Pembagian fi’il tidak hanya terbatas pada fiil madhi, mudhori dan fiil amr saja. Selain itu ada fiil mujarrod dan mazid. Masing-masing memiliki aspek kajian yang berbeda.
Ibarat mempelajari manusia, ada kajian terkait aspek fisik, aspek jiwa, perilaku, dlsb. Dari satu objek bisa muncul banyak kajian tentangnya. Ini juga berlaku dalam kalimat fi’il.
Fiiil mujarrod dan mazid ini adalah kajian huruf asal/asli dari kalimat fi’il. Dari kedua istilah fiil ini akan muncul puluhan kajian turunannya. Semua berkaitan dengan cara baca, makna dan fungsi tertentu.
Jadi, dengan pemahaman yang baik akan fi’il mujarrod dan mazid, kita dapat tahu bagaimana cara bacanya, apa maknanya dan fungsi apa yang disematkan kepadanya. Selain itu, tentu kita bisa tahu asal muasal serta bagaimana cara tepat untuk mempergunakannya.
Pengertian Fiil Mujarrod dan Fiil Mazid
Asal kedua istilah ini; fiil mujarrod dan mazid المجرد والمزيد فيه dari pembagian kalimat fiil dari aspek huruf asalnya. Hampir semua fi’il-fi’il yang dijumpai dalam Bahasa Arab tidak lepas dari kedua istilah ini manakala hendak dicari huruf-huruf penyusunnya.
Huruf penyusun dari kalimat fi’il ada yang berstatus asal dan kadang memiliki huruf tambahan/ziadah. Huruf ziyadah ini masuk pada kalimat fi’il tentu memiliki beberapa tujuan yang akan dibahas pada babnya.
Huruf asal adalah semua huruf hijaiyah. Sementara huruf ziadah hanya berjumlah 10 yang buah terangkum dalam سألتُمونيها sa’altumuniha, yaitu:
- sin س
- hamzah ء
- lam ل
- ta’ ت
- mim م
- wawu و
- nun ن
- ya’ ي
- ha’ ه
- alif ا
Jadi, dasar kajian ini memiliki fokus pada huruf asal dan huruf ziadah yang terdapat dalam kalimat fiil. Fokuslah disitu.
Pengertian Fiil Mujarrod
Fiil Mujarrod الفعلُ المجردُ tersusun dari 2 kalimat; fiil dan mujarrod. Arti fi’il adalah kata kerja/pekerjaan. Sementara mujarrod مجرّدُ memiliki arti harfiah murni atau bersih. Jika disusun fiil mujarrod artinya kata kerja yang murni.
Pengertian istilahi dari fi’il mujarrod tidak jauh dari arti harfiahnya. Fiil mujarrod adalah kalimat fiil dengan huruf asal sebagai penyusunnya. Juga bisa didefinisikan sebagai fiil yang sepi dari huruf tambahan.
Maksudnya sebuah fiil disebut mujarrod jika ia hanya memiliki huruf asal tanpa ada huruf tambahan di dalamnya. Atau fiil yang telah disterilkan dari huruf ziadah.
Pembagian Fiil Mujarrod
Fiil mujarrod terbagi menjadi 2: tsulasi mujarrod dan ruba’i mujarrod. Tsulati الثلاثيّ artinya sejenis 3(huruf), ruba’i الرباعيٌّ artinya sejenis 4.
Jadi fiil tsulasi mujarrod مجرَّدٌ ثلاثيّ adalah kalimat fiil yang memiliki huruf asal berjumlah 3 huruf. Contoh dalam Amtsilah Tasrifiyah sepertiضَرَبَ, نَصَرَ, فَتَحَ, عَلِمَ, حَسُنَ, حَشِبَ . Jumlah fiil tsulasti mujarrod ini sebanyak 6 yang kemudian mashyur dengan istilah 6 bab/ 6 wazan fiil tsulasi.
Yang dimaksud ‘bab’ disini (juga dalam tashrif istilahi) adalah kombinasi antara fiil madhi dan fiil mudhori’.
Fiil ruba’i mujarrod adalah kalimat fiil dengan 4 huruf asal. Ruba’i mujarrod ini hanya memiliki 1 bab, yaitu فَعْلَلَ. Contoh دَخْرَجَ. Namun demikian, nanti ada juga isitilah ruba’i mulhaq yaitu fi’il yang terdiri dari 3 huruf asal lalu ditambah 1 huruf asal(lagi) agar sama(mulhaq) dengan ruba’i mujarrod. Ini akan dibahas tersendiri.
Pengertian Fiil Mazid
Mazid المزيد artinya tambahan atau kelebihan. Jadi fiil mazid adalah kalimat fiil yang huruf-hurufnya memiliki unsur tambahan. Jumlah fiil mazid ini tergantung dari pembagian fiil mujarrod di atas. Karena mazid itu dasarnya adalah fiil mujarrod yang ditambahi huruf ziadah.
Lalu timbul pertanyaan, mengapa fiil mujarrod perlu ditambah dengan huruf tambahan? Jawabnya penambahan huruf ziadah ini memiliki faidah atau tujuan tertentu, seperti ta’diyah, muthowaah, tholab dlsb. Tujuan-tujuan ini akan berbeda sesuai jenis huruf tambahan, letak dan jumlahnya. Ini masuk kajian intiqolul mujarrod ila mazid.
Pembagian Fiil Mazid
Seperti disinggung di atas, pembagian fiil mazid berdasar pada mujarrod. Dengan demikian fiil mazid terbagi menjadi Fiil tsulasi mazid dan fiil ruba’i mazid.
Fiil tsulasi mazid adalah fiil tsulasi mujarrod yang memiliki huruf tambahan. Sedangkan fiil ruba’i mazid adalah fiil ruba’i mujarrod dengan huruf tambahan. Lalu berpakah huruf tambahannya? Dalam kaidah Bahasa Arab sebuah kalimat itu maksimal terdiri dari 6 huruf maka fiil tsulasi bisa ditambah sampai 3 huruf(3 asal+3 tambahan=6) sementara rubai maksimal 2 huruf. Berikut selengkapnya:
- Fiil tsulatsi + 1 huruf tambahan disebut tsulasi mazid ruba’i. Jumlahnya bab ada 3.
- Fiil tsulatsi + 2 huruf tambahan disebut tsulasi mazid khumasi Jumlahnya ada 5 bab
- Fiil tsulatsi + 3 huruf tambahan dinamakan tsulasi mazid tsudasi berjumlah 6 bab
Jadi dari level jumlah huruf tambahannya, fiil tsulasi mazid memiliki jumlah 14 bab. Fiil ruba’i mazid memiliki jumlah 3 bab, terdiri dari:
- Fiil ruba’i ditambah 1 huruf, dinamakan ruba’i mazid khumasi, ada 1 bab.
- Fiil ruba’i ditambah 2 huruf disebut ruba’i mazid tsudasi, memiliki 2 bab.
Selain fiil mujarrod dan mazid sebenarnya ada satu pembahasan lagi, yaitu fiil mulhaq. Pembahasan ini adalah turunan dari fi’il ruba’i. Fiil ruba’i mulhaq adalah fi’il madhi yang terdiri dari 4 huruf dengan komposisi 3 huruf asal ditambah 1 huruf ilhaq. Ilhaq adalah menyamakan.
Perbedaan Fiil Mujarrod dan Mazid
Letak perbedaan utama antara fiil mujarrod dan fiil mazid adalah pada jumlah huruf asalnya. Selain itu tentu pada faidahnya.
Lalu bagaimana cara mengetahui fiil itu mujarrod atau mazid? Kurang lebih langkahnya sebagai berikut:
- Hitung jumlah huruf dalam kalimah itu, huruf bertasydid dihitung 2 huruf
- Pisahkan huruf yang berpotensi/diduga sebagai huruf tambahan/ziadah
- Sisakan 3 huruf (atau maksimal 4 huruf-jarang terjadi) yang diduga asal
- Kembalikan/bandingkan ke wazan-wazan fiil madhi tsulatsi mujarrod (umumnya)
Ini langkah umumnya. Jika pada langkah 1 ditemukan jumlah hurufnya 5 ke atas pasti mazid. Namun jika jumlahnya 4 huruf, ada dugaan itu tsulasi mazid atau ruba’i mulhaq(meskipun kebanyakan tsulasi mazid). Jika hanya 3 huruf atau kurang (karena proses i’lal) hampir dapat dipastikan itu tsulasi mujarrod.
Begitu cara sederhananya. Cara ini bisa akurat dan efisien jika terus diasah dan tentu memiliki pemaham dasar tentang wazan-wazan fi’il.
Manfaat mengetahui Fiil Mujarrod dan Mazid
Apa sih manfaat mengetahui fiil mujarrod dan mazid? Sebagai pengkaji Bahasa Arab khususnya bahasa fasih(fusha) pengetahuan ini sebuah keharusan. Terlebih bagi mereka yang berkecimpung dalam bidang sastra atau peneliti hukum fikih khususnya.
Jika menambah fiil dengan huruf ziadah (berarti menjadi mazid) akan bisa melacak(sebagai pengkaji) atau memberi ‘nilai lebih’(sebagai pembuat kalam) akan faidah-faidah tertentu.
Sebaliknya jika mengembalikan fiil ke huruf asalnya(menjadi mujarrod) akan memberikan informasi akurat akan makna harfiah atau asal-usul arti wadho’ dari kalimat tersebut. Juga tentu proses i’lal(jika ada). Sehingga (salah satu manfaatnya) mudah mencari arti lafadz tersebut dalam kamus induk.
Demikian kajian dasar dari penjelasan fiil mujarrod dan mazid dari beberapa aspek kajian. Tulisan ini sebgai pengantar dasar tentang aspek huruf asal dalam kalimat fi’il secara khusus sekaligus tashrif, i’lal atau shorof secara umum . Semoga ada manfaat yang diraih. Wallahu a’lam bis showab.