Jumlah fi’liyah dan jumlah ismiyah adalah bagian dari jumlah. Keduanya merupakan cabang pembahasan dari tarkib atau murakkab. Secara sederhana pengertian murakkab adalah susunan antar kalimat.
Dan susunan kalimat ini merupakan bagian utama dari kajian ilmu nahwu atau qawaidul i’rab. karena di dalam tarkib itulah pengi’roban terjadi. Dan seperti diketahui, i’rob memiliki pengaruh besar dalam memahami sebuah makna kalimat.
Dalam artikel ini, Kamu akan mengetahui apa yang dimaksud dengan jumlah fi’liyah, apa saja unsur dari jumlah filiyah serta contoh-contoh jumlah fi’liyyah ini baik dari Kitab Nahwu maupun dari ayat-ayat al Quran.
Untuk contoh jumlah ismiyah sudah kita bahas pada materi yang lalu. Kamu bisa mempelajarinya terlebih dahulu agar sempurna pemahaman tentang materi jumlah.
Pengertian Jumlah Fi’liyah
Jumlah Fi’liyah الجُمْلَةُ الفِعْلِيَّةُ terdiri dari jumlah dan fi’liyah. Jumlah adalah susunan, fi’liyah adalah sejenis fi’il. Jadi pengertian jumlah fi’liyah adalah Jumlah (susunan) yang diawali dengan kalimat fi’il. Baik bentuk fi’ilnya lafzhan atau taqdiran.
Contoh fi’il lafdzan adalah:
جَاءَ زَيْدٌ
Artinya Zaid berdiri. Sedangkan contoh fi’il taqdiran seperti:
يَا رَسُوْلَ اللَّهِ
Ya Rasulallah artinya wahai Utusan Allah
Yang dimaksud fi’il lafdzon dari pengertian jumlah fi’liyah di atas adalah wujudnya memang kalimat fi’il, yaitu ja’a. Sementara yang dimaksud dengan fi’il taqdiri adalah bentuknya bukan fi’il namun terdapat fi’il yang tersimpan.
Dalam contoh kasus lafadz Ya Rasulallah. Yang tampak adalah Ya (huruf nida’) dan Rasul (isim sebagai munada) sehingga sekilas disebut Jumlah Ismiyah. Namun dalam bab Nida’, setiap huruf nida’ itu mengandung fiil berupa ud’u (اَدْعُو) atau sejenisnya yang wajib dibuang.
Jadi, meskipun dimulai dengan isim, jika suatu susunan itu mentaqdirkan fi’il secara lazim maka dinamakan fi’il taqdiron. Jika dalam contoh itu fi’il-nya ditampakan maka akan menjadi:
اَدْعُو رَسُوْلَ اللَّهِ artinya Saya memanggil Rasulallah.
Maksud dari ‘diawali’ dalam pengertian jumlah fi’ilyah di atas adalah secara asli/asalnya kalimah itu menjadi permulaan. Biar tidak bingung langsung ke contoh saja; contoh nahwu dan contoh dari al-Quran.
- كَيْفَ جَاءَ زَيْدٌ artinya Bagaimana/seperti apa kedatangan Zaid?
- إِيَّاكَ نَعْبُدُ artinya (Hanya) kepada-Mu Kami menyembah
Contoh kaifa ja’a Zaidun itu diawali dengan kaifa yang merupakan istifham sekaligus sebagai Hal. Secara urutan, posisi Hal adalah paling akhir dari tarkib itu. Karena konteksnya pertanyaan maka Hal didahulukan.
Sementara dalam contoh Surat al Fatihah ayat 5 itu didahului dengan isim dhomir munfasil mahal nashab berupa iyyaka. Isim ini menjadi awal dari jumlah. Akan tetapi secara derajat/posisinya berada di akhir karena maful bih. Maf’ul bih adalah objek. Dengan demikian ia tidak dianggap sebagai awal tarkib meskipun urutannya di depan.
Mudah, bukan? Tapi tidak hanya itu pengertian jumlah fi’liyah. Dengan esensi yang sama namun menggunakan redaksi yang berbeda, kitab jamiuddurus mendefinisikan sebagai berikut:
Definisi Jumlah fi’liyyah artinya susunan yang terdiri dari fi’il dan fa’il atau fi’il-naibul fail atau fi’il naqish beserta isim dan khabarnya. Contoh susunan jumlah fi’liyah yang lengkap dan terjemahannya sebagai berikut:
- قاَمَ زَيْدٌ Zaid berdiri. Jumlah terdiri dari fi’il dan fa’il
- ضَرَبْتُ زَيْدًا Saya memukul Zaid. Jumlah terdiri dari fi’il, fa’il dan maful bih.
- يُنْصَرُ المَظْلُوْمُ Orang yang dizhalimi itu ditolong. Jumlah terdiri dari fi’il dan na’ibul fa’il
- يَكُوْنُ المُجْتَهِدُ سَعِيْداً Orang rajin itu akan berbahagia. Jumlah terdiri dari fi’il naqish lengkap dengan isim dan khabarnya.
Contoh Jumlah Fi’liyah dalam al Quran
Jika sudah mengetahui maksud dari jumlah fi’liyah maka langkah selanjutnya adalah mempraktekannya melalui beberpa contoh. Pencotohan di atas sebenarnya sudah cukup, karena mewakili contoh dalam Nahwu juga dari al Quran.
Berikut beberapa contoh jumlah fi’liyah dalam al Quran Surat al Fatihah:
- إِيَّاكَ نَعْبُدُ artinya Hanya Engkaulah yang kami sembah
- إِيَّاكَ نَسْتَعِينُ artinya hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan
- اهْدِنَا الصِّرَاطَ artinya Tunjukilah kami jalan yang lurus
- أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ artinya yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka
Untuk lebih jelas dan lengkapnya kajian Contoh Jumlah Fi’liyah dalam al-Quran beserta artinya akan dibahas terpisah. Dalam artikel lain tersebut akan dibahas keberadaan jumlah ini di setiap ayat dalam Surah al Quran.
Demikian sedikit penjelasan dari Jumlah Fi’liyah; Pengertian, Contoh Beserta Artinya. Semoga ada manfaat yang dipetik. Terimaksih karena sudah meluangkan waktu untuk membaca. Wallahu a’lam.