Surah Ke 6 Dalam Al Quran

Alhamdulillah ‘ala kulli hal. Di tengah-tengah berbagai kesulitan yang dihadapi, kita masih menyempatkan diri membaca, apalagi membaca al Quran. Sungguh suatu kenikmatan luar biasa yang patut kita syukuri.

Bismillah, mari kita ekspresikan rasa syukur ini dengan terus memperkaya diri dengan bekal di hari nanti. Salah satunya belajar tentang ayat al Quran.

Surah ke 6 dalam al Quran pada kesempatan ini yang menjadi topik kajian. Tentu mulai paling dasar, bacaan surah, tulisan arab dan latinnya, terjemahan dan kandungan surah ke-6 dalam al Quran.

Selain itu, yang menjadi wajib dalam situs ini adalah kajian ilmu Nahwu shorof-nya. Karena dari kalimah demi kalimah, tarkib ke tarkib dan ayat ke ayat sebuah pesan Allah (semoga) bisa kita tangkap. Fokus kajian kali ini tentang qs al An’am ayat 1.

Wawasan Surah

Surah ke 6 dalam al Quran adalah surah al An’am.  Surah ini memiliki 165 ayat. Dinamakan AL-AN‘AM secara bahasa Arab memilki makna “Binatang Ternak”.

Qs 6, begitu singkatan untuk al An’am ini tergolong Surah Makkiyah hanya beberapa ayat yang turun di Madinah. Begitu keterangan dalam kitab Tafsir.

Tujuan utama Qs 6 adalah pemantapan peng-esa-an Allah dan segala kewenangan-Nya menentukan berbagai hal. Tema utama ini merupakan salah satu sebab surah al an’am turun kepada Nabi tidak secara bertahap, tetapi turun sekaligus.

Sama dengan surah al Fatihah, surah ke 6 dalam al Quran ini diawali dengan bacaan al hamdulillah. Selain dua surah tadi ada 3 surah lain yang serupa bacaan awalnya; diawali al hamdulillah.

Penulisan Surah al An’am

Berikut tulisan Arab dari Surah al An’am ayat 1.

ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ وَجَعَلَ ٱلظُّلُمَٰتِ وَٱلنُّورَ ۖ ثُمَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ بِرَبِّهِمْ يَعْدِلُونَ

Untuk translitersi qs 6 ayat 1 (Arab-Latin): al-ḥamdu lillāhillażī khalaqas-samāwāti wal-arḍa wa ja’alaẓ-ẓulumāti wan-nụr, ṡummallażīna kafarụ birabbihim ya’dilụn

Artinya: “Segala puji bagi Allah Yang telah menciptakan langit dan bumi dan menjadikan gelap dan terang, namun orang-orang yang kafir mempersekutukan Tuhan dengan sesuatu”

Irob Surah Ke-6 Dalam Al Quran

al anam 1
Surah ke 6 dalam al Quran

Perkalimah

ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ Kalimah isim, fiil, huruf dan isim. Artinya: Segala puji bagi Allah

ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ Kalimah isim, fiil, isim dhomir, huruf, isim. Artinya: (Dia) yang telah menciptakan langit

وَٱلْأَرْضَ kalimah huruf, huruf, isim. Artinya; dan bumi

وَجَعَلَ ٱلظُّلُمَٰتِ kalimah huruf, fiil, isim dhomir, huruf, isim. Artinya: dan menjadikan gelap

وَٱلنُّورَ kalimah huruf, huruf, isim. Artinya: dan terang

ثُمَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ kalimah huruf isim fiil, isim dhomir. Artinya namun orang-orang yang kafir mempersekutukan

بِرَبِّهِمْ يَعْدِلُونَ kalimah huruf, isim, isim dhomir, fiil, isim dhomir. Artinya: Tuhan mereka dengan sesuatu.

Per-murakkab

Jika dalam aspek tarkib/murakkab, surah ke 6 dalam al Quran sebagai berikut:

ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ murakkab isnadi

خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ murakkab isnadi

جَعَلَ ٱلظُّلُمَٰتِ murakkab isnadi

كَفَرُوا۟ murakkab isnadi

بِرَبِّهِمْ murakkab idhofi

يَعْدِلُونَ murakkab isnadi

I’rob Lengkap

Berikut i’rob lengkap dari surah ke 6 dalam al Quran.

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ

اَلْحَمْدُ mubtada’, dibaca rofa karena isim mufrod. لِلَّهِ Jar majrur, dibaca jar karena huruf jar ‘lam’. Jumlah الْحَمْدُ لِلّهِ adalah jumlah ibtida’iyah.

اَلَّذِى خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ

اَلَّذِى isim maushul, menjadi naat dari lafdzul Jalalah; Allah. خَلَقَ fiil madhi, fa’ilnya tersimpan (هو). Jumlah خَلَقَ السَّماواتِ menjadi Shilah dari isim maushul اَلَّذِى.

السَّماواتِ maf’ul bih, dibaca nashab, alamat nashabnya kasrah karena mulhaq jamak mua’anats salim. وَالْأَرْضَ huruf الواو huruf athof. الأرض dibaca nashab sebagai ma’thuf dari ma’thuf alaih السَّماواتِ. Alamat nashabnya fathah karena isim mufrad.

وَجَعَلَ ٱلظُّلُمَٰتِ وَٱلنُّورَ

الواو huruf athof.جعل fiil madhi, failnya tersimpan (هو). Jumlah جعل الظلمات ma’thuf kepada jumlah shilah. الظُّلُماتِ maf’ul bih, dibaca nashob dengan alamat kasrah pada akhir kalimah karena jama’ muanassalim. وَالنُّورَ huruf الواو athof. النور ma’thuf kepada الظُّلُماتِ dibaca nashab karena ma’thuf alaih nasab; tawabi’.

ثُمَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ بِرَبِّهِمْ يَعْدِلُونَ

ثُمَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ بِرَبِّهِمْ يَعْدِلُونَ

ثُمَّ huruf athaf. الَّذِينَ isim maushul. كَفَرُوا fiil madhi, والواو fa’ilnya menunjukkan makna jamak. Jumlah كَفَرُوا shilah-nya isim maushul.

بِرَبِّهِمْ jar majrur. رب dibaca jar karena huruf jar بِ. Jar majur berta’aluq kepada كفروا. هم mudhof ilaih dari mudhof berupa رب.

يَعْدِلُونَ fi’il mudhori’. Dibaca rafa’. Tanda irobnya tetapnya ‘nun’ karena af’alul khomshah. الواو sebagai failnya. Jumlah يَعْدِلُونَ mahal rafa’ karena berposisi sebagai khobar dari الَّذِينَ. Jumlah الَّذِينَ كَفَرُوا ma;thuf kepada jumlah ibtida’iyah yang pertama.

Kesimpulan

Selain tema utamanya Tauhid. Ada yang menarik dari surah ini, yaitu pemilihan kalimah الظُّلُماتِ (menggunakan jama’/plural) sementara lafazh النور mengunakan redaksi mufrad atau tunggal. Mungkin jika dibahasakan bahwa ‘kegelapan’ memiliki banyak sumber dan bentuknya. Sementara ‘cahaya’ hanya satu sumber dan bentuknya; al Quran. Semoga mendapatkan faidah. Wallahu a’lam bishawab.