Kamu punya masalah? Jika jawabanya ‘iya’, kamu jangan berkecil hati. Karena kemudahan itu biasanya bermula dari sebuah masalah.
Semakin besar permasalahan, semakin dahsyat pula kemanfaatan dan kemudahan yang akan didapat. Tapi dengan catatan, jika masalah itu bisa terpecahkan atau setidaknya Kamu mampu menghadapinya.
Seperti itulah Ilmu Nahwu dilahirkan. Ilmu Nahwu lahir dari sebuah permasalahan besar. Disebut permasalahan karena ilmu ini berkaitan dengan bahasa. Dan bahasa itu tentu menjadi alat untuk berkomunikasi.
Jadi bisa dibayangkan, misalnya jika seseorang ingin memuji kemudian dia menggunakan alat berupa bahasa untuk menyampaikannya. Dengan tata bahasa yang salah, maka maksud dari keinginannya tidak bisa ditangkap. Alih-alih memahami keinginan, yang terjadi justru sebaliknya.
Sebab-akibat itu akan terus terjadi dan kemudaian akan menjadi sebuah siklus jika tidak ada ‘patokan’nya. Maka dibutuhkanlah ‘patokan-patokan’ dalam menggunakan bahasa.
Ilmu Nahwu dalam Syariat Islam
Jika Ilmu Nahwu lahir dari permasalahan besar. Dan faktor masalahnya sudah diterangkan di atas, maka fator ‘besar’nya apa?
Dikatakan masalah besar karena Ilmu Nahwu adalah bagian dari ilmu tata Bahasa Arab. Sebagaimana diketahui, Bahasa Arab adalah bahasa yang‘dipilih Allah Swt. untuk menjelaskan syariat-Nya.
Tidak kebayang, kan? Jika “Bahasa Agama Islam” ini kacau balau; tidak ada aturan baku, tidak ada kaidah dsb. Sudah kebayangkan bagaimana jadinya umat Islam memahami dan kemudian menerapkan syariat Islam?
Logikanya, jika syariat itu menggunakan Bahasa Arab, maka jenis bahasa Arab mana yang ‘digunakan’ Allah untuk membahasakan syariat-Nya?. Itu pertanyaan pertama.
Pertanyaan selanjutnya, apakah bahasa Arab yang ‘ditunjuk’ Tuhan itu bisa selamat dalam mengarungi dimensi ruang dan waktu, sehingga tingkat keotentikanya tidak turun?. Itu pertanyaan kedua.
Pertanyaan ketiga, apakah bahasa yang ditunjuk itu mampu ‘bersahabat’ dengan perubahan-perubahan jaman dengan segala variabelnya? Artinya, tata bahasanya apakah bisa atau ada potensi memunculkan ruang-ruang penafsiran yang relevan?. Dan banyak pertanyaan-pertanyaan lainnya.
Disinilah Ilmu Nahwu mulai menjadi embrio yang diharapkan kelahirannya. Ia digadang-gadang lahir dan kemudian menjadi salah satu ‘anak’ yang bisa menjaga Bahasa Arab sekaligus menjawab semua pertanyaan di atas.
Jika tidak terlahir, maka bagaimana nasib kita sebagai umat Islam yang sangat-sangat ingin menjalankan syariat-Nya? Allah menghendaki jalan ini,…eeehh kita (melalui bahasa) memahaminya dengan itu. Naudzubillah min dzalik
Kenalan Dengan Ilmu Nahwu
Ilmu Nahwu mungkin tidak setenar ilmu lainnya di kalangan masyarakat Islam. Meskipun ilmu ini berkaitan dengan ilmu induknya; ilmu tata bahasa Arab, hanya sedikit umat Islam yang akrab dengan ilmu ini. Umumnya istilah Nahwu adalah istilah yang asing bagi mereka.
Tidak hanya itu, orang Arab pun yang terbiasa berbahasa Arab ternyata banyak juga yang tidak menguasai Nahwu. Sama seperti kita di Indonesia. Kita terbiasa menggunakan bahasa Indonesia namun terasa asing manakala disebutkan ilmu tata bahasa Indonesa. Apalagi ilmu turunannya.
Ilmu tata bahasa atau grammar dalam bahasa Arab menjadi tidak asing manakala yang mendengar adalah pelajar madrasah, apalagi santri pondok pesantren. Di dalam jenjang pendidikannya terdapat pelajaran Nahwu secara khusus dan berjenjang. Mulai dari ibtidaiyah sampai aliyah. Bahkan di beberapa pesantren, belajar ilmu nahwu shorof menjadi mata kuliah di Ma’had Aly (setara perguruan tinggi).
Pengertian Ilmu Nahwu
Lalu apa itu ilmu Nahwu? Ilmu Nahwu adalah Ilmu tentang kaidah-kaidah dan aturan-aturan untuk mengetahui keadaan-keadaan (ahwal) susunan kalimat Arab, baik dari sisi i’rab atau binak-nya dan juga sisi lain yang masih berkaitan dengan tarkib (susunan lafadz).
Singkatnya Nahwu itu adalah ilmu untuk menganalisa teks Arab (yang sudah ada) sekaligus berguna untuk menyusun rangkaian kata (kalam) dalam bahasa Arab secara benar. Contohnya kajian nahwu seperti tarkib kalimat basmallah.
Definisi diatas merupakan definisi yang populer diantara berbagai macam pendifinisan ilmu Nahwu. Akan tetapi dari berbagai macam definisi ilmu nahwu dapat ditarik kesimpulan bahwa Nahwu adalah ilmu yang berkaitan dengan akhir kalimah.
Sepenting Itu kah Ilmu Nahwu?
Seperti yang dijelaskan diatas, kurang mengenalnya umat Islam terhadap belajar ilmu Nahwu merupakan kenyataan pahit bagi umat Islam. Bagaimana tidak? dalam beragama, umat Islam tentu memiliki aturan-aturan atau yang biasa disebut syariat yang mesti dipahami dan amalkan. Sementara sumber syariat primer adalah al-Quran dan Hadits yang keduanya menggunakan teks bahasa Arab.
Untuk mahir bahasa Arab dalam al-Quran dan Hadits, mau tidak mau harus mempelajari dari hal yang paling mendasar tentang bahasa itu. Setidaknya ada dua ilmu dasar tentang itu, yaitu ilmu nahwu shorof
Ilmu Nahwu shorof adalah sebuah keniscayaan bagi umat Islam yang menginginkan pemahaman ajaran Islam yang benar dan otentik. Meskipun sebenarnya hanya menguasai kedua ilmu itu saja masih jauh dari kata cukup untuk menghasilkan sebuah pemahaman sempurna dari sumber agama Islam. Setidaknya ilmu nahwu shorof menjadi pijakan awal yang kuat dalam membedah, menganalisa dan mengkontruksian teks-teks keagamaan.
Tidak hanya itu. keterangan, penjelasan dan sikap mujtahid, ulama Ahlussunnah Wal Jamaah, salafus sholihin terhadap al quran hadis pun menggunakan bahasa Arab. Seperti yang terdapat pada Tafsir al Quran dan Syarah Hadis yang mewajibkan penguasaan Nahwu dan shorof. Tanpa itu mustahil rasanya bisa mahir Bahasa Arab.
Sebagaimana yang tertuang dalam Nadzom dari Matan Jurumiyah نظم الأجرومية beikut :
وَالنَّحْوُ أَوْلَى أَوَّلاً أَنْ يُعْلَمَا … إذِ الْكَلاَمُ دونَهُ لَنْ يُفْهَمَا
“Nahwu merupakan ilmu yang paling utama untuk dipelajari. Karena tanpa Nahwu Kalam (bahasa Arab) tidak mungkin dapat dipahami”
Dunia Ilmu Nahwu
Seperti biasa, sebuah ilmu itu ketika hendak dipelajari tentu kurang afdhol jika tidak tahu dunianya. Yang dimaksud dunia itu tentu seluk beluknya. Mungkin Para alim menyebutnya Mabadi’ ‘Asyrah atau 10 prinsip (dasar disipilin ilmu)
إِنَّ مَبَادِي كُلِّ فَنٍّ عَشرَةْ * الحَدُّ وَالمَوْضُوْعُ ثُمَّ الثَّمرَةْ
وَنِسْبَةٌ وَفَضْلُهُ وَالوَاضِعُ * وَالاسْمُ الاِسْتِمْدَادُ حُكْمُ الشَّارِعُ
مَسَائِلُ وَالبَعْضُ بِالبَعْضِ * اكْتَفَى وَمَنْ دَرَى الجَمِيْعَ حَازَ الشَّرَفَا
Artinya: “Sesungguhnya prinsip dasar dalam setiap disiplin ilmu itu ada sepuluh, yaitu: (1) Definisi, (2) Objek kajian ilmu, (3) buah ilmu (manfaat), (4) Nisbat(hubungan) ilmu terhadap ilmu-ilmu lainnya , (5) fadhl atau keutamaan, (6) peletak ilmu (penemu), (7) nama ilmu, (8) sumber pengambilan ilmu, (9) hukum syariat dalam mempelajari ilmu tersebut, (10) permaslahan yang dikaji; sebagian dengan sebagian lain mencukupi. Barang siapa mampu menguasai keseluruhannya maka akan meraih kemuliaan”.
Mabadi’ ‘Asyrah Ilmu Nahwu
1. Definisi Ilmu Nahwu ( حده )
Etimologi ( لغة ), Arti harfiah Nahwu adalah: Jenis (النَّوْع ), bagian ( البعض ), contoh ( المثل ), arah ( الجهة ), maksud ( القصد ) ukuran ( المقدار ) dan Porsi/divisi ( القسم )
Terminologi اصطلاحا Ilmu Nahwu artinya:
عِلْمٌ بِأُصُولٍ يُعْرَفُ بِهَا أَحْوَالُ أَوَاخِرِ الْكَلِمِ إعْرَابًا وَبِناءً.
Artinya: Ilmu tentang dasar-dasar bahasa Arab untuk mengetahui keadaan akhir kata/kalimat, baik itu I’rab ataupun Bina.”
” Rahasia Memahami Pembagian Lafazh “
2. Objek Kajian Ilmu Nahwu ( موضوعه )
Apa sih objek atau mudhu’-nya? Objek kajian ilmu Nahwu adalah kalimat-kalimat yang menggunakan bahasa Arab, yang terdiri dari Kalimat Isim, Kalimat Fi’il dan Kalimat Huruf.
Jadi, objek kajian ilmu Nahwu adalah struktur kata dalam Bahasa Arab dari aspek I’rob dan Bina’.
3. Manfaat Ilmu Nahwu ( ثمرته )
Buah atau manfaat ilmu Nahwu sama dengan mempelajari ilmu tata bahasa yang lainnya. Yang menjadi manfaat utama ilmu Nahwu adalah: keterjagaan dari kesalahan dalam memahami makna Al-Quran dan Sunnah Nabi SAW.
Selain itu juga, dengan ilmu Nahwu, kita dapat dengan tepat memahami kalimat-kalimat berbahasa Arab yang kerap digunakan Ulama salaf dalam kitab-kitabnya. Dimana kitab-kitab beliau ini banyak mengupas interprestasi dari al-Quran dan Hadits.
4. Kelebihan Ilmu Nahwu ( فضله )
أَعْرِبُوا الكلامَ ، كَيْ تُعْرِبُوا القُرْآنَ
“I’rabillah kalam (perkataan atau tulisan-tulisan) agar kalian bisa mengi’rabi (memahami) Al-Quran!”.
Itulah kelebihan dari mempelajari Nahwu.
5. Hubungan Ilmu Nahwu ( نسبته )
Hubungan atau relasi Ilmu Nahwu dengan Ilmu lainnya adalah ilmu ini sebagai alat. Artinya dengan ilmu ini (sebagai alat), Kamu bisa membadah ilmu-ilmu lainnya. Sehingga pemahamanmu pun benar dan tepat.
6. Peletak/Penggagas ( واضعه )
Peletak atau bisa dikatakan bapak Ilmu Nahwu adalah Sayyidina Ali bin Abi Thalib. Ada juga yang berpendapat penemu Ilmu Nahwu yaitu Abu Aswad Dzalim bin Amr bin Sufyan Ad-Duali. Namun lebih tepatnya beliau berdua. Jadi, bisa dikatakan penemu Ilmu Nahwu adalah Ali bin Abi Thalib dan Abu Aswad Ad-Duali.
7. Nama Ilmu ( إسمه )
Selain dikenal dengan nama Nahwu ( نحو ), Term/Istilah lainnya adalah Ilmu Bahasa Arab, Ilmu Kaidah-kaidah BahasaArab dsb. Namun yang populer sampai saat ini, dikenal dengan nama Ilmu Nahwu.
8. Sumber Ilmu ( استمداده )
Sumber Ilmu Nahwu adalah al-Quran, Hadits, dan kalam Arab.
9. Hukum Ilmu ( حكمه شرعا )
Bicara masalah hukum mempelajari ilmu ini setidaknya ada dua pendapat. Mempelajari Ilmu Nahwu hukumya fardu kifayah, namun bagi para pengkaji Agama Islam hukumnya menjadi fardhu ‘ain.
10. Masalah-Masalah Ilmu ( مسائله )
Permasalahan Ilmu Nahwu ada pada akhir huruf dari sebuah kata. Kata dalam Bahasa Arab adalah Kalimat. Dimana akhir kalimat itu ditentukan oleh jenis kata dan struktur kata (tarkib).
Ikhtisar
Jadi, tujuan utama dilahirkannya Ilmu Nahwu adalah untuk menjaga. Artinya Ilmu Nahwu sebagai penjaga kita dari kesalahan-kesalahan dalam menggunakan Bahasa Arab.
Apalagi jika berhadapan dengan al-Quran dan Hadist. Ilmu Nahwu wajib dihadirkan agar dalam memahami kedua sumber primer syariat itu benar dan tepat. Jika tidak? maka tidak terbayang endingnya.
Nah, sekarang kamu tahu betapa pentingnya Nahwu itu. Setidaknya kamu bisa menghargai para santri atau pengkaji Nahwu. Mereka sedang berusaha mempelajari ajaran Islam dari sumber-sumber yang berbahasa Arab. Bagi mereka Nahwu adalah ilmu yang wajib dikuasai.
Ingin lebih tahu tentang dunia Nahwu? Ikuti terus blog Nahwu.id ini, karena situs ini berusaha menyajikan Kajian Nahwu shorof lengkap. Jangan sampai terlewatkan, ya.