Lafadz إذ (Idz): Pengertian, Pembagian dan Faidahnya

Kalimah إذ (dibaca idz) adalah salah satu lafadz yang sering dijumpai dalam bahasa Arab. Begitu juga idz dalam ayat-ayat al Quran, keberadaanya dalam Kitab Suci tidak dapat dianggap sedikit.

Sehingga dirasa perlu bagi para pengkaji bahasa Arab, khususnya Nahwu untuk mengetahui apa itu إِذْ, apakah idz termasuk kalimah huruf atau isim, serta faidah apa saja yang dikandungnya. Secara garis besar antara إذ dan إِذا memiliki kesamaan, khususnya yang berfaidah dhorf zaman madhi.

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas sekaligus materi bab إِذْ ini menjadi gamblang, berikut penjelasan dari pengertian, pembagian dan fungsi إِذْ secara lengkap.

Pengertian إذ (Idz)

Kalimah إذ idz, dengan dibaca sukun huruf dzal, merupakan lafadz yang (umumnya) memiliki makna atau faidah dzarfiyah. Artinya menunjukkan pada dimensi waktu.

Disebut kalimah, karena إِذْ sendiri kadang berlaku sebagai kalimah huruf dan di sisi lain ia sebagai kalimah isim.

Idz sebagai kalimah huruf terdapat pada إِذْ yang berfaidah Fujaiyyah dan Ta’lil. Sementara idz merupakan kalimah isim, jika ia menunjukkan faidah dzorof zaman atau disebut إِذْ zharfiyyah. Pengerian إِذْ ini berdampak kepada pembagiannya.

Pembagian إذ (Idz)

Secara kalimah, idz terbagi menjadi harfiyah dan ismiyah. Keterangannya sudah dituturkan sebelumnya. Di sisi lain, إِذْ terbagi menjadi tiga dengan menilik kepada fungsi atau faidahnya, yaitu:

  1. Zharfiyah
  2. Ta’liliyah
  3. Fuja’iyah

Dari إِذْ yang berfaidah zharaf tersebut terbagi lagi menjadi dua, yaitu إِذْ yang menunjukkan waktu atau zaman madhi dan idz yang berzaman mustaqbal. Zaman madhi adalah waktu lampau, sementara mustaqbal adalah waktu mendatang. Agar lebih mudah dipaham, lihat gambar ilustrasi pembagian idz berikut:

إذ

Faidah dan Contoh إذ (Idz)

Dari faidah idz ini akan diketahui makna atau arti إذ dalam bahasa Indonesia. إذ artinya adalah: Ketika, sewaktu, tiba-tiba, karena. Pemilihan arti yang tepat dari idz ini mesti memperhatikan faidahnya. Berikut faidah dan contoh إِذْ dalam bahasa Arab dan al Quran:

Dari aspek faidah atau makna, إِذْ memiliki faidah fujaiyah. Al mufaja’ah المفاجأة artinya tiba-tiba (dumadaan-Jawa), seperti contoh:

بَيْنَمَا كَانَ القَوْمُ ‌يَشْكُونَ مِنَ القَحْطِ إذْ نَزَلَ المَطَرُ

Artinya: Di saat warga mengeluhkan kekeringan/paceklik, tiba-tiba turun hujan.

Faidah kedua dari إذ adalah ta’liliyah. At ta’lil التعليل artinya karena atau alasan sesuatu. Contoh dalam al Quran Surah Azzukhruf ayat 39:

وَلَنْ يَنْفَعَكُمُ الْيَوْمَ إِذْ ظَلَمْتُمْ أَنَّكُمْ فِي الْعَذَابِ مُشْتَرِكُونَ

Artinya: (Harapanmu itu) sekali-kali tidak akan memberi manfaat kepadamu di hari itu karena kamu telah menganiaya (dirimu sendiri). Sesungguhnya kamu bersekutu dalam azab itu. Dalam contoh tersebut, sifat dhalim sebagai ilat atau sebabnya mereka mendapat siksa.

Idz إِذْ dhorof ini dibagi menjadi dua (lihat tabel di atas), yaitu yang menunjuk pada zaman madhi dan mustaqbal. Idz dhorfiyah yang berzaman madhi ini yang paling banyak digunakan dalam al Quran. Sementara itu sedikit yang memakai faidah mustaqbal. Karena إِذْ dhorof ini paling dominan, maka akan dibahas tersendiri.

Idz إذ Dhorof

Idz dhorof yaitu إذ yang menunjukkan zaman lampau dan akan datang. Untuk idz zaman madhi ini terbagi menjadi empat, yaitu:

  1. Menggunakan makna حِيْنَ
  2. Sebagai Maf’ul bih
  3. Sebagai Badal dari maful bih
  4. Idz Idhofah

Idz إِذْ bermakna حِيْنَ

Contoh dalam Qs. at Taubat ayat 40:

فَقَدْ نَصَرَهُ اللَّهُ إِذْ أَخْرَجَهُ الَّذِينَ كَفَرُوا ثَانِيَ اثْنَيْنِ إِذْ هُمَا فِي الْغَارِ إِذْ يَقُولُ لِصَاحِبِهِ لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا

Artinya: Maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya: “Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita”.

Ayat tersebut menceritakan pertolongan Allah kepada Nabi Muhammad Saw ketika diusir Musyrikin. Beliau dengan Abu Bakar Ra bersembunyi di Gua Hira. Idz dalam ayat Attaubah tersebut menggunakan makna حِيْنَ artinya saat, waktu, ketika.

Idz إِذْ Maf’ul Bih

Sebagai maful bih, idz ini banyak terdapat dalam Quran, khususnya diawali dengan lafadz wadzkuru وَاذْكُرُوا. Contoh:

وَاذْكُرُوا إِذْ كُنْتُمْ قَلِيلًا فَكَثَّرَكُمْ

Qs al A’raf ayat 86 artinya: Dan ingatlah di waktu dahulunya kamu berjumlah sedikit, lalu Allah memperbanyak jumlah kamu. Dan ayat 74 berbunyi:

وَاذْكُرُوا إِذْ جَعَلَكُمْ خُلَفَاءَ مِنْ بَعْدِ عَادٍ

Artinya: Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikanmu pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah kaum ‘Aad

وَاذْكُرُوا إِذْ أَنْتُمْ قَلِيلٌ مُسْتَضْعَفُونَ فِي الْأَرْضِ

Quran Surah al Anfal ayat 26, artinya: Dan ingatlah (hai para muhajirin) ketika kamu masih berjumlah sedikit, lagi tertindas di muka bumi (Mekah),

Banyak dijumpai dalam al Quran إذ maful bih ini, khususnya menggunakan lafadz وَإِذْ dan berada di permulaan Ayat. Yang semacam ini karena mengirakan fiil yang terbuang yang taqdirnya اُذْكُرْ atau اُذْكُرُوْا udzkur. Contoh:

وَإِذْ قالَ رَبُّكَ لِلْمَلائِكَةِ إِنِّي جاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً

Sehingga dalam Kitab Tafsir Jalalin ditakdirkan: اُذْكُرْ يَا مُحَمَّد. Qs. al Baqarah ayat 30 artinya: Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Dan masih banyak lagi ayat Quran dengan bentuk awalan وَإِذْ ini.

Namun demikian, dalam konteks ini, keberadaan idz berzaman madhi diperselisihkan Ulama. Tersimpannya اُذْكُرْ yang merupakan fiil amar yang memiliki arti perintah untuk bercerita pada waktu itu, justru semestinya (karena amar) dilalahnya zaman Istiqbal.

Idz إِذْ Badal dari Maful Bih

Kali ini posisinya idz berada sebagai badalnya maful bih. Badal artinya pengganti. Contoh dalam Alquran:

وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ مَرْيَمَ إِذِ انْتَبَذَتْ مِنْ أَهْلِهَا مَكَانًا شَرْقِيًّا

Surah Maryam ayat 16 artinya: Dan ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al Quran, yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur,

Kedudukan إِذْ sebagai badal dari lafadz Maryam. Dalam posisi seperti ini, biasanya diterjemahkan dengan ‘yaitu ketika’.

Idz إِذْ Idhofah

Idz termasuk kalimah yang wajib idhofah, bisa sebagai mudhaf atau mudhaf ilaih. Contoh di Quran sebagai berikut:

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

(Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)” (Qs. al Imran ayat 8)

أَيَأْمُرُكُمْ بِالْكُفْرِ بَعْدَ إِذْ أَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Arti Qs. al Imran ayat 8: Apakah (patut) dia menyuruhmu berbuat kekafiran di waktu kamu sudah (menganut agama) Islam?”

Idz إِذْ Zaman Mustaqbal

Zaman istiqbal ini didapatkan dari rangkaian pemahaman sebuah kalam. Biasanya ayat-ayat yang menggambarkan hari akhir, jika terdapat إِذْ maka menunjukkan zharaf zaman mustaqbal atau waktu akan datang. Contoh:

إِذِ الْأَغْلَالُ فِي أَعْنَاقِهِمْ وَالسَّلَاسِلُ يُسْحَبُونَ

Surah al Ghafir ayat 71 artinya: ketika belenggu dan rantai dipasang di leher mereka, seraya mereka diseret. Ayat ini bentuk penggambaran siksa di hari akhir (kelak).

Kesimpulan

  • Idz إِذْ jika bertemu hamzah washal, huruf dzal diharakti kasrah, sehingga terbaca إِذِ (idzi). Kaidah Hamzah washal yaitu tertulis tapi tidak dibaca.
  • Lafadzإِذْ  adalah salah satu lafadz yang wajib di idlofahkan pada jumlah; baik jumlah ismiyyah maupun Fi’liyyah.
  • إِذْ dapat berposisi sebagai mudhof juga bisa menjadi mudhof ilaih
  • إِذْ  yang diidlofahkan, dapat membuang mudlof ilaihnya dan di ganti dengan tanwin yang tanwinnya di namakan tanwin Iwadh. Seperti حِينَئِذٍ, يَوْمَئِذٍ, ‌عِنْدَئِذٍ dan ساعَتَئِذٍ
  • Pada fungsi dzarfiyah, penentuan zamannya idz tergantung dari pemahaman rangkaian kalimat dan atau tanda-tanda fiil seperti سوف, س atau قد

Demikian penjelasan sederahan yang masih jauh dari kata sempurna. Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam.