wajah ke arah kanan.

Setelah Anda melakukan salam awal, berarti Anda sudah selesai dalam melaksanakan sholat.

Penutup

Demikian penjelasan sederhana tentang tahiyat akhir dan hal-hal yang berkaitan dengannya, termasuk dan tidak terbatas pada hukum, bacaan, duduk tahiyat akhir, syarat dan cara melakukannya di dalam sholat. Semoga doa attahiyatul terakhir ini bermanfaat. Wallahu a’lam.