Dhomir Muttasil dan Munfasil

Dalam ilmu nahwu, dhomir muttasil dan munfasil adalah bagian dari kalimat isim. Sementara kalimat isim adalah bagian dari kalimat. Dan kalimat adalah bagian dari lafadz. Dan lafadz adalah unsur terkecil dalam pembahasan ilmu nahwu.

Baja juga: Tanda kalimah isim

Kata ‘kalimat’ di sini tidak sama dengan ‘kalimat’ dalam bahasa indonesia. Yang dimaksud kalimat adalah kata. Sementara kalimat dalam bahasa indonesia adalah rangkaian kata.

Kembali ke topik dhomir muttasil dan munfasil. Apa sih dhomir muttasil dan domir munfashil? Serta apa perbedaan keduanya? Kamu bisa temukan jawabanya di bawah ini.

Apa Itu Isim Dhomir Muttasil dan Munfasil?

dhomir muttasil dan munfasil
dhomir muttasil dan munfasil dalam ilmu nahwu

Sebelum masuk lebih jauh ke dalam kajian isim dhomir muttasil dan munfasil, alangkah baiknya sedikit mengingat definisinya.

Isim dhomir adalah adalah kata ganti mutakallim (orang pertama), mukhattab (orang kedua) atau ghaib (orang ketiga) serta menggantikan posisi dari yang diganti.

Dengan bahasa sederhana, isim dhomir adalah kata ganti orang atau benda atau kepemilikan atau kepunyaan. Contoh kata ganti orang adalah saya, dia dan kamu dan kata ganti dari kepemilikan adalah -nya dsb.

Definisi Isim Dhomir Muttasil dan Munfasil

Isim dhomir muttasil adalah isim dhomir yang tidak sah menjadi ibtida’ dan tidak dapat jatuh setelah illa (إلَاّ). Seperti contoh dhomir ta’ (تَ) dan ha’ (هِمۡ) yang terdapat pada ayat ke-7 dari surat al fatihah:

صِرَٰطَ ٱلَّذِينَ أَنۡعَمۡتَ عَلَيۡهِمۡ غَيۡرِ ٱلۡمَغۡضُوبِ عَلَيۡهِمۡ وَلَا ٱلضَّآلِّينَ

Arti surah al fatihah ayat 7

Sementara definisi dari isim dhomir munfasil adalah adalah isim dhomir yang dapat menjadi ibtida’ (permulaan kalam) dan bisa jatuh setelah illa (إلَاّ). Seperti contoh dhomir huwa (هُوَ) yang terdapat di Qs al muzammil ayat 9

رَّبُّ ٱلۡمَشۡرِقِ وَٱلۡمَغۡرِبِ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ

Artinya: (Dialah) Tuhan timur dan barat, tidak ada tuhan selain Dia, (Qs. 73 ayat 9)

Perbedaan Dhomir Muttasil dan Munfasil

Perbedaan utama dari isim dhomir muttasil dengan munfasil terletak pada segi peletakkannya. Jika dhomir muttasil tidak bisa menjadi permulaan kalam. Sementara dhomir munfasil bisa menjadi permulaan kalam.

Berikutnya berbeda dari segi irob, jika dhomir muttasil bisa manshub (dibaca nashab) dan bisa majrur (dibaca jar) namun tidak bisa marfu’ (dibaca rofa’). Sementara dhomir munfasil bisa marfu, manshub namun tidak bisa majrur (dijarkan dengan huruf jar).

Perbedaan selanjutnya adalah dalam segi rangkaian. Maksudnya, apakah isim dhomir itu bisa berdiri sendiri seperti kalimat isim (pada umumnya) dan kalimat fiil atau harus disambung dengan kalimat lain.

Untuk dhomir muttasil dalam rangkaian, dia harus bersambung/terangkai dengan kalimat lain, entah dengan kalimat isim, fiil atau kalimat huruf.

Contoh Dhomir Muttasil Dalam al Quran

Dhomir muttasil bersambung dengan kalimat isim, contoh dhomir berupa ha(هُم) dalam Quran Surat al-Mulk ayat 12

إِنَّ ٱلَّذِينَ يَخۡشَوۡنَ رَبَّهُم بِٱلۡغَيۡبِ لَهُم مَّغۡفِرَةٌ وَأَجۡرٌ كَبِيرٌ

Surat al mulk ayat 12 dan artinya “Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya yang tidak terlihat oleh mereka, mereka memperoleh ampunan dan pahala yang besar”

Atau dhomir bersambung dengan kalimat fiil, contoh dhomir ha(هُم) dari kalimat fiil سَأَلَهُمۡ, dhomir ha(هَا) pada kalimat fiil خَزَنَتُهَآ dan dhomir kaf(كُمۡ) pada kalimah fiil يَأۡتِكُمۡ. Contoh ini terdapat dalam al Qurat surat al mulk ayat 8

تَكَادُ تَمَيَّزُ مِنَ ٱلۡغَيۡظِۖ كُلَّمَآ أُلۡقِيَ فِيهَا فَوۡجٌ سَأَلَهُمۡ خَزَنَتُهَآ أَلَمۡ يَأۡتِكُمۡ نَذِيرٌ

Surat al mulk ayat 8 artinya “Hampir meledak karena marah. Setiap kali ada sekumpulan (orang-orang kafir) dilemparkan ke dalamnya, penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka, “Apakah belum pernah ada orang yang datang memberi peringatan kepadamu (di dunia)?”

” Baca juga Contoh Dhomir Munfashil dalam Juz Amma”

Atau bersambung dengan kalimat huruf, contoh dhomir muttasil ha(هِ) pada بِهِ. Contoh ini terdapat dalam al Quran surat al mulk ayat 13 dan dhomir ha(هِمۡ) pada عَلَيۡهِمۡ surah al fatihah ayat 7

وَأَسِرُّواْ قَوۡلَكُمۡ أَوِ ٱجۡهَرُواْ بِهِ إِنَّهُۥ عَلِيمٌُ بِذَاتِ ٱلصُّدُورِ

Surat al mulk ayat 13 artinya: “Dan rahasiakanlah perkataanmu atau nyatakanlah. Sungguh, Dia Maha Mengetahui segala isi hati”.

صِرَٰطَ ٱلَّذِينَ أَنۡعَمۡتَ عَلَيۡهِمۡ غَيۡرِ ٱلۡمَغۡضُوبِ عَلَيۡهِمۡ وَلَا ٱلضَّآلِّينَ

Surah al fatihah ayat 7 artinya “(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat”.

Ikhtisar Perbedaan muttasil dan munfasil

Jadi, ringkasnya perbedaan antara dhomir muttasil dan munfasil itu ada tiga.

  1. Beda dalam segi menjadi permulaan kalam
  2. Beda dalam segi bab i’rob-nya
  3. Beda dalam segi rangkaiannya

Kesimpulan

Itulah pembahasan dhomir muttasil dan munfasil dari definisi dan perbedaannya. Dhomir ini penting untuk kamu kuasai lebih detil lagi agar terhindar dari kesalahan baca teks Arab. Karena kesalahan membaca bahasa Arab artinya besar kemungkinan terjadi kesalahan dalam pemahamn. Semoga bermanfaat. Dan jangan lupa bagikan ilmu ini agar lebih luas kemanfaatnya.