Idhafah Dua Kata yang Bermakna Sama

Untuk menjaga tujuan utama idhafah, maka penyandaran dua kata yang memiliki makna sama tidak diperbolehkan. Namun dalam beberapa kasus hal ini terjadi, bagaiman penjelasannya? simak uraian lanjutan bab idhafah ini. Dalam ilmu nahwu, iḍāfah adalah hubungan “muḍāf” dan “muḍāf ilayh”, biasanya untuk menunjukkan kepemilikan, keterangan, atau keterkaitan makna. Namun, tidak semua kata bisa di-iḍāfah-kan secara … Read more

Idhafah Lafzhiyyah dan Maknawiyyah

Selain ditinjau dari huruf jar yang diperkirakan (المقدّرة), idhafah dalam tata bahasa Arab juga dapat diklasifikasikan berdasarkan fungsi dan faidah maknanya. Dalam perspektif ini, iḍāfah terbagi menjadi dua bentuk utama, yaitu: Iḍāfah maʿnawiyyah (الإضافة المعنوية) Iḍāfah lafẓiyyah (الإضافة اللفظية) Pembagian ini tidak berfokus pada huruf jar yang tersembunyi, tetapi pada tujuan gramatikal dan semantik dari … Read more

Hukum Mudhaf dalam Idhafah

Dalam idhafah, ada beberapa hukum penting yang harus diperhatikan, khususnya berkaitan dengan bentuk Mudhaf. Hukum-hukum ini أَحْكامُ الْمُضافِ tidak hanya bersifat teoritis, tetapi berpengaruh langsung terhadap kejelasan makna dan ketepatan ungkapan dalam bahasa Arab. Dalam pembahasan idhofah kali ini, kita akan fokus pada dua syarat yang harus dipenuhi oleh muḍāf. Mudhaf Tanpa Tanwin dan Nun … Read more

Idhafah Lamiyyah, Bayaniyyah, Zharfiyyah dan Tasybihiyyah

Idhafah adalah penyandaran dengan mengirakan huruf jar. Ia, jika ditinjau dari huruf jar yang diperkirakan keberadaannya (muqaddarah), terbagi menjadi empat jenis: Lamiyyah, Bayaniyyah, Ẓarfiyyah, dan Tasybīhiyyah (لاميّة، وبيانية، وظرفية، وتشبيهية). Penamaan keempat jenis idhafah ini didasarkan pada huruf jar yang tersirat di antara kata yang disandarkan (al-muḍāf) dan kata yang menjadi sandaran (al-muḍāf ilayh). Huruf-huruf … Read more

Penjelasan Idhafah dalam Nahwu

Bahasa Arab dikenal sebagai bahasa yang memiliki struktur gramatikal yang kompleks dan kaya makna. Salah satu ciri khas yang membedakan bahasa Arab dari banyak bahasa lainnya adalah sistem penyandaran atau yang dikenal dalam ilmu nahwu dengan istilah الإضافة (al-idhafah). Struktur ini memungkinkan dua kata atau lebih untuk digabungkan dengan pola tertentu yang tidak hanya menunjukkan … Read more

Istisna’ dengan Illa إلّا dan Hukumnya

Dalam ilmu nahwu, istisnāʾ (الإستثناء) dengan illa terbagi ke dalam beberapa jenis, ditinjau dari hubungannya antara yang dikecualikan (المستثنى) dan yang dikecualikan darinya (المستثنى منه). Pemahaman jenis ini sangat penting agar kita tidak keliru dalam memahami maksud suatu kalimat Arab, terutama dalam konteks hukum atau tafsir. 1. Istisna’ Muttashil Istisnāʾ muttaṣil terjadi apabila yang dikecualikan … Read more

I’rab Subhanallah Walhamdulillah Walailahaillah Wallahu Akbar

Kalimat dzikir Subhanallah Walhamdulillah Walailahaillah Wallahu Akbar, “سبحان الله، والحمد لله، ولا إله إلا الله، والله أكبر” adalah salah satu bentuk tasbih dan tahlil yang sangat sering diucapkan oleh kaum muslimin. Kita ucapkan dalam shalat, dzikir pagi-petang, bahkan dalam keseharian. Namun di balik keindahan lafaz ini, tersimpan susunan nahwu yang sangat kaya dan menarik untuk … Read more

Pengertian Athaf dan Huruf Athaf

Berbicara i’rob, tentu tidak lepas dari athaf. Ia adalah salah satu dari 4 jenis tabi’, selain naat, taukid dan badal. Dalam pembahasanya, athf memiliki kajian yang cukup luas. Cakupannya meliputi definisi, rukun, pengertian, pembagian dan contoh athaf. Materi athf ini akan membantu kamu untuk memahaminya. Sehingga dapat lebih mudah membaca teks bahasa Arab dan tentu … Read more

Naat Isim Jamid dan Isim Musytaq

Setelah mengetahui apa itu naat? Maka langkah selanjutnya mengetahui hukum dan syarat naat, baik berupa naat musytaq maupun naat isim jamid. Hukum asal naat itu harus berupa isim musytaq. Yang dimaksud dengan isim musyataq itu seperti isim fa’il, isim maf’ul, sifat musyabbihat, isim tafdhil dlsb. Namun demikian, pada praktiknya na’at bisa ditemukan dengan bentuk selain … Read more

Uraian Naat Maqthu’ berikut Contohnya

Kodrat naat selalu mengikuti man’utnya. Tetapi terkadang naat dipotong dari keberadaanya sebagai tabi’ sehingga dia tidak lagi ikut kepada manut. Ini disebut naat maqthu. Ilustrasi dari naat maqthu’ ini seperti contoh Orang tua yang penyayang itu telah pergi. Naat yang berupa ‘yang penyayang’ ini dilepaskan dari ‘orang tua’. Kemudian ‘yang penyayang’ dijadikan kalimat sendiri dengan … Read more