Contoh Dhomir Munfashil dalam Juz Amma

Kajian contoh Nahwu kali ini mengupas tentang kata ganti dalam bahasa Arab, khususnya contoh Dhomir Munfashil dalam al-Quran juz ke-30. Bagian terakhir dari kitab suci ini disebut juga dengan Juz Amma.

Sebagaimana diketahui bahwa dhomir munfashil ini adalah salah satu bagian dari isim dhomir dari aspek letak dan penulisannya. Objek kajian percontohan diambil dari surat-surat pendek yang terdapat dalam juz amma. Fokusnya kepada dlomir munfashil mufrad ghaib, yaitu هو.

Huwa merupakan salah satu dari 14 dhomir munfashil dalam bahasa Arab. Huwa artinya ‘dia’ untuk merujuk pada seorang laki-laki. Jumlah dhomir munfashil ini sama dengan jumlah dhomir mutasil, yaitu 14. Jadi, secara keseluruhan, dhomir muttasil dan munfasil memiliki jumlah yang setara.

Contoh Dhomir Munfashil Huwa هو

Dalam pengurutan surah pendek, kami akan memulai dengan surah Al-Ikhlas. Selanjutnya, percontohan akan dilanjutkan dengan surah-surah di atasnya, dari yang terbawah hingga yang teratas.

Dhomir Munfashil umumnya dikenal dengan huwa huma hum dan seterunya. Untuk lebih jelas, silahkan lihat contoh dhomir huwa pertama terdapat dalam surah al-Ikhlas. Bunyi bacaan dan artinya adalah:

هُوَ

Contoh dhomir munfashil dalam Qs al ikhlas ayat 1 ini adalah huwa هُوَ yang diapit dengan lafazh ‘qul’ dan ‘Allah’. Dhomir huwa di sini merujuk (kembalinya dhomir) kepada lafazh Allah.

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ

Meskipun tanpa tanda-tanda isim, dhomir ini disebut kalimat isim karena menilik pada definisinya, yaitu kata ganti menunjukkan arti orang atau benda.

هُوَ الْأَبْتَرُ

Contoh dhomir munfashil berikutnya terdapat dalam surah al-Kautsar yang berbunyi inna syaani’aka huwal abtar. Dhomir mufashil-nya adalah Huwa. Dhomir Huwa dalam al Kautsar ayat 3 ini disebut Dhomir Fashl/Fashol, ضمير فصل.

إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ

فَهُوَ

Contoh dhomir munfashil هو dalam ayat ini terangkai dengan huruf fa menjadi fahuwa. Dlomir huwa dalam ayat ini kembalinya kepada isim maushul man من pada ayat sebelumnya; ‘fa’amma man tsaqulat mawazinuhu’ (al Qariah ayat 6).

فَهُوَ فِي عِيشَةٍ رَاضِيَةٍ

وَمَا هُو

وَمَا هُوَ بِالْهَزْلِ

Arti ayat ke-14 dari surah at Thariq: dan sekali-kali bukanlah dia senda gurau (Qs. at-Thariq [86]: 14).

Contoh kalimat isim dhomir huwa ini berada setelah ma ما nafi. Sehingga dibaca mahuwa ما هو yang artinya dia tidak/bukan …

Dhomir huwa dalam ayat ke-14 dari al-Qariah ini merujuk/marji’ dhomirnya kepada lafadz qaulun di ayat sebelumnya. La qaulung fashl, artinya firman/al Quran yang memisahkan hak dan batil. Bentuk wamahuwa juga terdapat dalam:

وَمَا هُوَ عَلَى الْغَيْبِ بِضَنِينٍ

Dan dia (Muhammad) bukanlah orang yang bakhil untuk menerangkan yang ghaib (Qs. At-Takwir [81]: 24).

Dari surah at Takwir ayat 24 dan 25 ini, contoh dhomir munfashilnya sama-sama bersanding dengan huruf nafi ما. Bedanya pada isi dhomirnya.

Wama huwa pada ayat 24 marji’ dhomirnya kepada Nabi Muhammad. Sementara ayat selanjutnya kembali kepada makna al-Quran. Berikut surah at takwir ayat ke 25 dan artinya:

وَمَا هُوَ بِقَوْلِ شَيْطَانٍ رَجِيمٍ

Dan Al Quran itu bukanlah perkataan syaitan yang terkutuk (Qs. at-Takwir [81]: 25),

بَلْ هُوَ

بَلْ هُوَ قُرْآنٌ مَجِيدٌ

Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Al Quran yang mulia (Qs. al-Buruj [85]: 21),

Dalam surah al Buruj, kalimat isim dhomir munfasilnya berupa huwa yang jatuh setelah huruf bal (bal huwa). Dhomir ini marji’ kepada  al-Quran.

وَهُوَ

وَهُوَ الْغَفُورُ الْوَدُودُ

Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Pengasih (Qs. al-Buruj [85]: 14),

Dari surah yang sama, contoh dhomir munfashil huwa bersambung dengan huruf wawu hal menjadi wahuwa. Isi dhomirnya adalah Allah.

Begitu juga huwa bersamaan dengan wawu hal. Lafadz wahuwa juga terdapat pada surah ‘Abasa. Dhomir munfasilnya adalah huwa. Berikut bacaan surah abasa ayat 9 dan artinya:

وَهُوَ يَخْشَىٰ

Arti: sedang ia takut kepada (Allah) (Qs. ‘Abasa [80]: 9).

إِنَّهُ هُوَ

إِنَّهُ هُوَ يُبْدِئُ وَيُعِيدُ

Sesungguhnya Dialah Yang menciptakan (makhluk) dari permulaan dan menghidupkannya (kembali) (Qs. al-Buruj [85]: 13).

Huwa contoh dhomir munfashil pada ayat ini menjadi dhamir fashl. Ia berada diantara isim-nya inna dan khabarnya.

إِنْ هُو

إِنْ هُوَ إِلَّا ذِكْرٌ لِلْعَالَمِينَ

Al Quran itu tiada lain hanyalah peringatan bagi semesta alam (Qs. at-Takwir  [81]: 27),

Masih dari surah Takwir, ayat 27 memiliki contoh dhomir. Dalam ayat ini dhomir huwa bersanding dengan in ان yang berfaidah nafi.

Demikian contoh-contoh dhomir munfashil, khususnya هو yang memiliki waqi’ mufrad ghaib. Artinya dhomir ini sebagai kata ganti orang ketiga tunggal. Semoga bermanfaat.