Adawatul Istifham dan Contohnya dalam Alquran

Kamu nanya? Kamu bertanya-tanya apa itu istifham? Bisa dibayangkan jika Dilan KW itu bertanya pakai bahasa Arab. Maka tentu Alif Cepmek itu harus belajar bab ini terlebih dahulu.

Memang istifham ini dipergunakan untuk bertanya. Ada beberapa jenis kata tanya dalam bahasa Arab yang biasa digunakan. Meskipun kata tanya istifham tidak selalu membutuhkan jawaban. Untuk lebih lengkapnya, simak ulasan berikut:

Pengertian Istifham

Lafadz ‌اِسْتِفْهَام istifhaam adalah mashdar dari فعل ماض mazid tsudatsi اِسْتَفْهَمَ, istafhama yang artinya meminta keterangan atau mencari tahu. Fiil madhi adalah kata kerja lampau. Jadi secara harfiah istifham artinya adalah pertanyaan, permintaan atau keterangan.

Umumnya penggunaan istilah ini lekat dengan sesuatu yang mengandung pertanyaan atau permintaan akan informasi dan keterangan. Seperti siapa, apa, bagaimana dlsb. Dalam Nahwu, istifham adalah mencari tahu sesuatu menggunakan adawatul istifham ‌‌أدواتُ ‌الاستفهامِ. Contoh Istifham dalam al Quran adalah

مَنْ ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ

Surah al Baqarah ayat 245 dan al Hadid ayat 11 artinya: Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik?, maka Allah akan melipat-gandakan (balasan) pinjaman itu untuknya. Kalimah Man dza dalam ayat tersebut disebut adat istifham.

Adawatul Istifham

adawatul istifham
Adawatul Istifham dan artinya

Adawatul istifham adalah kata-kata yang digunakan untuk bertanya. Singkatnya perangkat kata tanya dalam padanan bahasa Indonesia.

Adawatul istifham ini terbagi menjadi Isim dan Huruf. Semuanya memiliki makna pertanyaan. Perbedaannya hanya pada unsur keisiman dan kehurufannya saja.

Berikut 13 adawatul istifham

  1. الهمزة
  2. هَلْ
  3. مَنْ
  4. مَنْ ذَا
  5. مَا
  6. مَاذَا
  7. مَتَى
  8. أيَّانَ
  9. أَيْنَ
  10. كَيْفَ
  11. أنَّى
  12. كَمْ
  13. أَيُّ

Nomor satu dan dua (أ dan هل) adalah huruf istifham, sementara sisanya termasuk isim istifham. Masing-masing memiliki makna dan kekhususan tersendiri.

Isim Istifham

Pengertian isim Istifham adalah isim yang mubham(samar maknanya) digunakan untuk mencari tahu sesuatu. Singkatnya adalah kalimah isim untuk bertanya. Jumlah isim istifham adalah sebelas.

مَنْ، ومَنْ ذَا، ومَا، ومَاذَا، ومَتَى، وأيَّانَ، وأَيْنَ، وكَيْفَ، وأنَّى، وكَمْ، وأَيُّ

Man dan mandza (مَنْ, مَنْ ذَا) artinya siapa, untuk menanyakan terhadap orang yang berakal (syakhs al aqil). Man dan mandza ini bermakna siapa. contoh مَنْ ذا مُسافرٌ؟ artinya siapa yang pergi?

Terkadang makna yang dikandung istifham ini bersamaan dengan makna nafi ingkari (penyangkalan negasi) seperti contoh:

مَنْ يستطيع أن يَفْعَلَ هذا؟

Siapa yang mampu melakukan ini. Kalimat tanya dalam contoh tersebut tidak butuh jawaban, melainkan hanya penyangkalan. Jadi arti dari contoh itu adalah: Tidak ada yang mampu melakukan ini. Makna yang sama juga terdapat dalam al Quran surah al Imran ayat 135:

وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ

contoh isim istifham Surat al Imran ayat 135
Surat al Imran ayat 135 Arab Latin dan Artinya

مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ

Surat al Baqarah ayat 255, mandzalladzi yasyfa’u ini adalah pertanyaan tapi tidak membutuhkan jawab, artinya Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya?

Maa dan Madza (مَا dan مَاذَا) artinya menanyakan sesuatu (apa), dipergunakan untuk menanyakan sesuatu yang tidak berakal, seperti hewan, tumbuhan, perbuatan. Juga untuk menanyakan hakikat atau sesuatu, baik berakal maupun tidak. Maa dam Madza. Keduanya memiliki arti “apa“. Contoh istifham:

ماذا ركبتَ, Madza rakibta artinya Apa yang Kamu kendarai?

ما الأسدُ؟ Ma al asadu artinya Apa (hakikat) singa?

Mandza من ذا  dan madza ماذا dalam tarkib (kalimat) bisa berlaku sebagai istifham keduanya atau man مَنْ dan ma مَا ditarkib sebagai istifham sedangkan dza ذَا ditarkib sebagai maushul atau isim isyaroh.

Man dan Ma selain sebagai istifham juga bisa berlaku menjadi maushul, syarat, atau nakirah maushufah. Penentuan status keduanya tergantung rangkaian kalimat sebelum dan sesuadahnya.

Mata متى artinya kapan, adalah untuk menanyakan waktu atau dzaraf. Baik zaman madhi atau mustaqbal. Contoh متى أتيتَ؟ kapan kamu datang? Contoh istifham mata dalam al Quran:

مَتَىٰ نَصْرُ اللَّهِ

Mata nashrullah artinya “Bilakah datangnya pertolongan Allah? (Qs. al Baqarah ayat 214).

Hampir senada dengan mata yaitu ayyana, أيَّانَ artinya bilakah atau kapankah, ayyana ini untuk makna waktu. Dipergunakan hanya utnuk menanyakan masa yang akan datang atau mustaqbal. Kebanyakan penggunaanya besertaan faidah tafkhim atau tahwil (menakuti). Contoh dalam Alquran:

يَسْأَلُونَ أَيَّانَ يَوْمُ الدِّينِ

Yasaluna ayyana yaumuddin artinya: mereka bertanya: “Bilakah hari pembalasan itu? (سورة الذاريات ayat 12) ayat selanjutnya berisi jawabannya. Terkadang ayyana menggunakan makna syarath dan menjazamkan dua fiil.

Aina, أيْنَ artinya dimana, berlaku untuk menanyakan tempat keberadaan sesuatu. Contoh أينَ تتعلَمُ؟ dimana Kamu belajar?. Aina juga terkadang didahului huruf jer min maka menjadi pertanyaan tempat terjadi sesuatu menjadi min aina artinya dari mana. Selain itu aina juga bisa bermakna syarat yang menjazamkan dua fiil.

Kaifa, كَيْفَ artinya bagiamana, untuk keadaan, contoh كيفَ أنتَ؟ bagaimana keadaanmu/kondisimu? Selain sebagai istifham, kaifa juga bersamaan makna taajub, nafi ingkari, taubih. Contoh kaifa makna ta’ajub:

كَيْفَ تَكْفُرُونَ بِاللَّهِ وَكُنْتُمْ أَمْوَاتًا فَأَحْيَاكُمْ

Mengapa kamu kafir kepada Allah!, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu (Qs. Albaqarah ayat 28)

Kam كَمْ artinya berapa, ini untuk menanyakan adad/jumlah.

Ayyun, أَيُّ artinya yang mana, digunakan untuk menentukan sesuatu. Contoh ayyun dalam Alquran surah ar-Rahman fabiayyi ala irobbikuma tukadziban letaknya pada kata “Fabiayyi“. Contoh Ayyun lainnya adalah:

وَإِذَا مَا أُنْزِلَتْ سُورَةٌ فَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ أَيُّكُمْ زَادَتْهُ هَٰذِهِ إِيمَانًا

Qs. Attaubah ayat 124 artinya: Dan apabila diturunkan suatu surat, maka di antara mereka (orang-orang munafik) ada yang berkata: “Siapakah di antara kamu yang bertambah imannya dengan (turannya) surat ini?”

Huruf Istifham

Huruf istifham adalah kalimah huruf yang digunakan untuk menanyakan sesuatu. Huruf isitfham ini termasuk bagian dari adawatul istifham. Jumlah huruf istifham ada dua, yaitu: hamzah dan hal.

Hamzah (أ) istifham artinya apa atau apakah, digunakan untuk istifham mufrad dan jumlah. Contoh huruf istifham hamzah: أخالدٌ شجاعٌ أم سعيدٌ؟ artinya Apakah Yang berani itu Khalid atau Said? dan اجتهدَ خليلٌ؟ artinya Apakah Khalil itu rajin?

Hamzah ini juga bisa masuk dalam kalam mutsbat (positif) seperti contoh di atas, Hamzah istifhamiyyah juga bisa bersamaan dengan kalam manfi (negatif), seperti contoh dalam Surat Alam Taro ayat ke1 dan 2: أَلَمْ تَرَ, Alam Taro artinya: Apakah kamu tidak memperhatikan..? ini contoh hamzah dengan huruf Nafi sekaligus Amil jazm ‘Lam’

أَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ

Alam yaz’al kaidahum artinya: Bukankah Dia telah menjadikan tipu dayanya… Dalam al Qur’an, sangat banyak ditemukan contoh huruf istifham jenis ini, biasanya berbunyi ‘Alam

Huruf istifham هَلْ, hal artinya apakah, huruf hal ini hanya untuk jumlah mutsbat. Maka tidak diperkenankan membuat istifham dengan hal pada kalam manfi. Contoh: هلْ قرأتَ النَّحوَ؟ apakah Kamu membaca Nahwu?

Ketika hal bersanding fiil mudhori maka menjadikan fiil tersebut khusus berzaman istiqbal. Hal ini tidak bisa berada pada jumlah syartiyah tapi bisa terdapat dalam jumlah jawab. Selain itu hal tidak bisa bersamaan inna إنَّ dan saudaranya karena faidah inna itu taukid sementara hal faidah istifham, antara taukid dan istifham itu berlawanan.